06 Maret, 2012

Sandy Season 6 Episode 9

Monster itu masih menggeliat di karang. Seruling tersebut belum Sandy terima sejak ia mengetahui kalau mereka akan menjadi korban. Fadly berusaha menyerang monster tersebut dengan Shurikennya, namun tidak berhasil. Dan Fadly yang justru terkena serangan monster yang mematikan itu.
Di lain tempat, berita kemunculan Karina di desa Kijing menjadi topik hangat yang dibicarakan oleh penduduk di Malaysia, China, Jepang, bahkan lingkungan kerajaan Inggris dan Amerika juga sedang menggalakkan gerakan para Ninja seluruh dunia untuk membantu Sandy cs dan Sheila cs. Perompak Somalia menjadi takut terhadap Sandy cs dan teman-temannya dan memutuskan untuk membebaskan semua sandera mereka kepada negara asal mereka. Para instansi hukum yang pernah dibantu Sandy cs dalam misi yang sama berbalik membantu Sandy cs. Tak ayal lagi, Bandara Supadio penuh dengan para ninja seluruh dunia yang akan membantu Sandy cs secara sukarela. Polisi kewalahan mengomando perjalanan mereka menuju Desa Kijing.
Mengetahui Ninja-ninja di seluruh dunia menuju ke desa Kijing, Tetua menyuruh semua warganya menyediakan Sushi* untuk semua ninja yang datang dan mau menginap di Desa Kijing. Beruntung, warga desa di sekitar Desa Kijing turut membantu warga Desa Kijing untuk membuat Sushi secara massal di lapangan sepakbola didepan perbatasan Desa Kijing dengan desa-desa lain.
Monster tersebut semakin mengamuk dan semakin kuat, meski Fadly sudah menahan monster tersebut dengan Titanic Water Prison Radioactivenya, justru Monster tersebut menyerang dengan Ekornya yang membuat Fadly dan Sandy terpental jauh.
“dimana mereka, aku butuh seruling itu.” Gumam Sandy.
Rista, Deny, dan Sheila kembali dengan seruling-seruling yang mereka maksud. Sandypun meniupakan serulingnya. Apa yang terjadi? Monster itu mengamuk dan memuntahkan tubuh seorang Putri duyung yang tak lain adalah wujud Karina yang sebenarnya. Deny dengan cepat menolongnya dan memanggil hewan Kuchiyosenya. Namun tiba-tiba….
“Hentikan! Jangan menyerangku! Pelaku sebenarnya adalah Paulina, Penyihir yang telah menyerap tubuhku dan menyerap semua korban yang kalian kira adalah akulah pelakunya. Dialah yang mencuri semua botol-botol milik semua Putri duyung.” Lalu Karina terbaring lemah dan menghilang karena tubuhnya diserap lagi dengan Paulina.
“celaka, dia akan menyerap Kak Sandy. Akan kuserang kau!”
“Jangan Fadly!!”
Belum selesai Sandy mencegahnya, Fadly mendapat cambukan demi cambukan yang berbahaya. Ditambah pukulan-pukulan yang membuat Fadly tidak bisa menggerakkan tubuhnya sesaat. Monster tersebut ternyata tidak menyerapnya tetapi menelan tubuhnya. Sandy cs dan Sheila cs tidak tega melihat tubuh Fadly ditelan bulat-bulat. Tiba-tiba dari arah belakang, John dan Deny menendang perut monster tersebut dengan Turbo Uppercut Hundred hingga monster tersebut memuntahkan kembali tubuh Fadly. Sandypun segera menangkap tubuhnya dan memulihkannya.
“maaf kak, ini demi kehormatan clanku.”
“tidak apa-apa, justru kami yang merasa khawatir saat kau ditelan.”
“…sudahlah jangan khawatirkan Fadly lagi, sekarang kita akan menyerangnya bersama-sama. Awalnya aku akan menyerangnya dengan Jurus cakaran listrikku (Lightning Claw Stratch). Tapi sesaat, kak John dan Deny malah memuntahkan paksa sebelum aku melakukannya. Karena…”
“karena apa?”
“liur dan darahnya lemah terhadap elemen api dan Petir.” Bisik Fadly.
“kalau begitu kita serang dia dengan Sharinganku.” Kata Mistin mengusulkan.
“jangan, memang efeknya monster tersebut akan melemah, tetapi Sharingan yang kau pelajari diam-diam terdapat efek sampingnya.” Sergah Deny.
“kau akan mengalami mata minus untuk sementara waktu atau yang lebih parah adalah kebutaan permanen.” Tambah Willy.
“kenapa bisa?” tanya Nadine, Fadly, dan Sandy.
“karena elemen api adalah pemicu semua penyakit, termasuk tumor dan kanker. Makanya, pemilik elemen api biasanya menyukai sayur daripada daging. Tapi kulihat sehari-hari, kamu malah menyukai daging yang bertekstur keras, itu akan mengakibatkan kesehatanmu menjadi drop dan membuat cakramu melemah.” Jelas Deny dan Willy.
“dan yang kutahu, Ninja yang berelemen api akan mudah terkena penyakit.” Tambah Rully.
“ternyata resiko pemilik elemen api sangat besar.” Gumam Mistin.
“begitulah, sebaiknya jangan terlalu dipaksakan akan menambah beban kerja tubuhmu, apalagi kau Perempuan. Perempuan yang memiliki elemen api lebih rentan terhadap penyakit-penyakit tersebut ketimbang laki-laki.” Ujar Deny bernada halus.
Mistin pun terdiam dan terus terdiam hingga suatu saat ia memutuskan untuk menonaktifkan sharingan di mata kanannya.
“baiklah, semuanya kuserahkan pada kalian. Aku akan mengikutinya.” Kata Mistin menerimanya.
Tiba-tiba monster itu akan menusuk Sandy dan Nanda dari belakang, namun apa yang terjadi? Willy dan Deny ternyata melindungi Sandy dan Nanda dengan cepatnya meski kedua tentakel monster tersebut menembus dada mereka. Semuanya tersentak kaget, tak terkecuali Mistin dan John yang menganggap mereka berdua adalah saudara sendiri.
“Ja…jangan…urusi…kami.”
“Kak..San..dy…Nanda…cepat lari!”
“Deny? Willy?”
“kami bilang…CEPAT LARI!!!”
Sandy dan Nandapun mundur meninggalkan Deny dan Willy yang terkapar di tepi pantai.
Namun Sandy terkejut saat meninggalkan Deny dan Willy muncul para Ninja yang jauh-jauh datang dari berbagai negara di seluruh Dunia.
“kenapa mereka tahu kalau kami sedang dalam masalah besar seperti ini?”
“sepertinya media massa di masing-masing negara mereka membesar-besarkan masalah ini.” Gerutu Rully dan Fadly.
“Non Sheila! Non Sandy!” tiba-tiba terdengar suara 2 orang yang mereka kenal saat mereka di Jakarta.
“Mbok Ninik? Mbok Sumi? Bukannya kalian juga mau kerja sendiri-sendiri?” tanya Vino dan Mistin keheranan.
“kita bawa kabar baik untuk Non Sheila, Barry yang kalian kesalkan sudah dipenjara seumur hidup dan markas yang ada di Jakarta dikembalikan lagi ke Sheila cs setelah misi kalian selesai.”
 “What? Are you sure?” tanya Sheila.
“Yes, Miss Sheila.” Kata Mbok Sumi.
“tapi yang jelas, kita bereskan monster ini dulu.”
“Come on everyone! The World of War 3 started. FIGHT THEM!!!!” perintah Sheila dan Sandy pada Ninja-ninja dari seluruh dunia.
“FIGHT!!!!” seru mereka semua.
“apa? Musuhku semakin banyak?” gerutu Paulina Heran.
Pasukan yang terlihat seperti pasukan Perang Dunia ketiga menyerang Monster tersebut dengan jurus mereka masing-masing. Namun dengan mudahnya, Paulina menyerang mereka dengan tebasan Ekornya, termasuk Sandy cs.
“Now, Collect your chakra. Create your best Technique. And Fight Them of your Technique.”
“YEAAAHH!!”
Satu-persatu, semua mengumpulkan cakra dan mengeluarkan jurus terbaik mereka pada Karina, termasuk Fadly yang akan mengeluarkan Lightning Strike Scatter Shuriken-nya dan Mistin yang akan menghancurkan cakra Karina  dengan jurus Powered Amaterasu-nya.
Kilatan kekuatan semua Ninja menyinari malam di Desa Kijing. Dan mereka menyerang Monster tersebut dengan seluruh kekuatan mereka. Paulina tidak sempat mengelak dan rohnya musnah bersama kekuatan monsternya yang terkurung di sebuah botol yang jatuh setelah cahaya jurus tersebut berakhir. Semua jurus dari Ninja-Ninja di seluruh dunia menciptakan ledakan yang membuat cahayanya bersinar menyinari malam-malam di negara yang tidak terkena cahaya matahari meski sesaat.
Setelah cahaya tersebut meredup, tiba-tiba terdengar kabar kalau Sandy dan Fadly mati akibat efek jurus yang mereka keluarkan. Semua orang mencari Sandy dan Fadly yang terjatuh kedalam lautan yang gelap karena sedang pasang air laut. Johnpun ikut mencari dan terus mencari. Beberapa jam kemudian, John menemukan tubuh Sandy dan Fadly dalam keadaan jantung mereka berhenti berdetak di ujung karang didekat pulau penibung. Seluruh ninja dokter memulihkan mereka berdua, namun tetap saja sia-sia. Tiba-tiba Mistin merasakan aliran cakra mereka berdua masih mengalir di tubuh mereka. Indrapun segera mendatangi Mistin dan memacu jantung mereka berdua dengan Jurus Iron Massage dengan mantap bersama Aji.
“dalam hitungan ketiga, kita tempelkan di tubuh mereka bersamaan. Kau siap Aji?”
“Siap!”
“1,2,3!” BUKK!! Jantung mereka berdua masih belum bereaksi.
“sekali lagi! 1,2,3!” Bukk!! Tiba-tiba mereka terbangun dan terbatuk-batuk karena terlalu banyak menelan air laut.
“Uhukk!!”
“Uhuk! Uhuk!!”
“sebaiknya kalian beristirahat dulu.”
“eh? Kalian ini….” Tiba-tiba mereka kaget dan mengira kalau ternyata Sandy dan Fadly hilang ingatan. Namun ternyata…
“oh kalian.”
“kita semua tidak apa-apa kok.”
“Deny dan Kak Willy bagaimana?”
Semua berbisik, tak banyak yang tahu tentang keadaan mereka, namun tiba-tiba Recha yang sudah kurus dan Ari mendatangi keramaian.
“aku yang menanyakan hal tersebut.”
Sandy dan Sheila cs terdiam sejenak namun Fadly bersedia berbicara.
“ikuti kami kecuali kalian semua.”
he says, don’t follow their team and our team when he'll show something at them.” Kata Sheila mengartikan maksud Fadly pada para Ninja Internasional.
Merekapun mengerti dan kembali ke camp mereka masing-masing.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar