10 Desember, 2011

Sandy Season 5 Episode 10

Didalam tubuh Rista, Rikoru marah terhadap Willy yang telah berbuat demikian padanya. Iapun meminjam tubuh Rista untuk membalas kelicikan Zain dan menyadarkan Willy dari jurus-jurus Ninja Gelap seperti BlackGrave. Seketika tumbuhlah sayap merah di tubuh Rista.
Tetua tersentak kaget saat Rikoru mengeluarkan kemarahannya lewat tubuh Rista. Begitu juga Chouka yang berada didalam tubuh Sandy.
“saya baru melihat kekuatan Phoenix tersebut. Mungkin kekuatan inilah yang dimaksud ayahku sebelum ia meninggal.”
“belum pernah kulihat kekuatan itu seumur hidupku. Sebaiknya aku menyusul mereka.”
“Jangan, Ratih! Kau bisa terkena kekuatan tersebut.” cegah Om Panji.
“Om, mungkin kalau kutemani pasti Om izinkan.” Kata Mistin dengan mata dalam mode Sharingan*.
“Mistin? Mata itu? Darimana....”
“dia mempelajarinya diam-diam tanpa sepengetahuan almarhum ibunya.”
“baiklah, kalian boleh menyusul mereka. Tetapi jangan sampai terkena serangan dari Jinchuuriki.”
“baik.” Mistin dan Ibu Ratihpun pergi menyusul Sandy, Fadly, John, dan Rista di tengah laut.
Zain dan Willy semakin tersudut oleh serangan-serangan Rikoru. Clan BlackGrave memang tidak pernah berhadapan dengan Phoenix seperti Rikoru. Bahkan saat Mistin dan Ibu Ratih tiba, keadaan Rista sudah mulai berwujud burung Raksasa.
“Reno, Sandy.... apa yang terjadi padanya?”
“Dia itu Phoenix.” Kata Sandy menahan efek jurus Zain.
Mistin melihat Fadly terbujur kaku di dasar laut. Iapun segera mengevakuasi tubuh Fadly ke atas karang. Cakranya masih mengalir, iapun segera memulihkan tubuh Fadly. Ia curiga dengan luka yang dialaminya. Iapun menancapkan Antiracun di lengan kanan Fadly. Fadlypun sadar dan merasakan sakit yang teramat sangat. Ditambah, bekas luka jurus Jellyfish Fists terlihat di sekujur tubuh Fadly.
“jurus itu membuatnya kesakitan seperti ini, baiklah kalau begini kejadiannya...”
Iapun mengiris jarinya dan mengeluarkan hewan pemanggilnya lewat untaian rambutnya.
“KUCHIYOSE NO JUTSU!!!” BLUFFF! Muncul seekor kura-kura yang bernama Marino. Dan uniknya, usianya sebaya dengan Merry.
“nona, apa kau yang memanggilku disini?”
“iya, dan tolong bawa kedua pemuda itu menuju pulau yang dihuni clan kita. Dia butuh pemulihan yang sangat kuat” Jawab Mistin sambil menunjuk Fadly dan Reno yang juga terbaring lemas.
“Mistin, siapa dia?” tanya Fadly dengan suara lemah.
“aku Marino, tuan muda. Lukamu cukup parah. Aku akan membawa kau dan temanmu ke pulau yang mempunyai sarana pemulihan yang maksimal agar tubuhmu dan tubuh temanmu bisa bergerak lebih fleksibel lagi.” Jelas Marino.
“Baiklah, terima kasih.”
“kalau aku akan membantu mereka melawan BlackGrave. Pergilah, aku akan menyusulmu nanti.” Perintah Mistin.
“baik, Nona.” Marinopun dengan cepat berenang ke Pulau Tengkawang untuk menyembuhkan Fadly dan Reno yang kondisinya semakin lemas.
Sementara itu, di Desa Kijing, Tetua cemas bercampur curiga dengan apa yang dimiliki Rista didalam tubuhnya. Kekuatan Rikoru yang semakin bertambah membuat gerak-gerik musuh menjadi jalan di tempat dan sulit untuk menghentikannya. Ditambah lagi, Haruna sudah ditumbangkan oleh Zain. Tentu saja Om Panji dan saudara-saudari Clan Maulana Abdullah harus turun tangan untuk menghentikan Zain dengan rencana mereka.
“begini saudaraku, Zain sudah melumpuhkan Haruna dan Fadly. Mereka akan menangkap Reno, John, dan Sandy dengan Kekkai pengisap Jinchuuriki. Jika mereka berhasil, Phoenix juga akan menjadi incaran mereka selanjutnya. Bahkan, mereka akan memanggil roh halus untuk menangkap Fadly. Devi, tahan mereka dengan kekkai penyumbat cakra. Rina, cari Fadly sampai ketemu. Hana, alihkan perhatian Zain. Saya akan menyadarkan Willy sampai ia ingat semuanya. Mengerti?”
Hana malah menunjuk tangannya ke atas. Om Panjipun bertanya padanya.
“ada apa Hana? Ada yang janggal?”
“sepertinya iya. Menurut pengetahuan Rully, jejak kak Fadly bisa saja hilang terhapus air laut. Mencari dengan Wanishimaru atau Hebikyu** sepertinya percuma saja.”
“Dik, hebat sekali pertanyaanmu. Bahkan kami mendapat ide baru untuk rencana kali ini.” Kata Devi Salut.
“apa itu?”
“panggil ‘hewanmu’ sekarang, aku akan memberinya suatu hal.”
“tapi...Kuchiyoseku hanya dipakai untuk...”
“sekarang saatnya....”
Hana terdiam, tentu saja itu membuatnya bingung.
“baiklah...”
Iapun menuangkan sebagian campuran darah Fadly dan darahnya kedalam gulungan yang sudah dibuka sebelumnya.
“KUCHIYOSE NO JUTSU!!!”
BLUFFFF!!!! Muncul 9 ekor hewan Kuchiyose dari Clan Maulana Abdullah yang berlainan jenis dan diantaranya adalah Wanishimaru dan Hebikyu.
“Nona muda Hana? Aku tidak melihat tuanku. Apa kau yang memanggilku?”
“iya, dan ini tentang tuanmu.” Tegas Hana.
Reno membuka matanya dan baru menyadari saat dirinya dan Fadly berada di sebuah pulau berlaguna yang sangat luas. Iapun segera bangkit namun rasa sakit yang menusuk setelah diserang Zain membuatnya mengurungkan niat untuk berjalan-jalan di sekitarnya.

*Sejenis Genjutsu yang hanya Dimiliki oleh Ninja Berelemen Api-Petir
**Hewan Kuchiyose Fadly atau Om Panji (Jarang dipakai untuk misi biasa.)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar