06 Maret, 2012

Sandy Season 6 Epilogue

Beberapa tahun kemudian, keadaan sedikit mengalami perubahan. Termasuk Fadly dan Rista dikaruniai anak kembar lelaki perempuan yang bernama Fadlan dan Farla. Namun mereka bingung, mereka harus mengikuti clan yang mana. Ayahnya atau ibunya? Ditengah kegundahan mereka, Manda tiba-tiba datang menghampiri mereka.
“kalian kenapa?”
“begini, kita bingung mau mengikuti clan mana karena kami kembar dan ayah dan ibuku juga mempunyai clan yang berbeda, kami harus mengikuti clan mana?”
“begitu masalahnya ya?” Manda berpikir sebentar. Namun muncullah idenya.
“kalau begitu tanya orang tua kalian, dan tanyakan juga dengan kakek tetua kalian harus mengikuti clan mana?”
Tanpa mereka sadari, Fadly dan John mendengar pembicaraan tersebut dari balik pohon. Tentu saja mereka heran kenapa mereka bisa berpikir sejauh itu.
“darimana mereka tahu kalau aku mempunyai masalah dengan kakekku dan kak Sandy?” bisik Fadly.
John hanya menggeleng tidak tahu.
“kalau begitu kita bicakaran terus terang saja.”
“apa itu bisa membantu?”
“tidak tahu, ayo ke Rumah kakekmu.”
Lalu sesampainya di rumah kakek tetua. Beliau juga merasa bingung dengan masalah tersebut. Hingga pada akhirnya Tetua dan Sandy memutuskan…
“bilang pada mereka terserah mereka saja mau mengikuti clan ini atau clanmu Sandy.”
“biar nanti kami bicarakan pada mereka.” Ujar Fadly dan Rista.
Lalu merekapun pulang dan merenungkan masalah tersebut. Lama mereka merenung, Aji menghampiri mereka dan memberikan mereka jeruk dan buah-buahan lainnya.
“kenapa merenung?”
“kita bingung, anak-anakku bingung mau mengikuti clan mana karena mereka kembar dan kami juga mempunyai clan yang berbeda, yang lebih bingung, mereka harus mengikuti clan mana menurutmu?”
“menurutku, kalau salah satu diantara mereka ada yang mengikuti clan kalian. Pasti permasalahannya tidak akan serumit ini.”
“Kakek tetua benar, terserah mereka saja mau mengikuti clanku atau clanmu Rista.”
“benar juga.”
Deny dan Sandy tiba-tiba datang.
“ada apa?”
“didepan sana ada kecelakaan lalu lintas.”
“kecelakaan? Siapa?”
“banyak anak-anak SD saat akan menyebrang, tapi…”
“tapi apa?”
“hampir semua menjadi korban tabrakan.”
“Apa? Berarti anak-anakku juga.”
“aku juga tidak tahu. Karena Deny dan Kak Sandy melihat kejadian dari jarak jauh.”
“kalau begitu ayo kita lihat.” Merekapun menuju ke jalan raya yang merupakan tempat kejadian perkara yang dimaksud. Namun setelah menanyakan saksi mata dan polisi yang memeriksa di sekitar tempat tersebut, ternyata tidak terlihat si kembar lelaki perempuan tersebut. Meski mereka juga mencari nama Fadlan dan Farla di semua rumah sakit di seluruh sudut kota, namun hasilnya tetap nihil.
“sudahlah, mungkin saat ini mereka masih belum bisa diientifikasi.” Kata Deny.
“mama, Papa,”
“Fadlan? Farla? Kalian tidak apa-apa?”
“kita nggak apa-apa.”
“tapi dimana tante Mistin?” tanya Farla.
Sandy, gawat! Mistin ada di rumah Sakit dan kondisinya semakin kritis.” Seru Nadine datang.
“kalau begitu, papa dan mama ke rumah sakit dulu. Kalian pulang saja dengan kak Deny, mengerti?” pesan Rista pada Fadlan dan Farla.
“iya. Ayo Kak!”
“Deny! Jaga anakku dulu ya. Kalau ada apa-apa hubungi aku!”
“iya kak!” jawab Deny menuju rumah Sandy.
Sesampainya di rumah sakit, Nadine dan Sandypun bertanya pada petugas yang mendata pasien Rumah Sakit.
“Nikita Misty ada di ruang teratai 03.” Kata petugas tersebut.
“terima kasih.”
Sesampainya di ruangan yang dimaksud, mereka melihat tubuh Mistin terbaring lemah di tempat tidur.
“Mistin?”
“kak Sandy…?”
“kami mengkhawatirkanmu Mistin, bahkan Deny masih was-was dengan keadaanmu.”
“tolong… kalian bilang padanya dan nenek…aku masih menyayangi Deny dan seluruh anggota Clanku bahkan Ayahku.” Lalu Mistin menghembuskan napas terakhirnya.
“KAK MISTIN !? Kak John, tolong panggilkan dokter.”
Ternyata usaha mereka sia-sia, nyawa Mistin tidak dapat lagi tertolong. Lalu Sandy mengirimi Deny SMS yang bertuliskan :
<From : Kak Sandy>
Deny, Kakakmu sudah meninggal.
Melihat pesan singkat tersebut, Denypun berlari ke pinggir pantai sambil menangisi kakaknya yang sudah lebih dulu meninggalkannya di dunia.
Keesokan paginya, Sandy cs berkumpul di pemakaman untuk menghadiri pemakaman Mistin. Semuanya terisak-isak saat hujan mengguyur dengan derasnya di pemakaman tersebut. Tetapi sejak saat itu mereka semakin yakin dengan apa yang mereka miliki dan mensyukurinya. Mereka akan terus berjuang hingga titik darah penghabisan. Itulah janji Sandy cs pada Ibunya Sandy dan timnya yang telah berjuang menegakkan perdamaian.




Sandy All Seasons
Tamat

Sandy Season 6 Episode 11

Keesokan harinya setelah itu, Sandy cs menjalankan aktivitas seperti biasa. Tetapi ada yang aneh dengan Deny belakangan ini. Dari air mukanya ia selalu menahan diri untuk mengatakan sesuatu pada Fadly setiap kali bertemu dengan Fadly. Sandy yang melihatnya heran melihat Deny menunjukkan ekspresi wajah yang seperti itu. Begitu juga yang lainnya, Ibu Ratih dan Om Panji tampak heran dengan raut muka Deny saat bertemu dengan Fadly setelah Karina menyerang desanya 2 bulan yang lalu.
“Sandy cs dan Sheila cs kecuali Fadly dan Deny kalian dipanggil Ibu Ratih di balai desa.”
“ada apa?”
“kami tidak bisa memberi tahu kalian soal misi kali ini. Karena kalian juga dipanggil Om Panji dan tetua di tempat terpisah.”
“baiklah kami akan kesana, kak Fadly ayo.”
Fadly dan Denypun mengerti maksud Ranita dan memutuskan untuk bertemu dengan Om Panji dan Tetua di tempat terpisah.
Sesampainya di pulau Temajo, Fadlypun sudah bertemu dengan ayahnya. Sementera itu Sandy cs dan Sheila cs sudah ditunggu Ibu Ratih di ruangannya. Dan juga Deny yang bertemu kakek Tetua di Pulau Tengkawang.
“kakek?”
“silahkan duduk, nak?”
Di tempat Fadly, Om Panji langsung menanyakan hal tersebut.
“Fadly, saya heran setiap kali Deny melihatmu seperti itu. Apa kamu punya dendam padanya?”
“tidak ada rasanya. Memangnya ada apa?”
Di balai Desa….
“belakangan ini dia terus melihat Fadly dengan raut muka seperti itu. Memangnya apa yang disembunyikannya dari kita?”
Kembali ke Pulau tengkawang.
“bicara terus terang saja Deny.”
“maaf kek… sebenarnya…”
Di tempat Fadly…
“mungkin saja dia mau bertarung denganku.”
“eh yang benar saja? Dia ‘kan temanmu.”
Di balai Desa….
“itu tidak mungkin ‘kan, kecuali kalau dia atau Fadly berniat seperti itu.” Kata Sandy dan Rista.
“seharusnya dia bilang saja terus terang, tetapi dia tetap tutup mulut.” Kata Ibu Ratih.
Di Pulau Tengkawang.
“jangan bohong, kamu pasti berniat seperti itu ‘kan?” paksa Tetua.
Denypun terdiam beberapa saat. Lalu iapun mengatakan hal yang sebenarnya.
“maaf kalau ini cukup menyakiti hati kakek, sebenarnya Deny ingin bertarung dengan Kak Fadly setelah sekian bulan berteman.”
Di tempat Fadly…
“sejak kapan dia berniat seperti itu??” tanya Fadly.
Di balai Desa….
“kapan Ibu Ratih?” tanya John.
“sepertinya setelah Karina menyerang desa 2 bulan yang lalu.” Jawab Ibu Ratih heran.
“itu berarti…”
Di tempat Fadly…
“setelah Deny hidup kembali, begitu ‘kan? Yah?” kata Fadly memperkirakan.
“sepertinya begitu anakku.”
“baiklah, bilang padanya pergilah ke karang yang timbul saat air laut surut terjadi.” Kata Fadly meninggalkan Om Panji di Pulau Temajo.
“baiklah akan saya sampaikan pesanmu, nak.” Gumamnya.
Keesokan harinya. Sandy cs dan Sheila cs berkumpul di tempat yang dimaksudkan Fadly. Ternyata Deny yang lebih dulu mendatangi tempat tersebut daripada Fadly.
“jadi kau juga tahu maksudku?”
“aku baru menyadarinya, Deny.”
“ayo kita mulai,” kata Deny.
Fadly hanya mengangguk setuju dan mengeluarkan senjata kesayangannya. Begitu juga Deny yang mengeluarkan puluhan gulungan yang berisi senjata-senjata lempar. Fadlypun langsung menahannya dengan pedang yang dapat melindunginya dari serangan ribuan shuriken dan kunai yang keluar dari gulungan. Lalu Fadly menebas serangan kedua Deny dengan tebasan pedangnya yang membuat serangan ribuan shuriken dan kunai berbalik arah ke arah Deny berdiri. Dengan sigap, Deny memutarkan shuriken besar kesayangannya dan menangkis semua serangan Fadly. Fadlypun melempar shuriken besar kesayangannya begitu juga Deny. Kedua shuriken tersebut terlempar jauh karena diadukan secara bersamaan.
“mereka sama-sama kuat ya?” takjub Richie.
“tapi dilihat dari ketepatan dan kecepatannya. Deny ternyata lebih cepat beberapa detik daripada Fadly.”
“menurutku, cakra Fadly yang besar akan membuat Deny kewalahan.”
“Deny lebih cepat didalam air daripada Fadly.”
“Richie benar, mereka sama-sama kuat dalam hal teknik ninja. Tetapi kekuatan cakra mereka berdua berbeda tipis karena sama-sama Jinchuuriki.”
“Jurus Pelindung Air! (Water Shield)”
“Jurus Pemotong! (Wind Cutter)”
Pelindung air yang dimiliki Fadly pecah dan jurus itu membuat Fadly tumbang. Namun Fadly tidak menyerah begitu saja, ia mengeluarkan jurus elemen petirnya melalui tangan kanannya. Serangan itupun untuk membalas serangan yang baru diterimanya dari Deny. Namun pukulan telak Deny membuat Fadly terseret 3 meter dari tempat awal. Namun ternyata yang dipukulnya adalah bayangan Fadly. Sedangkan Fadly sudah berada dibelakangnya dan memukul balik Deny.
“ternyata kau lebih tahu apa yang akan kulakukan daripada aku.”
“dulu aku juga memaksakan diri seperti ini pada Kak Sandy. Disitulah aku menyadari bahwa kita sama-sama kuat seperti yang lainnya.”
Mendengar apa yang dikatakan Fadly, hati Deny tersentuh dan luluh. Lalu ia menyadari arti pertarungan yang sesungguhnya.
“baiklah kita akhiri pertarungan kali ini.”
“Jurus Bola Petir!”
“Jurus Pusaran Angin!”
Ternyata kedua serangan tersebut membuat Fadly dan Deny sama-sama terjatuh tak sadarkan diri. Sandy cs dan Sheila cspun segera membawa mereka berdua ke Pulau tengkawang untuk menyadarkan mereka.
Beberapa jam setelah itu, Fadly duduk di atas batu seraya melihat matahari terbenam dari arah Pulau Tengkawang. Ia masih khawatir kalau Deny masih ingin bertarung dengannya. Di kamar di rumah Mistin, Deny terbaring memikirkan apa yang membuat dirinya berbuat demikian.
Keesokan paginya, Deny mendapati SMS yang diterima dari ponselnya. Inilah isi SMS tersebut.

Jam 16.45 tunggu aku di depan dermaga. Aku akan bicara denganmu.

Fadly
Jam 16.44 Deny menunggu Fadly di depan dermaga. Ternyata Fadly yang lebih dulu berada di dermaga ketimbang dirinya.
“langsung saja kita bicaranya.”
“baiklah, pertama apa yang membuatmu melakukan niat yang seperti itu?”
“aku ingin melihat sejauh mana kakak bisa melakukan semua jurus yang ada.”
“ada lagi?”
“aku melakukan itu karena persahabatan, bukan karena aku dendam pada kakak, atau bukan karena apapun. Hanya itu saja, tolong maafkan aku karena kelancanganku berkata seperti itu. Tidak ada yang lebih kuat dari kakak, karena kita sama-sama kuat.”
Mendengar ucapan Deny yang demikian, Fadly teringat dengan pesan Om Akbar jauh sebelum ia berangkat ke Jakarta bersama Sandy cs.
“jadi nak, kita adalah manusia, tidak ada yang lebih kuat dari kita. Kekuatan kita dengan yang lainnya sama saja. Yang membuat kita berbeda adalah sifat kita sendiri. Sifatmu adalah apa yang akan kau lakukan saat ini jika kau menghadapi suatu hal yang sangat sulit untuk diselesaikan secara baik-baik.”
Mengingat semua hal itu, Fadlypun tidak bisa menahan airmatanya dan memeluk Deny. Deny heran dengan ekspresi Fadly yang emosional.
“permintaan maafmu kuterima.”
“tapi kenapa kakak memelukku?”
“ceritanya panjang. Nanti kita ceritakan di warung Mang Udin.” Kata Fadly menghapus airmatanya sambil mengajak Deny pergi ke Warung Mang Udin.
Sandy, John, dan Rista yang berada di dalam rumah merasa lega karena mereka sudah mengetahui arti persahabatan yang sebenarnya.






Sandy Season 6 Episode 10

Ari dan Recha kaget saat melihat Deny dan Willy sudah terbaring tak bernyawa lagi. Sandy cs dan Sheila cs sesungguhnya tidak tega meninggalkan Deny dan Willy yang kritis. Tapi mereka malah meminta untuk lari dari hadapan monster tersebut. Rasa pahit yang pernah Sandy cs alami terjadi lagi pada mereka yang masih belum setahun sebagai anggota tetap Sandy cs.
“Bodoh sekali mereka mengatakan hal seperti itu pada kalian.”
“tapi apa yang mau dikata. Mereka sangat keras kepala.”
“terpaksa kami harus melakukan hal ini.” Kata Ari dan Recha mendekati jasad Deny dan Willy.
“JURUS TRANSPLANTASI”
“Hei! Apa kalian gila? Jurus itu memang membuat mereka hidup kembali, tetapi apa cakra kalian cukup?”
“KALIAN DIAM SAJA!!!” Sergah Ari kasar.
“Ini demi Deny dan Willy. Maafkan kekasaran Ari pada kalian.”
Tiba-tiba gelombang cakra milik Recha menyusut pertanda cakra masih tidak cukup. Fadly dan Sandy yang merasa iba pada Deny dan Willy segera mendekati mereka. Ari terkejut melihat mereka mendekati dirinya dan Recha. Hatinya menjadi luluh.
“bolehkah kami ikut mendonorkan cakra seperti kalian?” tanya Sandy dan Fadly.
“kalian?” gumam John.
“letakkan kedua tangan kalian diatas tanganku.” Kata Recha dan Ari.
Gelombang cakra pada keduanya membesar kembali. Ari baru menyadari bahwa mereka adalah Jinchuuriki seperti Deny.
“kalau mereka sudah hidup kembali, kuburkan mayat kami berdua di samping kuburan Andra dan Sammy.”
Sandy cs dan Sheila cs tak menyangka kalau kalimat tersebut ternyata adalah wasiat terakhir mereka. Disaat semua warga Desa Kijing sudah datang di tempat mereka bertukar nyawa dengan Deny dan Willy, Recha dan Ari sudah meninggal tetapi Deny dan Willy malah hidup kembali. Semua bersorak sorai karena Deny dan Willy hidup kembali. Namun sesaat mereka mengheningkan cipta untuk Recha dan Ari yang sudah mengorbankan nyawa demi Deny dan Willy.
Setelah Ari dan Recha dimakamkan, semua warga Desa kijing selama 3 hari memakai baju berwarna hijau untuk mengenang mereka yang telah mengorbankan nyawa, termasuk Sandy cs dan Sheila cs. Bahkan di Warung Mang Udin, semua pelanggannya membawa lilin dan menyalakannya di meja tempat Ari dan Recha duduk dan selalu memesan bubur pedas termasuk Sandy cs.
“saya juga turut berduka pada mereka. Lebih-lebih Recha yang sering memesan bubur pedas 9 mangkok sekaligus.”
“Fadly juga, Mang Udin. Bahkan Fadly pernah dikasih semangkok bubur pedas yang dikasih cokelat dengannya.”
Sandy cs dan Sheila cs!!! Kalian ditunggu Ibu Ratih di balai desa.”
“ada apa Ranita? Ada kasus apa?”
“ada kasus yang lebih parah daripada korban Karina. Pokoknya ikuti saja aku setelah kalian selesai makan siang.”
“OK!” seru Sandy cs dan Sheila cs.
Setelah selesai makan siang, Sandy cs dan Sheila cs langsung menuju ke balai desa. Sesampainya di balai desa, Ibu Ratih memberikan gulungan kepada mereka.
“ayo ke Tahanan Singkawang, kita akan tahu yang sebenarnya terjadi.”
Di Tahanan Singkawang, petugas keamanan sel tahanan mendatangi ruang tahanan Barry.
“tuan, Karina sudah mati!”
“sekarang saya sudah tidak punya urusan lagi dengan dia. Sekarang kita buat rencana agar Sandy cs dan Sheila cs tidak ada lagi di Indonesia.”
“kita abaikan saja mereka, percuma saja kita akan membunuh mereka semua.”
“kau ini? Kau bukanlah pengawal pribadi saya! Tunjukkan wujud aslimu!!”
“Jurus pengubah wujud!!” seru Om Panji didepan Barry.
“Panji! Ternyata kau masih hidup rupanya. Lalu dimana Sandy cs dan Sheila cs?”
“We are Here. Sir!”
“berkat obat herbal yang diberikan Deny. Siasatmu tak berhasil pada kami. Tapi ledakan itu membuat ingatanku dan Fadly menjadi kacau beberapa saat.” Ujar Sandy.
“lalu dimana pengawal saya yang asli?”
“kepada saudara Barry. Kami memanggil anda untuk dimintai keterangan.”
“keterangan apalagi? HEI!!!” lalu Barry dibawa ke ruang investigasi dan diikat kuat dengan tali tambang. Dan hukumannya ditambah menjadi hukuman mati.
Sejak saat itu, korban Karina yang terakhir ditemukan di belakang rumah Fadly. Dan beberapa hari kemudian, jalur masuk ke Pantai Kijing sudah dianggap aman dan dibuka kembali seiring berkurangnya korban selanjutnya.
Para putri duyung juga tersentak kaget saat mendengar pelaku yang sebenarnya bukan Karina, tetapi Paulina yang merupakan penyihir yang telah menculik Karina.
“kalau begitu aku akan memaafkan dia karena kami kira dialah pelakunya. Ternyata pelakunya adalah seorang penyihir yang dulu telah mengontrol cakra ninja kalian.”
“Penyihir?”
“ketua clannya John menceritakannya pada aku dan John. Jadi kami tahu hal yang sesuangguhnya.”
Sementara itu Deny masih tidak mengerti dengan apa yang dilakukan Recha padanya, ia baru tahu kalau Recha juga mempunyai Jinchuuriki seperti miliknya.
“kami saja baru tahu kalau Recha juga Jinchuuriki, tapi aku juga tidak tahu kalau…”
Sandy, I Found a Bad News!”
“Really? What’s that. Sheila, Sanny?”
“Jenazah yang terakhir ditemukan itu ternyata Reno, kami baru mengetahuinya lewat Jurus Pemindai Jenazah yang dimiliki Fadly.”
“APA? Pantas saja Reno tidak bisa kuhubungi waktu itu. Ternyata penyebab monster itu semakin kuat adalah Laba-laba raksasa itu.”
“akhirnya ia bisa bertemu ayahnya di alam lain.” Gumam Rista terisak.
“saya juga tahu, Sandy, Rista, Deny, Sanny, Sheila.”
“Ibu Ratih?”
“saya diberitahu teman-teman Reno yang mengenali mayatnya. Katanya biar mereka saja yang mengurus pemakamannya.” Kata Ibu Ratih.
Mereka hanya terdiam dan mengerti apa yang Ibu Ratih maksud. Keesokan harinya, semua warga Desa Kijing menghadiri pemakaman Reno, termasuk Sandy cs dan Sheila cs. Aji dan Richie terisak-isak saat mengingat Reno yang kadang-kadang membuat mereka jengkel setengah mati. Saat liang kubur Reno sudah ditutup, hujan deras mengguyur pemakaman yang kering kerontang karena musim kemarau.
2 bulan berlalu, sejak kejadian itu, wisatawan yang menuju Desa kijing semakin banyak setiap harinya, apalagi saat hari libur nasional. Sandy cs dan Sheila cs kewalahan mengurus semua fasilitas yang ada. Tak jarang mereka harus bekerja berat tiap hari demi kepuasan wisatawan. Bahkan Sandy cs harus membantu Sheila cs menambah para pelatih surfing dan Diving di Desa Kijing. Malam harinya, merekapun menghibur pengunjung dengan konser mini mereka dengan lagu-lagu yang sedang tren.
3 hari setelah itu di malam hari, merekapun menuju ke bukit yang pernah mereka naiki bersama Andra dan Sammy 4 tahun yang lalu. Mereka dengan takjub melihat kilauan bintang di langit.
“jarang sekali aku melihat pemandangan ini. Biasanya kulihat ini di pulau Tengkawang.”
“kami juga, lampu-lampu di kota Jakarta membuat kami sulit melihat bintang-bintang di malam hari.”
“selama ada kita, kita pasti akan menghadapi musuh yang lebih berat daripada 2 bulan yang lalu.”
“Fadly setuju,”
“John juga.”
“aku juga. Kalau begitu kita akan terus berjuang hingga titik darah penghabisan siapapun musuh kita!”
“Semangat!!!”




Sandy Season 6 Episode 9

Monster itu masih menggeliat di karang. Seruling tersebut belum Sandy terima sejak ia mengetahui kalau mereka akan menjadi korban. Fadly berusaha menyerang monster tersebut dengan Shurikennya, namun tidak berhasil. Dan Fadly yang justru terkena serangan monster yang mematikan itu.
Di lain tempat, berita kemunculan Karina di desa Kijing menjadi topik hangat yang dibicarakan oleh penduduk di Malaysia, China, Jepang, bahkan lingkungan kerajaan Inggris dan Amerika juga sedang menggalakkan gerakan para Ninja seluruh dunia untuk membantu Sandy cs dan Sheila cs. Perompak Somalia menjadi takut terhadap Sandy cs dan teman-temannya dan memutuskan untuk membebaskan semua sandera mereka kepada negara asal mereka. Para instansi hukum yang pernah dibantu Sandy cs dalam misi yang sama berbalik membantu Sandy cs. Tak ayal lagi, Bandara Supadio penuh dengan para ninja seluruh dunia yang akan membantu Sandy cs secara sukarela. Polisi kewalahan mengomando perjalanan mereka menuju Desa Kijing.
Mengetahui Ninja-ninja di seluruh dunia menuju ke desa Kijing, Tetua menyuruh semua warganya menyediakan Sushi* untuk semua ninja yang datang dan mau menginap di Desa Kijing. Beruntung, warga desa di sekitar Desa Kijing turut membantu warga Desa Kijing untuk membuat Sushi secara massal di lapangan sepakbola didepan perbatasan Desa Kijing dengan desa-desa lain.
Monster tersebut semakin mengamuk dan semakin kuat, meski Fadly sudah menahan monster tersebut dengan Titanic Water Prison Radioactivenya, justru Monster tersebut menyerang dengan Ekornya yang membuat Fadly dan Sandy terpental jauh.
“dimana mereka, aku butuh seruling itu.” Gumam Sandy.
Rista, Deny, dan Sheila kembali dengan seruling-seruling yang mereka maksud. Sandypun meniupakan serulingnya. Apa yang terjadi? Monster itu mengamuk dan memuntahkan tubuh seorang Putri duyung yang tak lain adalah wujud Karina yang sebenarnya. Deny dengan cepat menolongnya dan memanggil hewan Kuchiyosenya. Namun tiba-tiba….
“Hentikan! Jangan menyerangku! Pelaku sebenarnya adalah Paulina, Penyihir yang telah menyerap tubuhku dan menyerap semua korban yang kalian kira adalah akulah pelakunya. Dialah yang mencuri semua botol-botol milik semua Putri duyung.” Lalu Karina terbaring lemah dan menghilang karena tubuhnya diserap lagi dengan Paulina.
“celaka, dia akan menyerap Kak Sandy. Akan kuserang kau!”
“Jangan Fadly!!”
Belum selesai Sandy mencegahnya, Fadly mendapat cambukan demi cambukan yang berbahaya. Ditambah pukulan-pukulan yang membuat Fadly tidak bisa menggerakkan tubuhnya sesaat. Monster tersebut ternyata tidak menyerapnya tetapi menelan tubuhnya. Sandy cs dan Sheila cs tidak tega melihat tubuh Fadly ditelan bulat-bulat. Tiba-tiba dari arah belakang, John dan Deny menendang perut monster tersebut dengan Turbo Uppercut Hundred hingga monster tersebut memuntahkan kembali tubuh Fadly. Sandypun segera menangkap tubuhnya dan memulihkannya.
“maaf kak, ini demi kehormatan clanku.”
“tidak apa-apa, justru kami yang merasa khawatir saat kau ditelan.”
“…sudahlah jangan khawatirkan Fadly lagi, sekarang kita akan menyerangnya bersama-sama. Awalnya aku akan menyerangnya dengan Jurus cakaran listrikku (Lightning Claw Stratch). Tapi sesaat, kak John dan Deny malah memuntahkan paksa sebelum aku melakukannya. Karena…”
“karena apa?”
“liur dan darahnya lemah terhadap elemen api dan Petir.” Bisik Fadly.
“kalau begitu kita serang dia dengan Sharinganku.” Kata Mistin mengusulkan.
“jangan, memang efeknya monster tersebut akan melemah, tetapi Sharingan yang kau pelajari diam-diam terdapat efek sampingnya.” Sergah Deny.
“kau akan mengalami mata minus untuk sementara waktu atau yang lebih parah adalah kebutaan permanen.” Tambah Willy.
“kenapa bisa?” tanya Nadine, Fadly, dan Sandy.
“karena elemen api adalah pemicu semua penyakit, termasuk tumor dan kanker. Makanya, pemilik elemen api biasanya menyukai sayur daripada daging. Tapi kulihat sehari-hari, kamu malah menyukai daging yang bertekstur keras, itu akan mengakibatkan kesehatanmu menjadi drop dan membuat cakramu melemah.” Jelas Deny dan Willy.
“dan yang kutahu, Ninja yang berelemen api akan mudah terkena penyakit.” Tambah Rully.
“ternyata resiko pemilik elemen api sangat besar.” Gumam Mistin.
“begitulah, sebaiknya jangan terlalu dipaksakan akan menambah beban kerja tubuhmu, apalagi kau Perempuan. Perempuan yang memiliki elemen api lebih rentan terhadap penyakit-penyakit tersebut ketimbang laki-laki.” Ujar Deny bernada halus.
Mistin pun terdiam dan terus terdiam hingga suatu saat ia memutuskan untuk menonaktifkan sharingan di mata kanannya.
“baiklah, semuanya kuserahkan pada kalian. Aku akan mengikutinya.” Kata Mistin menerimanya.
Tiba-tiba monster itu akan menusuk Sandy dan Nanda dari belakang, namun apa yang terjadi? Willy dan Deny ternyata melindungi Sandy dan Nanda dengan cepatnya meski kedua tentakel monster tersebut menembus dada mereka. Semuanya tersentak kaget, tak terkecuali Mistin dan John yang menganggap mereka berdua adalah saudara sendiri.
“Ja…jangan…urusi…kami.”
“Kak..San..dy…Nanda…cepat lari!”
“Deny? Willy?”
“kami bilang…CEPAT LARI!!!”
Sandy dan Nandapun mundur meninggalkan Deny dan Willy yang terkapar di tepi pantai.
Namun Sandy terkejut saat meninggalkan Deny dan Willy muncul para Ninja yang jauh-jauh datang dari berbagai negara di seluruh Dunia.
“kenapa mereka tahu kalau kami sedang dalam masalah besar seperti ini?”
“sepertinya media massa di masing-masing negara mereka membesar-besarkan masalah ini.” Gerutu Rully dan Fadly.
“Non Sheila! Non Sandy!” tiba-tiba terdengar suara 2 orang yang mereka kenal saat mereka di Jakarta.
“Mbok Ninik? Mbok Sumi? Bukannya kalian juga mau kerja sendiri-sendiri?” tanya Vino dan Mistin keheranan.
“kita bawa kabar baik untuk Non Sheila, Barry yang kalian kesalkan sudah dipenjara seumur hidup dan markas yang ada di Jakarta dikembalikan lagi ke Sheila cs setelah misi kalian selesai.”
 “What? Are you sure?” tanya Sheila.
“Yes, Miss Sheila.” Kata Mbok Sumi.
“tapi yang jelas, kita bereskan monster ini dulu.”
“Come on everyone! The World of War 3 started. FIGHT THEM!!!!” perintah Sheila dan Sandy pada Ninja-ninja dari seluruh dunia.
“FIGHT!!!!” seru mereka semua.
“apa? Musuhku semakin banyak?” gerutu Paulina Heran.
Pasukan yang terlihat seperti pasukan Perang Dunia ketiga menyerang Monster tersebut dengan jurus mereka masing-masing. Namun dengan mudahnya, Paulina menyerang mereka dengan tebasan Ekornya, termasuk Sandy cs.
“Now, Collect your chakra. Create your best Technique. And Fight Them of your Technique.”
“YEAAAHH!!”
Satu-persatu, semua mengumpulkan cakra dan mengeluarkan jurus terbaik mereka pada Karina, termasuk Fadly yang akan mengeluarkan Lightning Strike Scatter Shuriken-nya dan Mistin yang akan menghancurkan cakra Karina  dengan jurus Powered Amaterasu-nya.
Kilatan kekuatan semua Ninja menyinari malam di Desa Kijing. Dan mereka menyerang Monster tersebut dengan seluruh kekuatan mereka. Paulina tidak sempat mengelak dan rohnya musnah bersama kekuatan monsternya yang terkurung di sebuah botol yang jatuh setelah cahaya jurus tersebut berakhir. Semua jurus dari Ninja-Ninja di seluruh dunia menciptakan ledakan yang membuat cahayanya bersinar menyinari malam-malam di negara yang tidak terkena cahaya matahari meski sesaat.
Setelah cahaya tersebut meredup, tiba-tiba terdengar kabar kalau Sandy dan Fadly mati akibat efek jurus yang mereka keluarkan. Semua orang mencari Sandy dan Fadly yang terjatuh kedalam lautan yang gelap karena sedang pasang air laut. Johnpun ikut mencari dan terus mencari. Beberapa jam kemudian, John menemukan tubuh Sandy dan Fadly dalam keadaan jantung mereka berhenti berdetak di ujung karang didekat pulau penibung. Seluruh ninja dokter memulihkan mereka berdua, namun tetap saja sia-sia. Tiba-tiba Mistin merasakan aliran cakra mereka berdua masih mengalir di tubuh mereka. Indrapun segera mendatangi Mistin dan memacu jantung mereka berdua dengan Jurus Iron Massage dengan mantap bersama Aji.
“dalam hitungan ketiga, kita tempelkan di tubuh mereka bersamaan. Kau siap Aji?”
“Siap!”
“1,2,3!” BUKK!! Jantung mereka berdua masih belum bereaksi.
“sekali lagi! 1,2,3!” Bukk!! Tiba-tiba mereka terbangun dan terbatuk-batuk karena terlalu banyak menelan air laut.
“Uhukk!!”
“Uhuk! Uhuk!!”
“sebaiknya kalian beristirahat dulu.”
“eh? Kalian ini….” Tiba-tiba mereka kaget dan mengira kalau ternyata Sandy dan Fadly hilang ingatan. Namun ternyata…
“oh kalian.”
“kita semua tidak apa-apa kok.”
“Deny dan Kak Willy bagaimana?”
Semua berbisik, tak banyak yang tahu tentang keadaan mereka, namun tiba-tiba Recha yang sudah kurus dan Ari mendatangi keramaian.
“aku yang menanyakan hal tersebut.”
Sandy dan Sheila cs terdiam sejenak namun Fadly bersedia berbicara.
“ikuti kami kecuali kalian semua.”
he says, don’t follow their team and our team when he'll show something at them.” Kata Sheila mengartikan maksud Fadly pada para Ninja Internasional.
Merekapun mengerti dan kembali ke camp mereka masing-masing.




Sandy Season 6 Episode 8

Mayat-mayat yang ditemukan membuat Sandy cs dan seluruh warga desa lainnya kewalahan mengurusi jumlahnya yang semakin bertambah.
“celaka, jumlahnya mendekati 400. Apa yang harus kita lakukan selain mengevakuasi semua mayat ini?”
Namun, tiba-tiba cuaca berubah menjadi mendung mencekam. Angin semakin kencang dan petir menyambar-nyambar di sekeliling desa. Semua warga panik, betapa tidak, badai itu mengiringi kedatangan Karina yang berpenampilan semakin cantik karena menyerap banyak orang dalam sekejap.
Sandy cs, kalian sudah kupilih menjadi menu terakhir dalam ritualku kali ini. Dan sekarang kalianlah yang akan menghadapi kematian kalian.” Kata Karina sambil tertawa seperti orang yang sombong.
Disaat itu juga, tetua menyaksikan cucu semata wayangnya akan disantap Wanita Kanibal itu.
“keluarlah, kalau kalian ingin menyelamatkan diri kalian… Akh! Apa ini???”
“jadi kaulah yang membuat jumlah warga desa semakin berkurang?”
“Ratih? Panji? Kalian lagi, jangan menghalangiku!” geram Karina sambil menyerang mereka dengan Thunder arrow. Namun yang diserangnya ternyata adalah bayangan. Karina tidak menyadari kalau Sandy, Fadly, John dan Rista telah berada dibelakangnya dan Karina terkena serangan mereka.
“Pintar juga kalian, bisa membodohi aku. Sekarang aku yang akan membalas kalian!! Jurus Cambuk Petir!!” cambukan petir itu membuat Sandy, Fadly, John dan Rista langsung tumbang. Namun, mereka tidak menyerah begitu saja. Karina semakin heran saat mereka mengeluarkan senyum yang membuatnya curiga. Ternyata Deny menyerang Karina dari bawah dengan Coral Fistnya. Tentu saja Karina semakin geram dan menyerang Deny. Namun,  Deny mengetahui gerakan Karina dan menyerangnya dengan Fins Kicknya.
“siapa kau? Baru kali ini aku melihatmu.”
“Deny Fadillah. Aku adalah anggota baru di Sandy cs.”
“baiklah, aku akan melihat kekuatanmu sebenarnya dengan jurus baruku. Jurus Belitan Rumput laut!!!” jurus Karina yang baru membelitkan seluruh tubuh Deny dan menariknya kedalam laut. Namun karina tidak mengetahui kalau Deny sesungguhnya juga bisa bernapas seperti makhluk air.
“sekarang kalian akan kuhabisi!! Jurus….”
“Jurus Pembalik Keadaan!!!” seru John.
Karina jatuh terjungkal setelah serangan miliknya sendiri malah berbalik menyerang dirinya.
“DIAM KALIAN!!! Ucapan kalian membuatku malah berbalik diserang jurusku sendiri.” Gerutu Karina.
“kau sesungguhnya tidak menyadari yang berada dibawahmu itu apa.”
Karina tersentak saat melihat ada Kekkai Pembalik Keadaan yang membuatnya diserang jurusnya sendiri.
Sementara itu, Deny masih berusaha untuk melepaskan diri dari jeratan rumput laut yang dikendalikan Karina. Iapun mengambil kunai yang tersimpan di tasnya. Namun, kunainya sulit memotong tentakel-tentakel yang menjeratnya. Ia kemudian teringat dengan jurus Water Slice yang bisa memotong benda-benda yang terurai termasuk tentakel-tentakel yang menjeratnya. Namun, cakra yang terbatas membuatnya harus berpikir ulang untuk menyelamatkan dirinya dan teman-temannya dari jebakan Karina.
“Jurus Bola Api!!!!”
Karina terperanjat dan berusaha menghindari jurus tersebut. Namun, kekkai yang ia injak membuatnya harus menerima serangan-demi serangan dari Sandy cs.
“sekarang serangan apalagi yang akan kalian berikan padaku???”
“jurus tentakel Air!!” seru Deni dari bawah Karina. Karinapun terikat jurus tentakel yang dikendalikan Deny.
“Kenapa kau bisa terlepas dari jurusku? Padahal jurus itu membuat lawannya akan mati karena terlalu lama berada didalam laut.”
“Kenapa aku bisa lepas dari jurusmu? KARENA AKU MANUSIA IKAN!!!” kata Deny sambil menyerang Karina dengan Water Bladenya dan membuat Karina malah bisa menyandera Fadly dan Rista dengan Pisaunya.
“sekarang aku memegang 2 teman kalian. Kalau kalian berusaha menyerangku itu berarti aku akan menyerap tubuh 2 teman kalian sampai mati menjadi kerangka.”
Sandy cs teringat dengan penjelasan Deny tentang air laguna di Pulau tengkawang yang membuat para Kanibal tidak bisa mengoyak kulit tubuh korbannya. Mistin, Aji, Indra, dan Sheila cs pura-pura mundur dan mengambil air laguna tersebut. Sementara Sandy dan yang tidak tertangkap oleh Karina memikirkan cara agar Fadly dan Rista bisa terlepas dari jeratan Karina.
Beberapa saat kemudian, Mistin, Aji, Indra, dan Sheila cs membawa kantung yang berisi 9 liter air dari laguna di Pulau tengkawang dan menyiramkannya pada Karina.
“kalian ini, buat apa aku disiram dengan air. Kalau kalian mundur aku akan bersiap menghisap mereka dalam hitungan ke-3. 1…2…3! Bersiaplah mati!!”
“AAKKH!!! Eh, Karina? Aku tidak merasakan gigitanmu di leherku.”
“kalau begitu kuserang dia. Eh, kok jadi keras begini???”
Rista hanya diam saja saat Karina mengigit-gigiti lehernya.
“kalian pakai kekkai atau jurus apa? Kenapa aku tidak bisa mengigit-gigit tubuh kalian?”
“kami tidak memakai jurus atau Kekkai apapun.”
“air yang kami siramkan tadi adalah air biasa.” Kata Deny berbohong.
“Kalian Pasti berbohong!”
“ah tidak. Itu hanya air biasa.” Kata John ikut-ikutan berbohong.
“kalau kalian masih tetap berpikir teman kalian akan mati karena kubunuh. Aku akan melepas teman kalian dan mencoba untuk membunuh kalian!!!!”
“LARI SEBELUM KALIAN DIBUNUH!!!” kata Sandy dan Sheila bubar dan berpencar-pencar agar Karina terkecoh.
Karinapun bingung kemana mereka pergi. Dia mencari dari karang ke karang lain dan mencari Sandy cs dan Sheila cs dari pulau ke pulau lain. Akhirnya Karina mengamuk dan monster yang berasal dari orang yang ia serap keluar dari tubuh Karina. Deny segera memberi peringatan pada Sandy cs dan Sheila cs untuk keluar sebelum tubuh Karina berubah menjadi siluman menyeramkan.
Fadly dan Rista segera kabur dan menyusul ke tempat Sandy bersembunyi.
“beruntung kalian tidak apa-apa. Ternyata Deny benar, air laguna tersebut membuat Karina tidak bisa menyerap tubuh kalian.”
“Fadly hanya merasa gatal saja setelah leher Fadly digigit-gigit oleh wanita kanibal itu.”
“kak Sandy, gawat! Karina mengamuk dan tubuhnya perlahan berubah menjadi monster!”
Mendengar peringatan Deny, Sandy teringat dengan Siren Flute yang membuat Karina gagal mengalahkan Sandy cs.
“Rista, Deny, Sheila, panggil Tetua. Aku butuh seruling itu!”
“seruling?” tanya Deny bingung.
“Flute?” tanya Sheila juga demikian.
“nanti kalian juga tahu, pokoknya cepat ke rumah Tetua.” Perintah Sandy.
“Baiklah.” Lalu Rista, Deny dan Sheila pergi menuju rumah tetua untuk mengambil Siren Flute yang disimpan oleh kakek tetua.
Sementara itu, Ibu Ratih khawatir dengan keadaan Sandy cs dan Sheila cs yang sedang berhadapan dengan Karina saat itu. Ditengah hal yang demikian, Barry tiba-tiba datang dan mengklaim tanah di desa Kijing adalah miliknya. Tentu saja warga desa Kijing tidak terima dengan pernyataan itu dan Ari cs menyerahkan sertifikat tanah lengkap dengan petanya pada Pengadilan. Ternyata tuntutan Warga diterima dan Barry dipenjara seumur hidup tanpa diberi kesempatan untuk melihat dunia luar selamanya. Bahkan, harta Barry yang ada di Jakarta akan dikembalikan kembali pada Sheila cs oleh dinas pertanahan karena terbukti memakai sertifikat palsu.