24 September, 2011

Sandy Season 5 Episode 1

Hari yang cerah mewarnai hati John yang gembira karena ia dan Sandy telah lulus di Fakultas Perikanan dan Kelautan dan Fadly yang lulus di Fakultas Pertelevisian. Warga desa juga tidak kalah gembira karena tim Ari cs baru saja memenangkan pertandingan Voli Pantai Antar-Provinsi dengan menyandang gelar Juara Utama.
“tumben, desa kita tidak seberuntung ini.”
“itu karena kekompakan desa ini dalam berbagai hal, termasuk karena kita telah menyelesaikan misi di Jakarta.” Jelas Sandy.
“tapi sepertinya tidak dengan surat Sheila yang kita terima 3 bulan yang lalu, Roh Karina masih gentayangan sampai saat ini. Dan hal itu juga bisa mengacaukan Perayaan Tahunan Desa kali ini.” Tambah John sinis.
“Benar juga. Kata Sheila, cakra Karina terdeteksi oleh Vino adalah Api dan Petir. Besar kemungkinan, Karina memiliki Sharingan tingkat tertinggi yang bisa melihat hal yang ingin kita lakukan.” Seling Mistin. Saking asyiknya mengobrol, mereka tidak mengetahui kalau Ibu Reni sudah berada didepannya.
“Sandy cs, ada kerjaan untuk kalian. Aji, Rista, dan Nadine, ambil semua buah kelapa disepanjang pantai ini. Mistin dan Indra, hitung anggaran pesta rakyat tahun ini. Sandy, John dan Fadly, bantu Pak Haji, Pak Broto, dan ayahmu bersihkan pantai. Ibu Ratih membolehkan kalian pakai kekuatan ninja kalian. Asal tidak banyak membuang cakra. Sudah, itu saja.” Kata Ibu Reni meninggalkan mereka dalam keadaan Aji melongokan mulutnya. Sandy dan Fadly tidak mengerti apa yang Aji longokkan.
“sudahlah, kerjakan saja apa yang ibumu bilang Fadly.” Sanggah John.
“iya, kak John.” Kata Fadly lesu.
“kok lesu begitu, senyum dong.” Hibur John.
Fadlypun tersenyum setelah dihibur John. “ambil sapu, pake Dive-Suitnya, siapkan karung goni, kita bersihin pantai.” Perintah Sandy.
“loh kak Sandy, kita mau bersihin tepian pantai apa mau bersihin karang?” tanya John bingung.
“Sudah, kalian ikuti saja...” BRAKK! Tiba-tiba sebuah pohon kelapa menimpa rumah Sandy.
“maaf Om Panji!” teriak Rista dari kejauhan.
“tidak apa-apa, tapi apa kau bisa mengontrol Taijutsumu itu Rista?”
Rista menggeleng pelan.
“sudahlah, lanjutkan saja pekerjaan kalian. Kalian bertiga tunggu apalagi?” perintah Om Panji pada Sandy, Fadly, dan John.
“iya, Ayah!” seru Sandy, Fadly, dan John sambil berlari menuju pinggiran pantai.
Mendengar seruan mereka secara bersamaan, Om Panji berdecak kagum sekaligus bingung dengan Sandy dan John yang sebenarnya tidak ingin memanggilnya ‘Ayah’ seperti Fadly. Tiba-tiba Sandy dan Fadly tertimpa buah kelapa yang ditendang oleh Rista. Melihat hal tersebut, Om Panji menyuruh Sandy dan Fadly membatalkan perintahnya dan menyuruh mereka berendam di bak air panas saja untuk memulihkan luka memar mereka.
“ternyata orang Jepang benar, berendam 50 menit bisa membuat tubuh kita pulih kembali untuk beberapa saat.” Kata Sandy.
“makanya, sering baca Koran.” Jawab Fadly menyarankan.
“makasih ya, tapi soal kau dan John yang terasuki Andra dan Sammy itu, bagaimana ceritanya kalian bisa menemui mereka?” tanya Sandy.
Ironis sekali baginya untuk menceritakan kejadian itu lagi. Namun ia ceritakan juga kejadian itu pada Sandy.
Pesta di tepian pantai keesokan harinya akhirnya dilaksanakan dengan meriah dengan dihadiri Gubernur Kalimantan Barat. Penonton terkagum-kagum dengan Musik Cylista Band yang sedang menyanyikan lagu “Cak Uncang” dan dilanjutkan dengan Aksi mengerikan yang diperankan oleh Seluruh anggota Clan Maulana Abdullah.
Pesta terus berlanjut di malam hari, dilanjutkan Manda cs yang memerankan drama komedi yang membuat semua penonton tertawa terpingkal-pingkal. Bahkan, Aji dan Fadly tersedak melihat Panji menampakkan diri seperti hantu di kuburan. Dan akhirnya pesta ditutup dengan Musik Cylista Band yang menyanyikan lagu “Blue Bird*”.
Keesokan harinya, semua warga desa sibuk membersihkan sampah-sampah yang berada di lapangan, termasuk Sandy dan Rista yang sibuk membongkar panggung yang berada didepan rumahnya. Saat akan melepas tiang penyangga panggung, tiba-tiba posisi Rista mulai bergoyang dan Blukk!! Tanpa disadari, Fadly menahan tubuh Rista tanpa syaraf sadarnya, merekapun saling berpandangan. Tetapi DUKK!!! KRAKK!!! Tiang penyangga panggung malah menimpa Aji dan John. Namun, semua warga desa tidak menegur mereka. Malahan tetua menyadari bahwa mereka akan bertunangan dan menikah.
“tidak apa-apa, Panji, Reni, Sandy. Mereka sudah layak untuk saling mengenal satu sama lain.” Terang tetua.
“ternyata anakku sudah dewasa.” Gumam Om Panji terharu.
“tapi apa kau ingat dengan Tobi, dia dari tadi kelaparan.” Kesal Ari.
Mendengar kekesalan Ari, dia menjatuhkan Rista begitu saja dan langsung menuju ke rumahnya untuk memberi makan Tobi dan Gaara.











*Lagu Jepang yang merupakan Soundtrack dari Naruto Shippuden

12 September, 2011

Sandy Season 4 Episode 16

Sandy cs pun melanjutkan liburan mereka tanpa beban yang berarti. Sejak kejadian itu, Fadly tersenyum kembali seperti saat dia masih memiliki Om Akbar. Sandy dan yang lainnya sangat menikmati liburan mereka dengan penuh semangat. Meski banyak tawaran menjadi tamu di acara-acara TV yang terkenal. Bahkan, Fadly dan Sandy kebanjiran order dari dapur rekaman yang ingin menjadikan mereka model video klip.
1 bulan telah berlalu, kini saatnya mereka kembali pulang ke Desa Kijing. Satu-persatu, semua perlengkapan mereka telah dimasukkan kedalam gulungan. Termasuk Om Panji yang harus mengangkut semua pakaiannya yang berdebu kembali ke Desa Kijing.
“cepat, kita harus ke bandara sebelum jam 09.00.” teriak Richie dari luar markas.
Merekapun segera menuju Bandara Soekarno-Hatta untuk membeli tiket pesawat rute Jakarta-Pontianak. Berjam-jam mereka menunggu giliran, akhirnya rute yang mereka maksud mendapat giliran terbang meski jam menunjukkan pukul 19.00.
“jika kami sudah mempunyai kepala desa yang baru, akan kami sampaikan pada kalian lewat Facebook.” Ujar Sanny.
“oh iya, ada yang ingin kami sampaikan pada kalian, kalau desa mempunyai masalah. Kalian cepatlah datang. Because we are team ninja that love peace.” Pesan Ibu Ratih pada Sanny.
“But don't forget us. watashi tachi o kara shinrui.” Tambah Fadly tiba-tiba bisa berbahasa Jepang.
“hei, anata go o dekiru nihon, Fadly. Apa yang tadi kau katakan?” Tanya Mistin.
“karena kita juga saudara, benar ‘kan?”
Mendengar Fadly menerjemahkan kata-kata yang dia ucapkan, Sandy cs, Ibu Ratih, dan Om Panji terharu. Namun terdengar :
“Sekali lagi, diharapkan bagi penumpang yang menuju rute Jakarta-Pontianak segera menuju ke pesawat.”
“sampai jumpa lagi Sheila cs!” teriak Sandy.
“Kami akan menunggu misi dari Ibu Ratih yang selanjutnya. See you!” teriak Richie.
Sandy cs-pun akhirnya meninggalkan Jakarta jam 21.15 dan tiba di Bandara Supadio jam 03.49 dinihari. Disaat itu juga, Pak Akhmad yang sudah menunggu mereka dari tadi sore. Pak Akhmad kaget saat melihat ada seseorang yang pernah ia kenal puluhan tahun yang lalu kembali dalam keadaan hidup.
“Panji? Kamukah itu?”
Om Panji hanya menggangguk. Pak Akhmad-pun memeluk erat Om Panji erat-erat.
“lama tidak bertemu, kau tidak berubah sama sekali. Tapi kemana Akbar?”
“Om Akhmad, ayahku sudah meninggal. Jenazahnya dimakamkan di Jakarta.” Kata Fadly menahan kesedihannya. Mendengar apa yang Fadly katakan, Pak Akhmad menjadi teringat apa yang dilakukan Om Akbar saat sedang mencuci bus kesayangannya.
“daripada konsentrasimu buyar, biar aku saja yang mengemudikan busmu. Semoga saja kemampuan saya tidak hilang.” Kata Om Panji menduduki kursi supir dan menyalakan mesin bus. Alhasil, kemampuan Om Panji dalam mengemudi tetap ada. Dan akhirnya tugas Pak Akhmad digantikan Om Panji agar ia bisa beristirahat lebih maksimal.
Sandy cs pun tiba di Desa Kijing jam 09.00 pagi. Semua warga desa kaget ketika melihat Om Panji kembali pulang dalam keadaan masih hidup. Mereka semua menggotong tubuh Om Panji menuju tetua. Tetua yang sedang bercerita pada anak-anak di desa juga kaget saat melihat anak sulungnya kembali dalam keadaan hidup. Begitu juga Fadly yang selamat dari cengkraman para pemburu kekuatan.
“senang bisa melihatmu lagi, Panji. Berkat kamu dan Haruna, beliau akhirnya bisa pulang dengan selamat. Dia sebenarnya ayahmu, kalau Fadly masih tidak mempercayainya.” Kata tetua terkekeh pada anak dan cucu kesayangannya.
“Kek, Fadly juga tahu. Ternyata Ayahku sebelumnya bukan ayahku yang sebenarnya. Tapi aku berterima kasih pada ayah lamaku yang telah memberiku dan teman-temanku hadiah spesial.” Terang Fadly.
“benar, dia telah mengorbankan nyawanya demi kami dan kehormatan Clan anda, kek.” Tambah John.
Mendengar apa yang dikatakan John dan Fadly, tetua tersenyum dengan kebaikan mereka meski harus menanggung nyawa.
Keesokan harinya, mereka mendapat surat dari Sheila cs. Dengan semangat Ajipun membacakannya.

Dear Sandy cs
Kami agak terburu-buru menuliskan surat ini karena waktu yang terlalu singkat dan kami sedang mencari kepala desa untuk menggantikan Pak Sonny. Saat kalian sudah pergi, kami baru mendapat berita kerangka Harris dan Denny ditemukan di rumah Karina di Pulau Sebaru. Diduga dia juga seorang kanibal (pemakan sesama manusia), karena ditemukan kerangka-kerangka manusia yang kondisinya seperti sisa Sup ayam. Karina sendiri tetap tidak mau buka mulut soal ritual sesatnya itu. Akhirnya dia dihukum mati kelaparan cakra akibat perbuatannya sendiri. Mungkin rohnya akan mengganggu Jinchuuriki yang kalian miliki. Believe to God, Friend.
Sheila cs
NB : Karina dicurigai mempunyai Sharingan, karena selain Petir, cakra yang terdeteksi juga api.

Setelah Aji mengakhiri surat yang ia baca, Sandy dan John baru menyadari ternyata Karina masih sangat sombong meski jasadnya sudah dibakar. Merekapun akhirnya bersedia untuk menjaga desa mereka dari ancaman Ninja-Ninja jahat lainnya. Dan harus siap mempertaruhkan nyawa demi menjaga diri dan desanya.

Sandy Season 4
The End

Sandy Season 4 Episode 15

Malam hari di Markas Sheila cs, Sandy berjalan-jalan di dermaga yang pagarnya agak bergoyang karena lapuk. Dimalam itu juga, angin juga berhembus kencang. Sandy merenungkan kematian Andra di ujung dermaga. Daun bakau yang berguguran terus mewarnai hati Sandy yang selalu teringat pada Andra. Sementara itu, Fadly dan John sibuk dengan urusannya sendiri. Namun tiba-tiba, angin kencang membuat jendela kamar terbuka. Dengan cepat, Aji segera menutup pintu dan tirai jendela kamar, tetapi ditahan John dan Fadly.
“sepertinya ada sesuatu yang membuat semua ini terjadi. Aji, jangan tutup jendelanya!” perintah John.
“kenapa...eh ada sesuatu yang sedang mengikuti kita.”
Dan roh Andra dan Sammy muncul di cermin yang berada tepat didepan wajah mereka. Aji, Richie, dan Reno kaget dan buru-buru naik ke tempat tidur.
“Aji, jangan takut roh gituan. Mereka Andra dan Sammy.” Ketus Fadly.
“kalian tidak berubah ya, tetap seperti itu.” Tawa Sammy.
“iya, tapi ada yang berubah dalam misi kali ini.” Kata John tersenyum.
“kami tahu, tapi ada hal yang ingin kusampaikan pada Sandy. Kami hanya ingin dia tetap bisa tersenyum tanpa kami berdua, karena...”
“cukup, kau sesungguhnya bisa menyampaikan itu langsung. Tetapi hal ini harus dipikirkan secara matang. Karena tubuhku dan Fadly dapat dirasuki roh halus seperti kalian.” Jelas John.
“bagaimana caranya? Resikonya ‘kan besar. Cakra kalian akan berkurang setengah dari jumlah cakra kalian.” tanya Andra.
Johnpun merencanakan sesuatu pada yang lainnya agar hal ini tidak bocor pada Sheila. Tetapi tiba-tiba Aji kerasukan roh Om Akbar.
“sebelum kau melakukan itu, ada hal yang harus kusampaikan padamu, Fadly.”
“ayah? Kenapa kau bisa masuk kedalam tubuh Aji?” tanya Fadly.
“ceritanya panjang, intinya kau harus tetap tersenyum dengan ayahmu yang sekarang.” Kata Om Akbar meninggalkan tubuh Aji begitu saja.
“Ayah, ayah...” jerit Fadly.
“mungkin itulah kata terakhirnya, Ly. Ikhlaskan saja.” Cegat Reno.
Mendengar ucapan Reno, Fadly teringat kembali apa yang dikatakan Om Panji tadi siang.
“maaf, didalam hatiku aku masih bisa merasakan semua itu.” Jelas Fadly sambil menyeka airmatanya yang keluar.
“kembali pada kalian, saatnya membuat rencana!” lalu John dan yang lainnya menyusun rencana agar kerisauan Sandy dapat terobati.
12.00 tengah malam, Sandy masih belum beranjak dari dermaga. Namun, tiba-tiba John dan Fadly yang menyerupai Andra dan Sammy menemuinya. Sandy tidak curiga dengan mereka.
“kalian masih hidup?”
“maaf, kami memakai tubuh John dan Fadly hanya untuk menyampaikan sesuatu.”
“apa itu?”
“kau tidak perlu risaukan kami, kau punya John dan Fadly, kau bisa bersenang-senang dengan mereka. Lihat Fadly, dia selalu mentraktir kamu makan, mengantar-jemput Manda dan teman-temanya, bahkan ibunya memberi kamu serantang makanan saat tidak ada makanan. John bisa mengajarimu banyak hal, meski dia sering mengintip Nadine dan Mistin yang sedang mandi. Kau bisa bahagia lewat siapa saja tanpa kami.” Kata Andra dan Sammy meninggalkan tubuh John dan Fadly yang mulai roboh.
BLUFFF!!! Sekejap, Sandy segera menahan tubuh John dan Fadly yang terkulai pingsan karena setengah dari cakra mereka berdua habis setengahnya. Namun, jalan berkayu yang diinjak Sandy mulai retak pertanda dirinya tidak mampu menahan tubuh Fadly dan John. Tak lama kemudian, kayunya patah dan akhirnya mereka bertiga jatuh kedalam laut yang airnya sedang pasang terbesar saat itu. Sandy merasa kesulitan membawa tubuh Fadly dan John yang dalam keadaan tidak sadarkan diri. Tiba-tiba, Om Panji datang dan meringankan beban yang diangkat olehnya sendiri. Sandy merasa ia dapat berenang lebih fleksibel karena dibantu oleh Om Panji. Sesampainya di pantai, ia segera melakukan pemulihan.
“terima kasih atas bantuannya.”
“sama-sama, saya juga tahu tentang hal ini.” Katanya sambil mengeluarkan jurus pemulihan.
“Paman juga bisa melakukan jurus pemulihan? Luar biasa, belum pernah ada clan yang beraliran ninja dokter lelaki.”
“dulu ada banyak, sekarang tinggal saya sendiri karena para penjahat mengincar korban yang beraliran ninja dokter lelaki.”
“kenapa bisa?” tanya Sandy.
“karena ninja dokter lelaki juga rawan terkena serangan para penjahat yang ingin memiliki kekuatan ninja.” Jawabnya.
“kak Sandy, maaf...” kata Fadly tiba-tiba keluar.
“tidak apa-apa Fadly. Andra sudah memberitahukannya, meski cakra kalian sudah berkurang setengah dari jumlah cakra kalian.” Balas Sandy berlinangan airmata yang jatuh di wajah John.
John juga sadarkan diri setelah merasakan airmata dari kesedihan Sandy.
“kakak bisa tersenyum tanpa mereka.” Tambah John.
“karena kita punya sahabat terindah sampai akhir hayat kita.” Kata Fadly.
Kata itu juga mengiringi angin keheningan yang terus berhembus hingga fajar menyingsing dari timur.


Sandy Season 4 Episode 14

Awalnya Fadly kaget dengan statusnya, tapi akhirnya semua itu hilang setelah ia mengerti kalau Pamannya adalah ayah kandung yang sebenarnya. Dan perayaan kemenangan Sandy cs diakhiri dengan sebuah Penghormatan resmi kepada Presiden.
Keesokan harinya, mereka mendapat banyak undangan dari banyak kalangan. Termasuk acara-acara Talkshow yang biasanya ditayangkan di banyak stasiun TV, undangan dari Sea World, hingga Klub-klub Scuba Diving yang mengundang mereka. Padahal saat itu, Sandy sedang latihan menyanyi seperti Band-band yang sedang tren saat itu. Dan rencananya, mereka akan manggung di kawasan Bunderan HI. Beruntung, Om Panji yang sudah sembuh dari cederanya, Ibu Ratih, dan Sheila cs dapat menggantikan Sandy cs di beberapa undangan-undangan On Air di stasiun-stasiun TV yang terkenal, sedangkan dari Sea World dan Klub Scuba Diving, mereka harus datang setelah mereka selesai manggung di kawasan Bunderan HI.
Malam panggung mereka penuh dengan ribuan Fans seperti panggung Band pada umumnya. Namun perbedaannya, terlihat pada area penonton yang disediakan tempat duduk agar tidak terjadi kericuhan. Merekapun tiba di Wisma Nusantara untuk berganti pakaian panggung. Dan konserpun dimulai tepat jam 19.30. Alunan musik pop-rock dan indahnya nyanyian Sandy, Fadly, dan John mewarnai konser tanpa keributan. Bahkan, orang yang ingin mengacaukan suasana konser malah menyerahkan diri pada petugas keamanan karena takut terkena imbas dari Sandy cs.
Tidak kalah dengan konser di Bunderan HI, Manda cs dan Panji cs ikut memeriahkan suasana desa dengan konser sederhana untuk memeriahkan ulang tahun desanya yang bertepatan dengan tanggal Konser tunggal Sandy cs di Jakarta.
Hentakan drumset Aji, gemulainya jemari Nadine dan Mistin memainkan keyboard, indahnya suara Bass John dan Sandy, dan lengkingan gitar Indra dan Rista semakin mewarnai konser itu. Dan saat Fadly menyanyikan lagu Sign dari Flow*, band asal Jepang kesukaannya, nyanyiannya membuat para jurnalis yang sedang meliput berita di konser itu menjadi semakin bersemangat melaporkan berita tersebut di seluruh Indonesia. Bahkan lagu-lagu Cylista Band didownload banyak orang-orang yang berasal dari mancanegara. Dan lagu-lagu Justin Bieber yang sempat berada di urutan pertama lagu yang banyak didowload di seluruh dunia, menjadi turun drastis menuju ke tingkat ke-67 dalam Music Top Chart di salah satu radio swasta di Amerika Serikat. Berita kemeriahan konser Cylista Band mengalahkan berita ledakan tabung gas elpiji yang selama ini selalu diwacanakan. Dan berita para koruptor yang selalu bersliweran dimana-mana.
Keesokan harinya, mereka menyelam di Pulau Sebaru bersama klub-klub Scuba Diving yang mengundang mereka. Terumbu karang dan hamparan keindahan di bawah laut dirasakan Sandy, Fadly, dan John. Meski Sandy dan Fadly sudah lulus Ujian Jounin secara resmi oleh Ibu Ratih, namun hati Fadly selalu terngiang-ngiang kenangan tentang ayahnya.
“Fadly, kakak tahu apa yang kamu rasakan itu sungguh pahit. Tapi kamu harus menerima kenyataan ini apa adanya.”
“Fadly tahu, kak. Tetapi yang Fadly permasalahkan bukan itu, Fadly masih ragu dengan keputusan yang Fadly dengar kemarin. Darimana DNA mengetahui kalau Fadly juga adalah anaknya paman Panji?”
“Fadly, maaf kalau hal ini tidak diceritakan oleh ibumu. Sesungguhnya Ayahmu memang Panji Maulana Abdullah, tetapi sebagian DNA-nya sengaja ia titipkan pada Akbar karena dia juga sedang menjalankan misi melalui bayi tabung.” Kata Ibu Ratih tiba-tiba datang.
Angin laut bertiup pelan mengiringi bisikan hati Sandy dan Fadly. Fadly tiba-tiba pergi meninggalkan dermaga.
“Fad... mungkin ia baru mengerti sebuah kenyataan.” Ujar Sandy.
Lalu Fadly menemui Aji dan merampas kunci mobil Richie.
“HEI! Itu mobilnya Richie!” Sergah Aji.
“Aji, sepertinya dia mau menemui Om Panji di rumah Sheila.” Cegat Richie dan John.
Setibanya di rumah Sheila, dengan langkah pelan Fadly memasuki rumah Sheila.
“saya tahu Fadly, kamu pasti mau bertemu saya.” Kata Om Panji pada Fadly.
“paman sudah tahu ya tujuan Fadly kesini?” tanya Fadly. Pamannya hanya mengganguk.
“apa yang diceritakan Ibu Ratih itu benar?”
“sebagian besar iya, tetapi yang berbeda adalah kau dilahirkan saat aku disegel oleh Karina. Karena saat itu dia masuk dalam DPO. Saya tahu kalau Karina ingin merampas Haruna dan Kurenai dari dalam tubuhmu dan John agar mendapat kekuatan yang jauh melebihi para master di seluruh dunia. Beruntung kau punya suatu tanda yang hanya dimiliki seorang ninja yang sudah ahli dalam elemen petir saja.” Kata Om Panji sambil menunjukkan tanda petir di lengan kirinya.
Fadly kaget melihat tanda yang persis seperti yang ia miliki di lengan kanannya. Lalu iapun menunjukkan tanda yang sama yang dimilikinya pada Om Panji. Dia juga kaget kalau ia baru mengetahui bahwa anak kandungnya mempunyai tanda petir seperti dirinya.
“apakah paman ingin menerimaku sebagai anakmu?”
“tentu saja, mulai sekarang kau boleh memanggilku ayah.”
Mendengar pernyataan itu, Fadlypun mempercayai keputusan Menkes kemarin lusa dan memeluk Om Panji sebagai ayahnya Fadly. Sandy, John, dan Ibu Ratihpun tersenyum lewat jendela dan meninggalkan rumah Sheila secara diam-diam.




*Band yang terkenal dengan lagu-lagu PopRock-nya di Jepang

10 September, 2011

Sandy Season 4 Episode 13

Mendengar ucapan Fadly, Sheila cs ikut berduka atas kematian guru ninja kesayangannya. Ditengah duka yang mendalam, Ferdi tiba-tiba datang dengan sekeranjang jeruk tanpa memakai seragam wartawannya.
“terimalah, sebagai tanda permintaan maafku dan tanda duka cita pada ayahmu.” Kata Ferdi menawari.
“terima kasih. Sedang cuti ya?” tanya Fadly.
“iya, saya ambil cuti dari atasan karena cedera ini. Dan kata dokter yang merawatku, cederaku masih harus diobati dengan maksimal. Dan saya juga menyampaikan turut berbelasungkawa atas kematian ayahmu. Katanya pemakamannya dilakukan lusa, tapi sepertinya kalian masih harus dirawat secara ketat.”
Dokter tiba-tiba datang memeriksa Sandy, Fadly, dan John. Namun saat memeriksa kondisi tulang yang ada didalam tubuh, dokter tiba-tiba kaget saat melihat kondisi tulang mereka di foto ronsen, utuh dan sembuh seutuhnya. Lalu, dokter menemui Mistin dan membisikkan sesuatu padanya. Mistin kaget setelah mendengar apa yang dikatakan dokter itu. Lalu ia menemui Nadine dan yang lainnya untuk menyampaikan apa yang dokter itu katakan.
“semuanya, kak Sandy, John dan Fadly sudah dibolehkan pulang.”
“lho kenapa?”
“mungkin karena kak Sandy, John dan Fadly adalah Jinchuuriki, kata dokter, struktur tulang mereka yang rusak utuh kembali seperti biasanya. Dan bagian vital kalian sudah kembali berfungsi normal. Coba gerakkan tangan kalian.”
Lalu merekapun menggerakan tangan mereka. Ajaib, tangan mereka kembali bergerak seperti sebelumnya. Mereka bersyukur pada Yang Diatas karena nyawa mereka terselamatkan sekaligus menyembuhkan kembali tubuh mereka yang remuk. Disaat itu juga, pohon bunga mawar putih yang berada di jendela kamar mawar bermekaran ditengah duka cita yang mereka alami. Ditambah gerimis kembali merintik di luar halaman RSCM.
Hari pemakaman tiba, meski dirayakan seperti pemakaman orang pada umumnya, namun ribuan pelayat yang berasal dari kalangan masyarakat biasa maupun orang terkenal menghadiri acara pemakaman. Begitu juga Sandy, Fadly dan John meski harus berjalan memakai tongkat. Satu-persatu seluruh masyarakat desa Mutiara Petir meletakkan bunga di peti Pak Sonny dan Peti Om Akbar. Begitu juga Sheila cs dan Sandy cs yang membawa bunga Aster yang berwarna ungu, mawar merah maupun putih, bahkan Fadly membawa bunga tulip merah lambang Clannya diikuti airmatanya yang terus meleleh sebelum ataupun saat upacara pemakaman tersebut. Di desa Kijing, seluruh warga mengadakan Shalat Ghaib untuk mendoakan arwah Om Akbar di pinggir pantai dengan kawalan ketat Ari cs yang mayoritas beragama konghucu. Rintik-rintik hujan terus mewarnai pemakaman Pak Sonny dan Om Akbar. Bahkan, hujan itu juga memekarkan bunga-bunga yang disekitar pemakaman, peti sudah selesai dimasukkan ke liang lahat, dan membuat Fadly tak bisa bertahan di tengah hujan yang sangat deras membasahi pemakaman karena Hipotermia yang dideritanya juga. Tentu saja Richie dan Vino harus menggotongnya ke Markas Sheila cs dan memulihkan tubuhnya kembali.
Dua hari kemudian, masyarakat Ibu Kota memadati kawasan Monas untuk merayakan kemenangan Sandy cs karena membereskan X-Mafia yang selama ini meresahkan masyarakat kota Jakarta. Di tengah kerumunan itu, rombongan Presiden pun mendatangi perayaan itu dan mengucapkan selamat pada Sandy dan Sheila cs karena telah membereskan tindak Kriminal yang dilakukan X-Mafia.
“saya sebagai Presiden dan jajaran Kabinet Indonesia Bersatu mengucapkan terima kasih atas kegigihan Saudari Sandy Cylista dan teman-temannya dalam menumpas kejahatan negara yang dilakukan oleh X-Mafia.” Kata Presiden berpidato.
“dan atas kerja keras kalian, maka kami atas nama Presiden memberikan hadiah berupa...”
Tiba-tiba seseorang yang mengaku adalah saksi mata pertarungan Sandy cs dan X-Mafia menghentikan jalannya pemberian hadiah.
“kenapa saya tidak diberi ucapan? Saya juga sempat membantu anda dalam pertarungan tersebut.”
“Saudari Sandy, apakah anda kenal orang ini?”
Sandy menggeleng pelan. Lalu bertanya pada orang itu.
“lalu darimana anda tahu saya...” tiba-tiba rombongan aneh yang berasal dari rumah sakit jiwa menghampiri Presiden dan menyergap orang tersebut.
“atas nama Petugas Rumah sakit Jiwa Menteng, kami mengucapkan mohon maaf yang sebesarnya karena ulah pasien kami yang gila terhadap tim Ninja Sandy dan Pak Presiden sendiri.” Kata seorang petugas pada Sandy.
“oh, ulah orang gila ya?” gumam Fadly dan Rista geli.
“tidak apa-apa, lalu kenapa dia bisa menjadi gila seperti itu?”
“karena saking sukanya dengan kalian, dia meniru adegan yang ia tonton di TV pada anak-anaknya. Dan akibatnya, dia terus melakukan aksi itu sampai anak-anaknya ketakutan.”
“oh, begitu.” Kata John berdecak hampir tidak percaya.
“bapak-bapak dan Ibu-Ibu, bisa kita lanjutkan pemberian hadiah pada Sandy cs?”
“Lanjutkan saja, Pak.”
“baiklah, kita lanjutkan pemberian hadiah kepada saudari Sandy Cylista.”
Penyerahan hadiahpun dilanjutkan, semua warga Jakarta bertepuk tangan setelah hadiah diberikan.
“mohon untuk seluruh anggota Sandy cs, buka hadiahnya.” Kata Ibu negara.
Dengan hati-hati Sandy membuka bungkusan itu, ternyata sebuah papan yang berlukis batik dengan tulisan “LIBURAN DI KOTA JAKARTA DAN KOTA-KOTA DI JAWA BARAT SELAMA 1 (SATU) BULAN.” Tentu saja mereka sangat senang dengan hadiah itu, karena selama ini mereka tidak pernah berlibur di luar Kalimantan Barat.
“Khusus untuk Saudara Fadly Maulana Abdullah, kami akan membacakan status Fadly yang selama ini diragukan. Intinya, kami menyampaikan kepada keluarganya dan seluruh penduduk di seluruh Indonesia, bahwa Fadly Maulana Abdullah bukan putra dari almarhum Akbar Maulana Abdullah, melainkan seorang putra dari ayahnya yang bernama Panji Maulana Abdullah yang saat ini masih menjalani perawatan di RSCM. Karena dari tes DNA yang kami teliti, ternyata 99% dari DNA-nya sesuai dengan DNA milik Panji Maulana Abdullah. Bahkan, Panji Maulana Abdullah juga membenarkan bahwa Fadly Maulana Abdullah adalah anaknya hasil bayi tabung yang dijalaninya di Malaysia hingga embrionya dikembalikan oleh pihak Clan Maulana Abdullah.” Kata petugas Menkes.









06 September, 2011

Sandy Season 4 Episode 12

Merekapun meraih kapal yang berisi Rista dan yang lainnya lalu menaikinya. Rista segera menarik mereka bertiga dan yang lainnya memeluk mereka bertiga erat-erat.
“kenapa kalian bisa sembuh dan membuka segel itu?”
Dari dalam hati, Sandy kaget mendengar pertanyaan itu. Namun akhirnya ia mau berbicara.
“Putri duyung melepaskan segel peti dan memulihkan kami.”
“Putri duyung? Oh, jadi itu yang membuat kalian selamat dari kurungan Karina? Iya benar, dulu putri duyung banyak terlihat di karang-karang yang tersembunyi. Sekarang mereka berada dibawah laut karena Karina.” Ujar Om Panji bercerita.
Sementara itu, Ibu Ratih mulai kewalahan menghadapi Karina.
“kau menjadi kuat semenjak kau menyerap cakra semua orang yang terkuat di dunia ini.” Kata Ibu Ratih terengah-engah.
“belum mau menyerah juga?”
“tidak dengan ini. Jurus penjara air!” sahut Fadly sambil mengeluarkan jurusnya.
“Jurus murahan.” Ejek Karina.
“kau tidak tahu, sebenarnya air yang kugunakan untuk mengeluarkan jurusku ini sebenarnya hasil perpaduan Cakra dasar dan perubahannya. Hanya saja tidak terlihat secara kasat mata.”
“lalu air ini air apa?”
“air ini adalah air asam radioaktif yang kucampur dengan air got, comberan, urineku, air bekas toilet, dan air limbah pabrik yang berasal dari sungai Ciliwung (Water Prison Radioactive).”
“IIIKKH!!” kaget Karina dalam hati.
“Hasil perubahan cakramu, seperti air yang sudah tercemar bakteri dan virus yang berbahaya.” Jijik Ibu Ratih dan Sandy menutup hidungnya.
“benar, tetapi masih mending Fadly. Kalau aku bisa menendang Karina seperti pesawat jet yang tercepat didunia.” Sahut Aji dari atas langit dan menendang kepala Karina hingga dirinya menabrak kapal yang Angker didalam laut. Di kapal itu juga sudah dipasang jebakan yang dibuat oleh Marina dan pasukan putri duyungnya. Alhasil, Karina terjerat jaring yang dibuat oleh Squinny, gurita peliharaan Marina.
Karinapun tidak kehabisan akal, ia mencoba mengeluarkan Lightning Blade dan mengarahkannya pada Sandy. Tetapi apa yang terjadi? Pedang itu malah menusuk dan menembus tubuh Om Akbar, Pak Sonny, Reynold, Yulika, Joe, dan dihentikan oleh Aji dengan jurus Mirror attack. Alhasil, Karina juga terkena efek dari jurusnya sendiri.
“kau baru tahu ya, kalau aku bisa membalikkan keadaan?”
“benar, karena ini merupakan hasil perpaduan cakra dasar dan cakra perubahan. Yaitu cakra tanah dan Petir.”
“Bisa-bisanya kau...MENCOBA MEMBUNUH KAKAK-KAKAK KESAYANGANKU!!. APA KAU TAK PUNYA HATI?!” Bentak Fadly dan Sandy lebih kasar daripada sebelumnya.
Namun, Karina tidak menjawab.
“HEI! KENAPA KAU DIAM SAJA? CEPAT KATAKAN!” tambah John.
Karina langsung saja menarik pedangnya dengan kasar. Rasa sakit yang dirasakan Om Akbar, Pak Sonny, Reynold, Yulika, Joe membuat kemarahan Sandy, Fadly, dan John meledak dan mengeluarkan pukulan dari elemen cakra masing-masing. Water Fist, Lightning Fist, dan Wind Gust Fist menyatu menjadi Wave Rush Tornado Fist*. Karina tidak bisa mengelak dan serangan itupun akhirnya tepat mengenai Karina. Jurus itu juga menimbulkan ledakan hebat dan membuat gelombang di Pantai Jakarta menjadi sebuah Tsunami. Syukurlah, Reno melindungi kota Jakarta dengan Sand Shieldnya. Sehingga, penduduk kota terselamatkan dari bahaya tsunami. Dan satu-persatu, para wartawan keluar dari persembunyiannya.
Ledakan itu juga membersihkan semua sampah yang ada didalam laut tanpa mempengaruhi hewan laut yang ada di sekitar karang. Dan membuat cakra Sandy, Fadly, dan John juga habis. Suara ledakan itu juga terdengar di Desa Kijing. Tetua merasa khawatir dengan nasib cucunya itu.
Misi Sandy cs membereskan X-Mafia akhirnya terselesaikan. Mereka bukan hanya menghancurkan X-Mafia, tetapi karena Fadly, mereka juga sadar arti kebersihan dan lingkungan alam sekitar. Namun, mereka juga tidak menyadari kalau mereka dirawat di RSCM karena mengalami luka yang sangat parah.
3 hari Sandy cs dirawat di rumah sakit, Sandy, Fadly, dan John tersadar di ruang kelas VIP dalam keadaan seluruh tubuh dibalut perban dan gips kecuali kepala.
“kondisi kalian cukup membaik 2 hari belakangan ini, hanya saja kalian jangan banyak bergerak dulu.” Ujar seorang perawat yang kebetulan akan memeriksa pasien yang berada di ruangan itu.
“suster benar, kalian harus masih dirawat gara-gara bekas air radioaktif yang Fadly campur dengan air yang sudah jelas-jelas air limbah.” Gerutu Mistin.
“pantas saja leherku terasa gatal, jadi ini hasil perpaduan jurusmu itu ya?” omel Rista.
“kau benar, dia baru saja memiliki jurus itu. Bukannya Dilarang, kau boleh menggunakannya tapi disaat yang tepat.” Nasihat Nadine.
“terima kasih nasihatnya, Kak Nadine.” Kata Fadly dengan nada datar.
“Bro, don’t be a sad. Ada waktu yang lain lagi untuk melakukan jurus itu.” Hibur Richie.
“makasih nasihatnya, Richie. Tapi bagaimana kondisi orang-orang yang terkena dampak Lightning Blade?” tanya John.
Mereka terdiam, lalu tiba-tiba Reno datang menghampiri Richie dan membisikkan sesuatu padanya. Mendengar kabar dari Reno, Richie terkejut dan berlinangan airmata.
“ada apa Reno, ada sesuatu yang terjadi?” tanya Fadly dan Sandy penasaran.
“Om Akbar, Pak Sonny dan anggota X-mafia yang terkena dampak tersebut baru saja menghembuskan nafas terakhirnya. Mungkin saat sedang menjalani transformasi organ tubuh, DNA yang dimasukkan tertukar dengan yang diminta. Dan lebih parah lagi, Reno. Ayahmu meninggal saat ia akan menyampaikan pesan terakhirnya di rumah sakit ini.” Jelas Richie.
“bukan itu, mereka ternyata meninggal karena efek jurus Karina. Jurus itu dapat memutuskan aliran-aliran yang penting didalam tubuh.” Kata Ibu Ratih datang dalam keadaan duduk di kursi roda.
Fadly dan Reno menangis mendengar kabar itu, bahkan airmata yang keluar tidak bisa ia hentikan. Karena tangisan itu selalu membayangi kesembilan saudaranya dan sekarang ayah kandungnya sendiri yang baru bertemu beberapa bulan yang lalu. Ia teringat saat ia baru diajari teknik menyelam 4 hari sebelum mendapatkan misi yang baru ia selesaikan. Saat mengajak ayahnya mencicipi bubur pedas kesukaannya. Bahkan ia mendapat hadiah dari ayahnya yang ditimbun di dalam kotak yang agak berdebu.
“ternyata, mangkuk bubur pedas yang ke 13, Dive-suitku yang sekarang sedang dipermak Nanda, dan pelajaran Scuba Diving itu adalah yang hadiah dari ayah yang pertama sekaligus yang terakhir.” Ucap Fadly sambil menangisi ayah kandungnya yang telah meninggal.
“ayah sepertinya akan mengikuti langkahku.” Kata Reno juga menangisi ayahnya yang belum sempat minta maaf padanya.


















*perpaduan dari 3 jurus yang sama namun berbeda elemen cakra.

Sandy Season 4 Episode 11

“jadi kalian sudah tahu gerak-gerikku sebelumnya?”
“tentu saja, karena kau mengandalkan segel dan Genjutsu.”
“kalian ini. Dan kamu Reynold, sejak kau menangkap mereka aku mulai curiga pada perilaku kamu, diikuti yang lainnya. Jadi kau menunggu mereka untuk mengkhianatiku HAH!!” geram Karina.
“iya, dan kami semua sebenarnya hanya berakting. Kami akhirnya dilepas oleh polisi karena tidak cukup bukti untuk menjadikan kami sebagai tersangka.” Tambah anggota X-Mafia yang ikut mengkhianati Karina.
“jadi kalian ini.... terserah apa mau kalian. YANG PENTING PENGKHIANAT ATAU MUSUHKU, KALIAN SEMUA AKAN KUBUNUH DENGAN JURUS TERAKHIRKU!!” Karinapun mengambil tubuh Sandy, Fadly, dan John. Lalu mereka disegel kedalam peti mati dan menenggelamkannya kedalam laut.
Ibu Ratih berang melihat apa yang dilakukan Karina.
“Kau ini, APA KAU SUDAH GILA, KAU MEMBUNUH AGAR KAU MENJADI SEMAKIN KUAT ‘KAN?”
“Ratih, kenapa kau...” tiba-tiba ucapan Om Panji dan Pak Sonny ditahan oleh jurus yang dikeluarkan Ibu Ratih.
“Oh tidak, dia gunakan jurus itu lagi.” Keluh Om Panji khawatir.
Karina tidak mengetahui kalau peti mati yang baru ia segel dilepas oleh sekelompok Putri Duyung. Lalu para putri duyung itu membawa tubuh Sandy, Fadly, dan John menuju istana Penjaga laut.
“Tuan, kami baru saja menemukan 3 orang manusia yang hampir dibunuh oleh manusia yang jahat, saat sedang mencari rumput laut di tempat biasa kami mengambilnya.”
Penjaga Laut itupun mengamati tubuh mereka yang penuh luka dimana-mana. Dan penjaga laut itu merasakan keberadaan ketiga kalung milik saudara-saudaranya yang hilang. Lalu Penjaga Laut itu menarik ketiga kalung itu tanpa memutuskan talinya.
“jadi, nenek peramal yang kutemui 300 tahun yang lalu itu memberikannya pada mereka? Tapi kenapa yang dari pemuda ini retak?” tanya dirinya tertegun dari dalam hati.
“ternyata nenek benar, merekalah yang membawa kembali kalung keramat itu.” Kata Putri Penjaga laut yang tiba-tiba menghampirinya.
“ramalan nenek itu memang benar, tapi kita harus tahu siapa mereka dan kenapa mereka bisa tenggelam seperti ini.”
Tiba-tiba seorang Putri duyung menghampiri Penjaga laut.
“Tuan, aku menemukan obat-obat ini terjatuh didekat kapal angker itu.”
“oh obatku, akhirnya dia mengembalikannya. Ibu, mereka mungkin juga adalah korban keganasan Karina si penyihir itu.” Kata Marina pada ibunya.
“mungkin saja begitu, anakku. Perawat, bawa mereka ke ruang pemulihan.” Perintah Ariel pada Perawat pribadinya.
Sandy tersadar di sebuah kamar perawat yang sangat bersih, dia kaget saat melihat putri duyung menyambut kesadarannya.
“mungkin kau kaget, memang kami adalah bangsa putri duyung yang sering diceritakan anak-anak di dunia kalian. Tapi tenang saja, kami sudah memulihkan kalian kembali. Bahkan, di lingkungan kerajaan ini, kalian kami beri jurus agar bisa bernapas didalam air seperti layaknya manusia lain di dunia kalian.” Terang Suna sang Penjaga laut.
“oh begitu, perkenalkan... aku...”
“Sandy Cylista, aku sudah tahu namamu dan nama kedua rekanmu itu.”
Namun, tiba-tiba Penjaga pintu kerajaan tergopoh-gopoh menghampiri Suna. Bersamaan itu pula, John dan Fadly sadarkan diri.
“Tuan, Karina membuat ulah lagi.”
“Karina? Dialah yang membuat kami hampir kehilangan nyawa karena segelnya.” Kata John.
“apa? Jadi kalian juga adalah korban kebengisannya?” Sandy, Fadly, dan John hanya mengangguk.
“kalau terus dibiarkan, bisa-bisa akan jatuh korban seperti kalian. Karina itu dulunya adalah putri duyung juga seperti kami. Tetapi suatu hari dia mencuri kalung milik saudara-saudaraku. Syukurlah, berkat kalian juga kalung itu kembali bersamaan kalian ditenggelamkan oleh Karina.”
“a, Apa maksud anda?” tanya John.
“kalung yang dibeli oleh pedagang asongan itu sesungguhnya kalung saudaraku yang telah mati dibunuh oleh Karina. Dan pedagang yang Sandy temui itu mungkin adalah cucunya Yuki, peramal yang terkenal dengan pembaca cakranya yang sekarang juga meninggal akibat ulah Karina. Cakra milik kalian sesuai dengan apa yang disampaikan beliau. Sandy yang hanya Air, Fadly dengan cakra Air dan Petir, dan John dengan Cakra Air dan Angin.” Ujar Suna.
“pantas saja seringkali aku memulihkannya, kalung itu juga memulihkan cakranya.”
“Fadly, kau pasti kenal yang namanya Abdul Maulana Abdullah. Aku pernah menemuinya saat dia seumurmu.”
“Itu nama kakekku, kapan anda menemuinya?” tanya Fadly kegirangan
“saat Shurino pertama kali dibuka segelnya. Waktu itu Panji disegel oleh Karina. Karina sekarang berusia 134 tahun. Tetapi wajahnya tetap seperti orang 30 tahun. Seperti Henita Ratih yang tidak sengaja meminum obat awet muda yang ia kira adalah eskrim.”
“itukan nama Guru kami, kenapa anda bisa tahu? Umurnya 105 tahun loh. Tapi wajahnya seperti umur 22 tahun.”
“karena aku mengetahuinya lewat cerita nenek peramal itu dan setiap 1 tahun di dunia kalian sama dengan 50 tahun di negeri kami. Sudahlah kalian harus kembali untuk menghentikan Karina. Kami juga akan membantu kalian, kami janji.”
“baik, Ratu!”
“tapi sebelum itu, minumlah obat ini.”
“apa gunanya?”
“minum saja, nanti kalian akan tahu kok.”
Lalu merekapun menelan obat itu dan berenang kembali ke permukaan laut.