24 September, 2011

Sandy Season 5 Episode 1

Hari yang cerah mewarnai hati John yang gembira karena ia dan Sandy telah lulus di Fakultas Perikanan dan Kelautan dan Fadly yang lulus di Fakultas Pertelevisian. Warga desa juga tidak kalah gembira karena tim Ari cs baru saja memenangkan pertandingan Voli Pantai Antar-Provinsi dengan menyandang gelar Juara Utama.
“tumben, desa kita tidak seberuntung ini.”
“itu karena kekompakan desa ini dalam berbagai hal, termasuk karena kita telah menyelesaikan misi di Jakarta.” Jelas Sandy.
“tapi sepertinya tidak dengan surat Sheila yang kita terima 3 bulan yang lalu, Roh Karina masih gentayangan sampai saat ini. Dan hal itu juga bisa mengacaukan Perayaan Tahunan Desa kali ini.” Tambah John sinis.
“Benar juga. Kata Sheila, cakra Karina terdeteksi oleh Vino adalah Api dan Petir. Besar kemungkinan, Karina memiliki Sharingan tingkat tertinggi yang bisa melihat hal yang ingin kita lakukan.” Seling Mistin. Saking asyiknya mengobrol, mereka tidak mengetahui kalau Ibu Reni sudah berada didepannya.
“Sandy cs, ada kerjaan untuk kalian. Aji, Rista, dan Nadine, ambil semua buah kelapa disepanjang pantai ini. Mistin dan Indra, hitung anggaran pesta rakyat tahun ini. Sandy, John dan Fadly, bantu Pak Haji, Pak Broto, dan ayahmu bersihkan pantai. Ibu Ratih membolehkan kalian pakai kekuatan ninja kalian. Asal tidak banyak membuang cakra. Sudah, itu saja.” Kata Ibu Reni meninggalkan mereka dalam keadaan Aji melongokan mulutnya. Sandy dan Fadly tidak mengerti apa yang Aji longokkan.
“sudahlah, kerjakan saja apa yang ibumu bilang Fadly.” Sanggah John.
“iya, kak John.” Kata Fadly lesu.
“kok lesu begitu, senyum dong.” Hibur John.
Fadlypun tersenyum setelah dihibur John. “ambil sapu, pake Dive-Suitnya, siapkan karung goni, kita bersihin pantai.” Perintah Sandy.
“loh kak Sandy, kita mau bersihin tepian pantai apa mau bersihin karang?” tanya John bingung.
“Sudah, kalian ikuti saja...” BRAKK! Tiba-tiba sebuah pohon kelapa menimpa rumah Sandy.
“maaf Om Panji!” teriak Rista dari kejauhan.
“tidak apa-apa, tapi apa kau bisa mengontrol Taijutsumu itu Rista?”
Rista menggeleng pelan.
“sudahlah, lanjutkan saja pekerjaan kalian. Kalian bertiga tunggu apalagi?” perintah Om Panji pada Sandy, Fadly, dan John.
“iya, Ayah!” seru Sandy, Fadly, dan John sambil berlari menuju pinggiran pantai.
Mendengar seruan mereka secara bersamaan, Om Panji berdecak kagum sekaligus bingung dengan Sandy dan John yang sebenarnya tidak ingin memanggilnya ‘Ayah’ seperti Fadly. Tiba-tiba Sandy dan Fadly tertimpa buah kelapa yang ditendang oleh Rista. Melihat hal tersebut, Om Panji menyuruh Sandy dan Fadly membatalkan perintahnya dan menyuruh mereka berendam di bak air panas saja untuk memulihkan luka memar mereka.
“ternyata orang Jepang benar, berendam 50 menit bisa membuat tubuh kita pulih kembali untuk beberapa saat.” Kata Sandy.
“makanya, sering baca Koran.” Jawab Fadly menyarankan.
“makasih ya, tapi soal kau dan John yang terasuki Andra dan Sammy itu, bagaimana ceritanya kalian bisa menemui mereka?” tanya Sandy.
Ironis sekali baginya untuk menceritakan kejadian itu lagi. Namun ia ceritakan juga kejadian itu pada Sandy.
Pesta di tepian pantai keesokan harinya akhirnya dilaksanakan dengan meriah dengan dihadiri Gubernur Kalimantan Barat. Penonton terkagum-kagum dengan Musik Cylista Band yang sedang menyanyikan lagu “Cak Uncang” dan dilanjutkan dengan Aksi mengerikan yang diperankan oleh Seluruh anggota Clan Maulana Abdullah.
Pesta terus berlanjut di malam hari, dilanjutkan Manda cs yang memerankan drama komedi yang membuat semua penonton tertawa terpingkal-pingkal. Bahkan, Aji dan Fadly tersedak melihat Panji menampakkan diri seperti hantu di kuburan. Dan akhirnya pesta ditutup dengan Musik Cylista Band yang menyanyikan lagu “Blue Bird*”.
Keesokan harinya, semua warga desa sibuk membersihkan sampah-sampah yang berada di lapangan, termasuk Sandy dan Rista yang sibuk membongkar panggung yang berada didepan rumahnya. Saat akan melepas tiang penyangga panggung, tiba-tiba posisi Rista mulai bergoyang dan Blukk!! Tanpa disadari, Fadly menahan tubuh Rista tanpa syaraf sadarnya, merekapun saling berpandangan. Tetapi DUKK!!! KRAKK!!! Tiang penyangga panggung malah menimpa Aji dan John. Namun, semua warga desa tidak menegur mereka. Malahan tetua menyadari bahwa mereka akan bertunangan dan menikah.
“tidak apa-apa, Panji, Reni, Sandy. Mereka sudah layak untuk saling mengenal satu sama lain.” Terang tetua.
“ternyata anakku sudah dewasa.” Gumam Om Panji terharu.
“tapi apa kau ingat dengan Tobi, dia dari tadi kelaparan.” Kesal Ari.
Mendengar kekesalan Ari, dia menjatuhkan Rista begitu saja dan langsung menuju ke rumahnya untuk memberi makan Tobi dan Gaara.











*Lagu Jepang yang merupakan Soundtrack dari Naruto Shippuden

Tidak ada komentar:

Posting Komentar