10 Desember, 2011

Sandy Season 5 Episode 13

Lalu Deny dan Hana memasukkan tubuh Rista dengan keadaan tak sadarkan diri kedalam laguna. Sekejap saja, luka-luka bakar yang ditubuh Rista lenyap dan sembuh seperti sebelumnya.
“a...apa...yang terjadi padaku?”
“Rikoru menguasai tubuhmu,” Jawab Om Panji.
“Rikoru? Apa itu nama Jinchuurikiku?”
“benar, dan Phoenix yang kau miliki adalah yang terakhir.”
“kapan Om menyadarinya?”
“Sandy menceritakan semuanya pada Tetua.”
Lalu Ristapun melihat wajah Sandy. Sandypun memeluk Rista dengan erat.
“Rista, aku ingin memberikan sesuatu untukmu.” Kata Fadly.
Fadlypun merogoh saku celananya dan menunjukkan cincin pernikahan pada Rista dan mengatakan :
“Will you Marry me?”
Semua kaget dan terdiam mendengar ucapan tersebut. namun mereka ingat saat Fadly sudah saatnya untuk bertemu pasangan hidupnya.
Mendengar ucapan itu, Ristapun memeluk Fadly dengan eratnya meski sebenarnya Fadly masih merasa nyeri ditubuhnya.
 “aku tahu kalau kau mencintaiku. Aku akan mendampingimu hingga akhir hayat kita.”
Akhirnya Fadly dan Rista menikah secara resmi. Dan setelah itu, Deny diizinkan pulang ke tempat asal ia dilahirkan dan berniat untuk menemui ketua clan.
“oh, kau Deny. Dengan maksud apa kau menemuiku?”
“aku ingin meminta suatu izin pada tuan,”
“apa itu?”
“aku ingin masuk kedalam anggota Sandy cs. Asalkan jika terkena air laut aku akan tetap menjadi manusia seperti orang pada umumnya.”
“kuizinkan dengan hati nak, memang saatnya dirimu harus melakukan ini. Tetapi soal Jinchuuriki milikmu itu seharusnya kau menghadap kakek tetua.”
“terima kasih, tuan.”
“panggil paman saja sudah cukup membuatku puas Deny.”
“baik, paman.” Lalu Denypun meninggalkan kediaman Pamannya dan menemui Fadly.
“kak Fadly!”
“Eh Deny, ada apa?”
“apa hari ini kakekmu sedang sibuk, aku mau meminta tolong pada kakekmu untuk menangkal efek Jinchuuriki-ku pada air laut.”
“kebetulan sekali, kakekku sedang mencarimu. Ayo, ikut aku!”
Sementara itu, Sandy, John, Indra, Mistin, Reno, Rully, dan Rista sedang memikirkan apa yang akan dilakukan Karina setelah BlackGrave hancur di pinggiran karang.
“kemarin aku menginterogasi habis-habisan korban hipnotis Zain selain Willy. Dan katanya, Karina akan memanfaatkan Jinchuuriki milik kalian jika kalian kalah. Namun kenyataannya, justru Karina harus bersusah payah mengambil kekuatan Ninja lain untuk menghabisi kita ini.” Jelas Rully.
“selama kita sedang dalam misi kemarin, Kak Nadine kok tidak kelihatan batang hidungnya?” tanya Reno dan Willy yang baru datang.
“dia sedang menyelesaikan kuliahnya, sulit ditinggal begitu saja. Mana mungkin kita bisa mengganggunya dengan misi penting seperti ini.”
“terus, Fadly kemana?”
“dia sedang mengurusi Deny, anggota baru kita.” Kata Sandy.
“Deny? Deny adikku itu? Syukurlah kalau ia ingin masuk ke grup ini. Soalnya kita juga butuh ninja Dokter jika aku, Kak Sandy, Rista atau Kak Nadine tidak bisa apa-apa atau sedang sibuk dengan urusan lain, terutama Ninja Dokter lelaki.” Keluh Mistin.
“selain itu, kita akan membutuhkannya untuk mendeteksi musuh dibawah laut lewat kekuatannya.”
“lho? Kok aku tidak diberitahu ayahku soal ini?” bingung Mistin menggaruk-garuk kepalanya.
“tetua mengetahui kalau dia Jinchuuriki, meski JuuChuuriki tetapi dapat diandalkan dalam mencari musuh yang bersembunyi dibawah laut. Soalnya dialah orang yang bisa menyelam lebih lama daripada kita.”
“eh, kenapa?”
“karena...”
“Jinchuuriki di tubuhnya ‘kan jenis Ikan bersirip 6.” Kata Fadly tiba-tiba datang.
“Lho, Fadly, Deny, sudah selesai?”
“kakekku hanya memberikan dia kalung dan gelang penangkal efek Jinchuuriki, tidak diberi tato. Karena dia alergi tato. Ngomong-ngomong Kak Aji kemana?” dan seperti biasa....
BRAAAKK!!!!! Tiba-tiba Aji datang dengan sepedanya yang selalu menabrak bak sampah yang letaknya tak jauh dari tempat mereka berkumpul. Deny yang melihatnya heran.
“dia sudah biasa seperti itu, Den. Tenang saja,”
“kak Sandy, aku harus mengirim surat ini ke pulau tengkawang.”
“lho? Untuk siapa surat itu.”
“Deny Fadillah yang beralamat di Pulau Tengkawang, Singkawang...”
“apa? Deny Fadillah? Itukan untukku kak Aji, tidak perlu kau antar surat itu jauh-jauh kesana. Orang penerimanya ada didepan mata.” Potong Deny kesal.
“yang mana ya? Deny Fadillah ‘kan dulu gendut, item, masih berusia 13 tahun.”
“itu foto 4 tahun yang lalu. Sekarang dietnya berhasil dan kurus seperti ini. Kalau masih nggak percaya...”
“HEEEI!!! SUDAH SUDAH!!!” lerai John dan Fadly.
“nih, biar kubacakan.”
Ajipun membaca surat tersebut. namun surat itu berbahasa Jepang, tentu saja Aji bingung saat membacanya.
“Ly, kamu bacain ya. Ini tulisan bahasa Jepang nih.”
“sini biar Fadly bacain.” Gerutu Fadly.

Aijō Watashi no sobo wa, Deny
don'na riyū de mo kono tegami o kaita. Sū-nichi mae, watashi no sobo wa, chichi ga anata no otōsan no shokuba o doraggu sōin tsunami o koroshita toyuu kotoba o eta. Sore dakedenaku, anata no okāsan wa jishin ga anata no chichi to onaji basho de hassei shita baai ni shibō shita. Osoraku, anata to anata no chichi to haha no ma ni kaigi sa rete ita akachan no shashin o sa reta toki no saigodesu. Tsutaeru kore nitsuite ichizoku no chō. Yon-Nichi-go ni o bāchan ga kono tegami o okutta. O bāchan wa anata to issho ni kikoku suru.

O bāchan kara no ai
Siti Kharimah
NB : Kono to Ms Ratih-san no chōrō-tachi ni kore o tsutaeru koto o wasurenaide kudasai

Lalu Fadly mengartikan surat itu.

Deny sayang
Nenek menuils surat ini karena suatu hal. Beberapa hari yang lalu, nenek mendapat kabar kalau Ayahmu tewas terseret Tsunami yang menyapu tempat kerja ayahmu. Bukan hanya itu saja, ibumu meninggal saat gempa sedang terjadi di tempat yang sama dengan ayahmu. Mungkin, foto saat kau masih bayi dulu merupakan pertemuan antara kau dan ayah dan ibumu adalah yang terakhir. Sampaikan pada ketua clan soal ini. 4 hari setelah Nenek mengirim surat ini. Nenek akan kembali ke rumah untuk menemanimu.

Salam sayang dari Nenekmu

Siti Kharimah
NB : jangan lupa sampaikan hal ini pada tetua dan Ibu Ratih soal ini.

Mendengar surat tersebut, perasaan Deny terpukul.
Naze, kore ga watashi no ryōshin wa dōdesu ka? (kenapa ini terjadi pada orang tuaku?)” kata Deny dalam bahasa jepangnya sambil berlinangan airmata.
“Deny? Sejak kapan kau bisa berbahasa Jepang?”
“aku disekolahkan oleh pamanku di Sekolah Tunas Bangsa. Setelah SMA aku kuliah di jurusan Bahasa asing, terutama bahasa jepang. Namun aku memutuskan untuk berhenti karena biaya yang minim.”
Semua terdiam bisu. Bahkan saat Ibu Ratih datang dan Fadly menceritakan semua yang dialami Deny. Ibu Ratih juga merasakan kesedihan yang mendalam.
“Deny, saya juga tahu apa yang kamu alami pada orangtuamu sangat pahit. Tapi, dibalik semua itu, masa depanmu itu ada di tanganmu. Taklukkan masa depanmu, Deny.”
“dulu kak Fadly juga begitu, namun setelah ia mengetahuinya. Iapun tahu makna hidup yang sesungguhnya.” Tambah Nadine mengejutkan mereka.
“Nadine? Katanya kau masih menyelesaikan kuliahmu?”
“aku sudah selesai dan aku mengambil cuti beberapa bulan untuk menunggu kelulusan. Eh, kudengar Deny yang dulunya tinggal di pulau tengkawang pindah kesini. Sekarang dia dimana?”
“yang memakai kalung berliontin kulit kerang itu siapa??”
Nadine langsung kaget saat melihat Deny yang dulunya gendut menjadi lebih langsing dan lebih putih daripada 4 tahun ia lihat terakhir. Ia tak percaya kalau Deny menjadi sekurus itu.
“Deny? Bener kamu?”
“Eh, kak Nadine? Iya. Ini Deny.”
“kudengar kamu, Reno, Willy, dan Rully masuk anggota Sandy cs ya?”
“itu karena kami kekurangan personil.”
“standarnya 10-12 orang kak Nadine. Karena semua sudah lengkap, jadi kami tetapkan pencarian anggota baru ditutup. Deal or no Deal???” tanya Rully.
“DEEEAAAAALLL!!!!!” seru semuanya.
Jauh di sebuah pulau, seorang pria setengah baya sedang asyik menyelesaikan pekerjaannya. Tiba-tiba, bayangan seorang wanita berkelebat mengambil nyawanya dan pergi meninggalkan pria tersebut begitu saja. Disaat itu juga, hujan badai petir menyertai wanita tersebut pergi.







Sandy Season 5
Tamat

Sandy Season 5 Episode 12

Om Panji, Devi, Rina, dan Hana berhadapan dengan Zain dan Willy yang telah dihipnotis. Merekapun menyerang dengan susunan rencana yang telah Om Panji rancang. Tentu saja Zain dan Willy semakin terdesak. Apalagi ditambah amarah Rikoru yang semakin beringas.
“Sekarang!!”
Devi dan Rinapun mengunci aliran cakra Rikoru. Dengan mudah Rikoru menjadi tenang dan wujudnya kembali menjadi seperti semula. Dan di lengan Rista muncul tanda Petir seperti milik Fadly. Rinapun langsung mengobati tubuh Rista yang berlumuran luka terbakar. Sementara itu Hana segera mengalihkan perhatian Zain. Dengan Tebasan Angin yang berasal dari Kipasnya, Zain terlempar jauh hingga mati tertusuk karang yang runcing. Disaat itu pula Willy baru sadar dari efek Hipnotis Zain.
“Devi, Rina, Hana, Om? Kenapa denganku?”
“kita Jelaskan itu nanti, sekarang kita susul Fadly.”
Didalam Laguna, Fadly masih belum merasa kehabisan napas. Namun, ia merasa kedua tangannya mulai dapat digerakkan.
“kau boleh menggerakkan tubuhmu jika sudah tidak merasa sakit lagi.” Seru Deny dari pinggir laguna.
Disaat itu juga ia mulai merasakan kedua kakinya mulai dapat digerakkan seperti sedia kala, namun ia tidak bisa mengangkat tubuhnya karena masih dalam proses pengobatan. Dan iapun mulai kehabisan napas dan segera mencari selang oksigen untuk bernapas dan menggunakannya. Tiba-tiba, napasnya terasa menyesakkan tubuhnya dan langsung pingsan dibawah laut karena paru-parunya masih belum stabil untuk menghirup oksigen dari mulut. Denypun segera membawanya ke permukaan dan mengeluarkan air yang terminum olehnya.
Disaat itu juga Sandy, Mistin, John, dan Ibu Ratih baru tiba di Pulau Tengkawang. Mereka kaget saat melihat Fadly terbatuk-batuk karena meminum terlalu banyak air laguna yang dijadikan pengobatan.
“Pasti kau menghirup Oksigen dari Dive-tube, iya ‘kan.” Tanya Mistin kesal.
Reno tiba-tiba sadarkan diri dan datang dengan berjalan tertatih-tatih.
“sepertinya serangan Zain membuat organ tubuh vitalnya menjadi sulit direspon aliran syarafnya. Jadinya ia langsung pingsan seperti itu.”
“kau benar, organ dalamnya masih lemah. Tapi kak Reno mendingan duduk saja untuk meringankan sakit yang menusuk di tubuhmu.”
“atau mungkin saja organ tubuhnya alergi dengan obat pertama yang kau berikan.” Tambah Sandy.
“serangan yang diberikan Zain seperti racun yang disuntikkan ular pada musuhnya. Bahkan telah menyumbat aliran Syarafnya. Itu berarti, racun yang terserap didalam tubuhnya harus dikeluarkan secepatnya sebelum lumpuh total.”
“kalau begitu, bawa Fadly ke ruang operasi. Kondisinya sudah kritis.” Perintah Ibu Ratih.
“Baik.”
Di Ruang operasi, Sandy segera mengeluarkan jurus Water Sponge untuk menyerap racun yang masuk didalam tubuh Fadly. Mengejutkan, jumlah racun yang berada di tubuh Fadly hampir setara dengan 5 buah galon penampung air berukuran besar. Jumlah yang tidak sedikit bagi John untuk menampung racun yang telah ia pindahkan.
“mungkin racun yang dikeluarkan Zain tadi bisa bermutasi dan berjumlah sebanyak ini.”
“kau benar racun yang dikeluarkan Zain dapat bermutasi hingga membuat tubuh vital lawannya lumpuh total.” Jelas Deny.
“bukan hanya itu saja, Deny. Sepertinya mereka bukan mengincar Sandy, Reno, dan John. Tetapi Fadly dan kamu.” Tambah Mistin dan Ibu Ratih.
“tapi kita harus mencari antiracunnya. Kita tidak bisa begini terus.” Balas Sandy.
“aku tahu resep anti racun yang non efek samping. Mudah saja, peras sari nanas, didihkan, sambil menunggu sari nanas sudah mendidih, cari daun sembung atau air kelapa, kusarankan air kelapa karena mudah didapat. Setelah jus nanas mendidih, tambahkan air kelapa, dan setengah gelas racun yang sudah dijemur atau yang sudah dididihkan terlebih dahulu.” Jelas Deny panjang lebar.
“kebetulan Fadly juga suka nanas, pasti dia mau meminum anti racun tersebut.”
“tentu saja selain jeruk, ia suka makan nanas yang setengah masak, dan buah-buahan lain yang rasanya agak asam.”
“memang, nanas bisa menetralkan racun yang masuk kedalam tubuh lebih banyak ketimbang jeruk. Jadi aku pilih nanas sebagai resep utamanya.”
“kalau begitu, ayo kita racik.”
“ayo!”
Semuanya berbagi tugas, Sandy dan Mistin sedang memeras sari nanas, Ibu Ratih sedang mendidihkan Racun yang baru dikeluarkan dari tubuh Fadly. Sementara John mengambil air kelapa di sekitar pulau. Dan Deny yang sedang membuat makanan untuk Fadly. Nanas dan Racunnya telah mendidih, merekapun mencampur Air kelapa, Nanas, dan racun kedalam sebuah panci yang cukup besar.
“tenang saja, racunnya baru kadaluarsa setelah 4 tahun dibuat. Tanpa bahan pengawet.” Kata Deny.
“tapi apa kita harus mengetesnya dulu?”
“iya sebelum dicoba.” Jawabnya mantap.
Merekapun menguji zat tersebut ke laboratorium, ternyata berhasil. Tikus percobaan yang tadinya terkena gigitan ular kingcobra menjadi sembuh seperti sebelum tikus itu terkapar.
“berikan pada Fadly dan Reno kalau begitu.” Perintah Ibu Ratih.
“Baik!”
Lalu Sandy memberikan ramuan tersebut pada Fadly dan Reno. Beberapa saat kemudian, Fadly memuntahkan sisa racun yang masih melekat di dalam tubuhnya.
“wah...wah...wah... ternyata masih ada sisa racun yang belum dikeluarkan.” Kaget John jijik.
“jelas saja belum, racun itu dapat bermutasi sampai...1..2...3....5 galon lebih.”
“kami sudah tahu, bahkan setelah diteliti ternyata racun yang ada didalam tubuhmu dikatakan sangat berbahaya, karena air di sekitarmu sudah dicampur dengan cakramu sehingga Zain dengan mudah menyerangmu.” Jelas Sandy.
Lalu rombongan Om Panji tiba dengan membawa tubuh Rista yang penuh luka bakar Phoenix. Dan apa yang dilakukan mereka selanjutnya?









Sandy Season 5 Episode 11

Rasa sakit itu juga dirasakan Fadly di sudut lain laguna tersebut. iapun merasakan sakit yang amat sangat karena jurus yang dikeluarkan Willy terhadapnya.
“sebaiknya kakak jangan terlalu banyak bergerak. Sebab Obat yang baru diberikan akan memasuki aliran darah dan sangat membahayakan diri kakak sendiri.”
“terima kasih, tapi siapa kau? Aku rasanya mengenalmu.”
“aku Deny Fadillah, aku dan laki-laki lain dari clan temanmu diasingkan di Pulau ini agar tidak diincar musuh sebagai Ninja Dokter Lelaki. Kudengar dari Kak Mistin, kau adalah kak Fadly, putra dari Panji Maulana Abdullah ‘kan? Aku juga kadang-kadang ke Desa Kijing untuk mengambil gulungan pengobatan atau mengambil bahan-bahan untuk obat-obatan di pulau ini.”
“Deny yang waktu aku sedang berhenti meneruskan pendidikan karena terlalu muda ‘kan? Sudah lama tidak bertemu, ngomong-ngomong kabar ayahmu bagaimana?”
“ayahku bekerja di Riau karena misi Ibu Ratih. Eh katanya misi kalian Di Jakarta sukses ‘kan?” Tanya Deny sambil memulihkan bagian vital di tubuh Fadly.
“iya, tapi malah membuat masalah baru di sini. BlackGrave mencuri kesempatan untuk menguasai Desa Kijing.” Kata Fadly kesal.
“ngomong-ngomong apa ‘lowongan’ tim Sandy cs masih dibuka?”
“masih dibuka sampai jumlahnya 12 orang. Saat ini masih 9 orang, memangnya kau mau masuk ke timku? Kebetulan sekali, kami membutuhkan Ninja Dokter lelaki sepertimu untuk menjalankan misi berat seperti ini.”
“memang dari dulu aku ingin masuk menjadi Team Sandy cs, tapi selalu ditolak Ibunya Kak Mistin dengan alasan keamanan. Dan yang berada di seberang itu siapa dia?”
“dia Reno, dia orang baru di Team Sandy cs. Dia sedang diincar karena memiliki Laba-laba bermata 5 di tubuhnya.”
“Jinchuuriki maksudmu?”
“iya. Beberapa diantara Team Sandy cs ini adalah Jinchuuriki. Aku juga salah satunya karena aku mempunyai tanda ini yang merupakan simbol Reptil bagi clanku.” Jelas Fadly sembari membuka lengan kanannya.
Deny tercengang, betapa tidak, ia juga Jinchuuriki seperti dirinya. Bahkan tanda di tangan kirinya juga persis seperti milik Fadly.
“kau juga Jinchuuriki, ya?”
“iya, sejak aku dilahirkan aku menjadi Jinchuuriki. Jika tubuhku terkena air, tubuhku akan penuh sisik ikan dan menjadi manusia ikan selama aku masih berada di dalam air atau tubuhku yang masih basah kuyup.”
“bagaimana bisa?”
Kita beralih ke Sandy. Sandy dan John semakin kewalahan menghadapi Willy dan Zain. Bahkan semua jurus Ninja mereka dapat dipatahkan oleh mereka.
“bagaimana ini? Kita sudah kehabisan cakra, sementara Rista masih mengamuk.”
“itulah yang sebenarnya sedang kupikirkan John, aku baru melihat wujud Phoenix seperti itu. Cara menghentikannya saja aku juga tidak tahu. Apa kita harus selalu mengandalkan Ibu Ratih dan Mistin?”
“Ini bukan saatnya bicara, kita harus susun rencana baru.” Potong Ibu Ratih.
“Jangan buru-buru, Ratih. Saya sudah menyusun rencana baru.” Seru Om Panji menunggangi Hebikyuu.
“kebetulan sekali, kami sudah kehabisan cakra.”
“kalau begitu Sandy dan John, cepat susul Fadly dan Reno, biar Ibu Ratih, Mistin, dan kami yang mengurusi mereka.”
“tapi Rista bagaimana?”
“kami akan mengurusnya nanti. Pokoknya cari mereka sampai ketemu.”
“Om, Marino sudah mengantar mereka ke Pulau Tengkawang. Sebaiknya kau suruh Hebikyuu dan Wanishimaru mengantar mereka kesana.”
“kalau begitu Zain, aku yang akan jadi lawanmu menggantikan mereka.”
“baiklah kalau itu tawaranmu.”
“Shimaru, Kyu, cepat antarkan Sandy dan John ke Pulau Tengkawang.”
“Tapi Tuan, kami tidak tahu arahnya. Kalau ada Marino disini pasti dia tahu arahnya kemana.”
“Hei, Shimaru. Aku disini, sedang menunggu kalian. Kalian pasti mau ke Pulau Tengkawang ‘kan?”
Kita kembali ke Pulau Tengkawang.
“Lukamu lebih parah daripada yang kuduga. Terpaksa aku harus memakai pengobatan yang terakhir. Apa kau membawa gulungan yang berisi Dive-Suit?”
“Lho Deny, untuk apa?”
“aku akan mengobati lukamu dengan cakra air Laguna ini. Caranya aku akan menenggelamkan tubuhmu dibawah laguna ini.”
“tapi, kau tadi bilang ‘jika tubuhmu terkena air, tubuhmu akan penuh sisik ikan dan menjadi manusia ikan selama kau masih berada di dalam air atau tubuhmu yang masih basah kuyup’ lalu kenapa kau meminta Dive-suit??” kata Fadly bingung.
“pengecualiannya, jika aku memakai Dive-suit itu, itu akan menutupi sisik-sisik di seluruh tubuhku. Dan juga sisik-sisik itu tidak akan menular padamu. Karena sesama Jinchuuriki atau Ninja Jounin kebal terhadap sisik-sisikku.”
Sejenak Fadly merenungkan hal tersebut, namun akhirnya iapun bersedia menyerahkan gulungan tersebut.
“aku tahu caranya, tenang saja.” Lalu Deny menorehkan tetesan darahnya pada gulungan itu dan ditempelkannya pada tubuhnya. Berselang semenit, pakaian Deny berubah drastis. Lalu Denypun mengubah pakaian Fadly yang kotor menjadi Dive-suit.
“terima kasih, tetapi kenapa kau bisa tahu kalau aku suka warna merah?”
“aku diberitahu kak Mistin.”
“oh, selama ini kau dan Mistin punya hubungan saudara?”
“iya, sudahlah jangan banyak omong. Aku akan menggendongmu dan meletakkan tubuhmu ke dasar laguna ini.”
“baik,”
“tahan aliran cakramu selama didalam air. Aku akan memakaikanmu Diving Set untuk berjaga-jaga jika kamu kehabisan napas. ”
Fadly hanya menggangguk.



Sandy Season 5 Episode 10

Didalam tubuh Rista, Rikoru marah terhadap Willy yang telah berbuat demikian padanya. Iapun meminjam tubuh Rista untuk membalas kelicikan Zain dan menyadarkan Willy dari jurus-jurus Ninja Gelap seperti BlackGrave. Seketika tumbuhlah sayap merah di tubuh Rista.
Tetua tersentak kaget saat Rikoru mengeluarkan kemarahannya lewat tubuh Rista. Begitu juga Chouka yang berada didalam tubuh Sandy.
“saya baru melihat kekuatan Phoenix tersebut. Mungkin kekuatan inilah yang dimaksud ayahku sebelum ia meninggal.”
“belum pernah kulihat kekuatan itu seumur hidupku. Sebaiknya aku menyusul mereka.”
“Jangan, Ratih! Kau bisa terkena kekuatan tersebut.” cegah Om Panji.
“Om, mungkin kalau kutemani pasti Om izinkan.” Kata Mistin dengan mata dalam mode Sharingan*.
“Mistin? Mata itu? Darimana....”
“dia mempelajarinya diam-diam tanpa sepengetahuan almarhum ibunya.”
“baiklah, kalian boleh menyusul mereka. Tetapi jangan sampai terkena serangan dari Jinchuuriki.”
“baik.” Mistin dan Ibu Ratihpun pergi menyusul Sandy, Fadly, John, dan Rista di tengah laut.
Zain dan Willy semakin tersudut oleh serangan-serangan Rikoru. Clan BlackGrave memang tidak pernah berhadapan dengan Phoenix seperti Rikoru. Bahkan saat Mistin dan Ibu Ratih tiba, keadaan Rista sudah mulai berwujud burung Raksasa.
“Reno, Sandy.... apa yang terjadi padanya?”
“Dia itu Phoenix.” Kata Sandy menahan efek jurus Zain.
Mistin melihat Fadly terbujur kaku di dasar laut. Iapun segera mengevakuasi tubuh Fadly ke atas karang. Cakranya masih mengalir, iapun segera memulihkan tubuh Fadly. Ia curiga dengan luka yang dialaminya. Iapun menancapkan Antiracun di lengan kanan Fadly. Fadlypun sadar dan merasakan sakit yang teramat sangat. Ditambah, bekas luka jurus Jellyfish Fists terlihat di sekujur tubuh Fadly.
“jurus itu membuatnya kesakitan seperti ini, baiklah kalau begini kejadiannya...”
Iapun mengiris jarinya dan mengeluarkan hewan pemanggilnya lewat untaian rambutnya.
“KUCHIYOSE NO JUTSU!!!” BLUFFF! Muncul seekor kura-kura yang bernama Marino. Dan uniknya, usianya sebaya dengan Merry.
“nona, apa kau yang memanggilku disini?”
“iya, dan tolong bawa kedua pemuda itu menuju pulau yang dihuni clan kita. Dia butuh pemulihan yang sangat kuat” Jawab Mistin sambil menunjuk Fadly dan Reno yang juga terbaring lemas.
“Mistin, siapa dia?” tanya Fadly dengan suara lemah.
“aku Marino, tuan muda. Lukamu cukup parah. Aku akan membawa kau dan temanmu ke pulau yang mempunyai sarana pemulihan yang maksimal agar tubuhmu dan tubuh temanmu bisa bergerak lebih fleksibel lagi.” Jelas Marino.
“Baiklah, terima kasih.”
“kalau aku akan membantu mereka melawan BlackGrave. Pergilah, aku akan menyusulmu nanti.” Perintah Mistin.
“baik, Nona.” Marinopun dengan cepat berenang ke Pulau Tengkawang untuk menyembuhkan Fadly dan Reno yang kondisinya semakin lemas.
Sementara itu, di Desa Kijing, Tetua cemas bercampur curiga dengan apa yang dimiliki Rista didalam tubuhnya. Kekuatan Rikoru yang semakin bertambah membuat gerak-gerik musuh menjadi jalan di tempat dan sulit untuk menghentikannya. Ditambah lagi, Haruna sudah ditumbangkan oleh Zain. Tentu saja Om Panji dan saudara-saudari Clan Maulana Abdullah harus turun tangan untuk menghentikan Zain dengan rencana mereka.
“begini saudaraku, Zain sudah melumpuhkan Haruna dan Fadly. Mereka akan menangkap Reno, John, dan Sandy dengan Kekkai pengisap Jinchuuriki. Jika mereka berhasil, Phoenix juga akan menjadi incaran mereka selanjutnya. Bahkan, mereka akan memanggil roh halus untuk menangkap Fadly. Devi, tahan mereka dengan kekkai penyumbat cakra. Rina, cari Fadly sampai ketemu. Hana, alihkan perhatian Zain. Saya akan menyadarkan Willy sampai ia ingat semuanya. Mengerti?”
Hana malah menunjuk tangannya ke atas. Om Panjipun bertanya padanya.
“ada apa Hana? Ada yang janggal?”
“sepertinya iya. Menurut pengetahuan Rully, jejak kak Fadly bisa saja hilang terhapus air laut. Mencari dengan Wanishimaru atau Hebikyu** sepertinya percuma saja.”
“Dik, hebat sekali pertanyaanmu. Bahkan kami mendapat ide baru untuk rencana kali ini.” Kata Devi Salut.
“apa itu?”
“panggil ‘hewanmu’ sekarang, aku akan memberinya suatu hal.”
“tapi...Kuchiyoseku hanya dipakai untuk...”
“sekarang saatnya....”
Hana terdiam, tentu saja itu membuatnya bingung.
“baiklah...”
Iapun menuangkan sebagian campuran darah Fadly dan darahnya kedalam gulungan yang sudah dibuka sebelumnya.
“KUCHIYOSE NO JUTSU!!!”
BLUFFFF!!!! Muncul 9 ekor hewan Kuchiyose dari Clan Maulana Abdullah yang berlainan jenis dan diantaranya adalah Wanishimaru dan Hebikyu.
“Nona muda Hana? Aku tidak melihat tuanku. Apa kau yang memanggilku?”
“iya, dan ini tentang tuanmu.” Tegas Hana.
Reno membuka matanya dan baru menyadari saat dirinya dan Fadly berada di sebuah pulau berlaguna yang sangat luas. Iapun segera bangkit namun rasa sakit yang menusuk setelah diserang Zain membuatnya mengurungkan niat untuk berjalan-jalan di sekitarnya.

*Sejenis Genjutsu yang hanya Dimiliki oleh Ninja Berelemen Api-Petir
**Hewan Kuchiyose Fadly atau Om Panji (Jarang dipakai untuk misi biasa.)