Keesokan harinya, semua heboh saat mendengar ketua
Jambore kami hilang. Akupun ingin tahu kenapa hal itu bisa terjadi.
“APA? Kak Panji hilang?” kaget semua Member TMZI.
“Penculiknya meninggalkan ini.” kata Misbah sambil
menyodorkan pesan tersebut.
Lalu YasuHiro membaca pesan tersebut…
Kepada yang bersangkutan…
Kami sudah menculik ketua kalian untuk dijadikan makanan
hiu. Kalau ketua kalian ingin tetap hidup, pertemukan kami dengan orang yang
bernama Ewon. Jangan pernah kalian mengatakan ini pada polisi atau kalian akan
kami bunuh semua! Saat ini ketua kalian kami tahan di rumah terapung dekat
pulau sebaru besar.
“Jahat sekali!” Ucap Peni tidak tega.
“Kenapa Kak Panji yang diculik untuk kepentingan mereka?
Apa mereka sudah gila?” tambah Satia dan Axel tidak percaya.
“Dari awal saat kami akan bertemu semua member TMZI, aku
dan Amir sudah curiga dengan gerak-gerik seorang panitia yang selalu kami
lihat.” Cerita Haekal.
“Dan kami rasanya pernah lihat wajahnya di suatu tempat.”
Tambah Amir dan Tribe King.
“Kemarin saat kita sedang main di pantai. Aku lihat
wanita itu terus mengawasi kita. Dia seolah memata-matai kita.” Tambahku. Lalu
Yasuhiro bercerita apa yang maksud ia memanggil Panji semalam.
“Sudah kuduga, aku curiga dengan wanita itu. Karena semalam
sebelumnya…”
Semalam sebelumnya di Camp Pusat…
“Ini, pakailah biarpun kau bukan
member TMZI.” Kata Yasuhiro menyodorkan kalung yang sama dengan yang kalung
dipakai oleh seluruh TMZI.
“Maksudmu apa? apa akan terjadi
sesuatu yang tidak diinginkan?” tanya Panji memakai kalung tersebut.
“Belakangan ini aku dan member TMZI
yang lain sering merasakan hal-hal yang janggal selama Jambore berlangsung.”
Ucap Yasuhiro.
“Karena itulah, aku juga berikan kalung tersebut jika
terjadi apa-apa.” jelas Yasuhiro mengakhiri penjelasannya.
“Yang kita
pertanyakan sekarang. Bagaimana
caranya kita memanggil Kang Ewon?” tanya Axel dan Khalil.
“Yasuhiro!” seru
seseorang yang ternyata Muhamad Virgiawan.
“Kau, Virgi. Nggak kerja?” tanya Yasuhiro.
“Aku ambil cuti dan memutuskan ikut bersama kalian. Soal
yang beberapa hari itu sebenarnya aku juga bohong. Dan aku juga membawa
beberapa orang yang mungkin diantara kalian juga kenal.” Katanya diikuti 2
orang yang ternyata adalah Steve Ewon dan Gadis Petualang.
“Apa yang bisa kami bantu?” tanya mereka berdua pada
kami.
“Kebetulan sekali, anda bisa disini. Ketua yang bernama
Panji diculik oleh para penguntit yang akan melemparnya ke kolam hiu.” Jelas
Muhamad Virgiawan.
“Apa? Panji? Saudaraku akan dibunuh?” tanya Gadis tidak
percaya.
“Iya, dan… apa yang harus kami lakukan?” tanyaku
khawatir.
“Begini saja,
Axel, Khalil, dan Dila diam-diam menyelam. Saat kami sedang membawa Ewon.
Kalian bertiga cepat hancurkan lantai bawah rumah terapung itu. Sementara yang
lainnya mengalihkan perhatian para penjahat itu.” Usul Aulil.
“Bang Aulil? Tumben
nyambung. Biasanya sok perhatiin.” Kata Yasinta.
“Bang Aulil hanya
nyambung kalo ada kejadian seperti ini.” bisik Dwi dan Alif.
“Kebetulan, aku membawa banyak petasan dari rumah... yang
awalnya untuk jadi penutup Jambore nanti.” Kata Faiz.
“Aku bawa pemantiknya.” Tambah Pandu.
“Dan seekor hewan yang beracun jika disentuh durinya.
Landak laut, dan kami sudah menangkap banyak.” Tambah Hadi dan Misbah
menyodorkan 2 ember besar berisi landak laut.
“Bagus, itu bisa menjadi rencana cadangan jika rencana
utama untuk menyelamatkan Panji gagal.” Usul Yasuhiro.
“Aku juga membawa tali tambang untuk mengikat para
penjahat itu.” Tambah Peni.
“Dan aku bisa mengemudikan speed boat. Jika kalian
terpaksa harus lari.” Tambah Muhamad Virgiawan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar