10 Desember, 2011

Sandy Season 5 Episode 13

Lalu Deny dan Hana memasukkan tubuh Rista dengan keadaan tak sadarkan diri kedalam laguna. Sekejap saja, luka-luka bakar yang ditubuh Rista lenyap dan sembuh seperti sebelumnya.
“a...apa...yang terjadi padaku?”
“Rikoru menguasai tubuhmu,” Jawab Om Panji.
“Rikoru? Apa itu nama Jinchuurikiku?”
“benar, dan Phoenix yang kau miliki adalah yang terakhir.”
“kapan Om menyadarinya?”
“Sandy menceritakan semuanya pada Tetua.”
Lalu Ristapun melihat wajah Sandy. Sandypun memeluk Rista dengan erat.
“Rista, aku ingin memberikan sesuatu untukmu.” Kata Fadly.
Fadlypun merogoh saku celananya dan menunjukkan cincin pernikahan pada Rista dan mengatakan :
“Will you Marry me?”
Semua kaget dan terdiam mendengar ucapan tersebut. namun mereka ingat saat Fadly sudah saatnya untuk bertemu pasangan hidupnya.
Mendengar ucapan itu, Ristapun memeluk Fadly dengan eratnya meski sebenarnya Fadly masih merasa nyeri ditubuhnya.
 “aku tahu kalau kau mencintaiku. Aku akan mendampingimu hingga akhir hayat kita.”
Akhirnya Fadly dan Rista menikah secara resmi. Dan setelah itu, Deny diizinkan pulang ke tempat asal ia dilahirkan dan berniat untuk menemui ketua clan.
“oh, kau Deny. Dengan maksud apa kau menemuiku?”
“aku ingin meminta suatu izin pada tuan,”
“apa itu?”
“aku ingin masuk kedalam anggota Sandy cs. Asalkan jika terkena air laut aku akan tetap menjadi manusia seperti orang pada umumnya.”
“kuizinkan dengan hati nak, memang saatnya dirimu harus melakukan ini. Tetapi soal Jinchuuriki milikmu itu seharusnya kau menghadap kakek tetua.”
“terima kasih, tuan.”
“panggil paman saja sudah cukup membuatku puas Deny.”
“baik, paman.” Lalu Denypun meninggalkan kediaman Pamannya dan menemui Fadly.
“kak Fadly!”
“Eh Deny, ada apa?”
“apa hari ini kakekmu sedang sibuk, aku mau meminta tolong pada kakekmu untuk menangkal efek Jinchuuriki-ku pada air laut.”
“kebetulan sekali, kakekku sedang mencarimu. Ayo, ikut aku!”
Sementara itu, Sandy, John, Indra, Mistin, Reno, Rully, dan Rista sedang memikirkan apa yang akan dilakukan Karina setelah BlackGrave hancur di pinggiran karang.
“kemarin aku menginterogasi habis-habisan korban hipnotis Zain selain Willy. Dan katanya, Karina akan memanfaatkan Jinchuuriki milik kalian jika kalian kalah. Namun kenyataannya, justru Karina harus bersusah payah mengambil kekuatan Ninja lain untuk menghabisi kita ini.” Jelas Rully.
“selama kita sedang dalam misi kemarin, Kak Nadine kok tidak kelihatan batang hidungnya?” tanya Reno dan Willy yang baru datang.
“dia sedang menyelesaikan kuliahnya, sulit ditinggal begitu saja. Mana mungkin kita bisa mengganggunya dengan misi penting seperti ini.”
“terus, Fadly kemana?”
“dia sedang mengurusi Deny, anggota baru kita.” Kata Sandy.
“Deny? Deny adikku itu? Syukurlah kalau ia ingin masuk ke grup ini. Soalnya kita juga butuh ninja Dokter jika aku, Kak Sandy, Rista atau Kak Nadine tidak bisa apa-apa atau sedang sibuk dengan urusan lain, terutama Ninja Dokter lelaki.” Keluh Mistin.
“selain itu, kita akan membutuhkannya untuk mendeteksi musuh dibawah laut lewat kekuatannya.”
“lho? Kok aku tidak diberitahu ayahku soal ini?” bingung Mistin menggaruk-garuk kepalanya.
“tetua mengetahui kalau dia Jinchuuriki, meski JuuChuuriki tetapi dapat diandalkan dalam mencari musuh yang bersembunyi dibawah laut. Soalnya dialah orang yang bisa menyelam lebih lama daripada kita.”
“eh, kenapa?”
“karena...”
“Jinchuuriki di tubuhnya ‘kan jenis Ikan bersirip 6.” Kata Fadly tiba-tiba datang.
“Lho, Fadly, Deny, sudah selesai?”
“kakekku hanya memberikan dia kalung dan gelang penangkal efek Jinchuuriki, tidak diberi tato. Karena dia alergi tato. Ngomong-ngomong Kak Aji kemana?” dan seperti biasa....
BRAAAKK!!!!! Tiba-tiba Aji datang dengan sepedanya yang selalu menabrak bak sampah yang letaknya tak jauh dari tempat mereka berkumpul. Deny yang melihatnya heran.
“dia sudah biasa seperti itu, Den. Tenang saja,”
“kak Sandy, aku harus mengirim surat ini ke pulau tengkawang.”
“lho? Untuk siapa surat itu.”
“Deny Fadillah yang beralamat di Pulau Tengkawang, Singkawang...”
“apa? Deny Fadillah? Itukan untukku kak Aji, tidak perlu kau antar surat itu jauh-jauh kesana. Orang penerimanya ada didepan mata.” Potong Deny kesal.
“yang mana ya? Deny Fadillah ‘kan dulu gendut, item, masih berusia 13 tahun.”
“itu foto 4 tahun yang lalu. Sekarang dietnya berhasil dan kurus seperti ini. Kalau masih nggak percaya...”
“HEEEI!!! SUDAH SUDAH!!!” lerai John dan Fadly.
“nih, biar kubacakan.”
Ajipun membaca surat tersebut. namun surat itu berbahasa Jepang, tentu saja Aji bingung saat membacanya.
“Ly, kamu bacain ya. Ini tulisan bahasa Jepang nih.”
“sini biar Fadly bacain.” Gerutu Fadly.

Aijō Watashi no sobo wa, Deny
don'na riyū de mo kono tegami o kaita. Sū-nichi mae, watashi no sobo wa, chichi ga anata no otōsan no shokuba o doraggu sōin tsunami o koroshita toyuu kotoba o eta. Sore dakedenaku, anata no okāsan wa jishin ga anata no chichi to onaji basho de hassei shita baai ni shibō shita. Osoraku, anata to anata no chichi to haha no ma ni kaigi sa rete ita akachan no shashin o sa reta toki no saigodesu. Tsutaeru kore nitsuite ichizoku no chō. Yon-Nichi-go ni o bāchan ga kono tegami o okutta. O bāchan wa anata to issho ni kikoku suru.

O bāchan kara no ai
Siti Kharimah
NB : Kono to Ms Ratih-san no chōrō-tachi ni kore o tsutaeru koto o wasurenaide kudasai

Lalu Fadly mengartikan surat itu.

Deny sayang
Nenek menuils surat ini karena suatu hal. Beberapa hari yang lalu, nenek mendapat kabar kalau Ayahmu tewas terseret Tsunami yang menyapu tempat kerja ayahmu. Bukan hanya itu saja, ibumu meninggal saat gempa sedang terjadi di tempat yang sama dengan ayahmu. Mungkin, foto saat kau masih bayi dulu merupakan pertemuan antara kau dan ayah dan ibumu adalah yang terakhir. Sampaikan pada ketua clan soal ini. 4 hari setelah Nenek mengirim surat ini. Nenek akan kembali ke rumah untuk menemanimu.

Salam sayang dari Nenekmu

Siti Kharimah
NB : jangan lupa sampaikan hal ini pada tetua dan Ibu Ratih soal ini.

Mendengar surat tersebut, perasaan Deny terpukul.
Naze, kore ga watashi no ryōshin wa dōdesu ka? (kenapa ini terjadi pada orang tuaku?)” kata Deny dalam bahasa jepangnya sambil berlinangan airmata.
“Deny? Sejak kapan kau bisa berbahasa Jepang?”
“aku disekolahkan oleh pamanku di Sekolah Tunas Bangsa. Setelah SMA aku kuliah di jurusan Bahasa asing, terutama bahasa jepang. Namun aku memutuskan untuk berhenti karena biaya yang minim.”
Semua terdiam bisu. Bahkan saat Ibu Ratih datang dan Fadly menceritakan semua yang dialami Deny. Ibu Ratih juga merasakan kesedihan yang mendalam.
“Deny, saya juga tahu apa yang kamu alami pada orangtuamu sangat pahit. Tapi, dibalik semua itu, masa depanmu itu ada di tanganmu. Taklukkan masa depanmu, Deny.”
“dulu kak Fadly juga begitu, namun setelah ia mengetahuinya. Iapun tahu makna hidup yang sesungguhnya.” Tambah Nadine mengejutkan mereka.
“Nadine? Katanya kau masih menyelesaikan kuliahmu?”
“aku sudah selesai dan aku mengambil cuti beberapa bulan untuk menunggu kelulusan. Eh, kudengar Deny yang dulunya tinggal di pulau tengkawang pindah kesini. Sekarang dia dimana?”
“yang memakai kalung berliontin kulit kerang itu siapa??”
Nadine langsung kaget saat melihat Deny yang dulunya gendut menjadi lebih langsing dan lebih putih daripada 4 tahun ia lihat terakhir. Ia tak percaya kalau Deny menjadi sekurus itu.
“Deny? Bener kamu?”
“Eh, kak Nadine? Iya. Ini Deny.”
“kudengar kamu, Reno, Willy, dan Rully masuk anggota Sandy cs ya?”
“itu karena kami kekurangan personil.”
“standarnya 10-12 orang kak Nadine. Karena semua sudah lengkap, jadi kami tetapkan pencarian anggota baru ditutup. Deal or no Deal???” tanya Rully.
“DEEEAAAAALLL!!!!!” seru semuanya.
Jauh di sebuah pulau, seorang pria setengah baya sedang asyik menyelesaikan pekerjaannya. Tiba-tiba, bayangan seorang wanita berkelebat mengambil nyawanya dan pergi meninggalkan pria tersebut begitu saja. Disaat itu juga, hujan badai petir menyertai wanita tersebut pergi.







Sandy Season 5
Tamat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar