12 Januari, 2013

A Journey of TMZI : 11. Dream Weaver (Last Episode)


Namun tanpa diduga Keluargaku menyambut hangat kedatanganku…
 “DILA!! Kamu hebat!! Bisa menangkap penjahat-penjahat itu!!” seru seluruh keluargaku.
“Eh, nggak juga tuh…” kataku.
“Cowok yang berkacamata itu siapa?” tanya kakakku.
“Dia…”
Di Rumah Axel…
“Mama bangga punya anak kayak kamu. Tapi ngomong-ngomong siapa anak perempuan yang ada di samping kamu itu?” tanya Ibu Axel.
“Iya, siapa?” tanya sepupunya Axel.
“Aku penasaran.” Tambah kakaknya Axel.
Axel hanya terdiam mendengar pertanyaan itu.
Di rumah Panji…
“PANJI!!” seru seseorang memeluknya yang ternyata adalah Ayahnya.
“Saya dapat informasi kalau kamu diculik. Ternyata kamu nggak apa-apa.” muncul Om-nya.
“Iya, Panji emang diculik. Tapi berkat teman-teman baru Panji. Panji tau kalo ada orang yang lebih kuat dari para penculik itu.” Jelas Panji.
“apa itu?” Tanya Omnya.
“Keberanian dan kekompakan yang erat.” Jawab Panji.
“Iya, Panji. Bukan hanya bermodal keberanian, kekompakan juga harus ada dalam bersosialisasi.” Jelas Omnya.
Lalu saat aku melihat bulan sabit dari jendela kamar…
“Kapan-kapan kita akan bertemu lagi…” kataku berharap.
“Jangan lupakan kita semua, terutama kamu…Dila…” Gumam Axel berharap sambil menutup laptopnya.
“Apa yang kita rasakan selama kita bertemu…” kata Yasinta menulis diary di laptopnya.
“Akan menjadi kenangan selamanya” gumam Khalil berharap sebelum ia tidur.
“Begitu juga kakak, Dila, Axel, Khalil, Amir. Dan semuanya…” gumam Panji sambil menulis Diarynya.
Dan sejak saat itu, persahabatan kami yang berawal dari jejaring sosial berbuah manis dan bahkan berguna bagi orang lain dan alam sekitar mereka. Para perusak alam akan merasakan akibat ulah mereka sendiri. Dan sejak saat itu akupun mengerti arti cinta lokasi yang sering aku dengar dari televisi.


-Selesai-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar