05 September, 2011

Sandy Season 4 Episode 5


 “Aji, Indra, Nadine, bawa dia ke kamar!!!” perintah Mistin.
“tidak usah, saya juga kuat menggendongnya ke kamar.” Kata Vino tiba-tiba datang.
Tanpa pikir panjang, Vinopun mengangkat tubuh Fadly ke kamarnya.
“selama Fadly tak sadarkan diri, saya akan memberitahu dimana ular putih itu dan hubungannya dengan Haruna.”
Merekapun sepakat tidak memberitahukan hal ini pada Fadly. Dinihari, Fadly mengguyurkan diri dengan air dingin. Ia selama ini tidak menyadari apa yang ada didalam tubuhnya secara mistis. Dibenaknya hanya Tobi dan Gaara yang ia bawa dari rumah. Namun, ia baru menyadari kekuatan tidak hanya membuatnya semakin kuat, kekuatan itu pula yang menyadari dirinya bahwa kekuatan itu juga berasal dari dalam hatinya. Begitu juga Sandy dan John yang baru mengetahui kalau dirinya juga seperti Fadly. Merekapun memutuskan untuk berjalan-jalan sambil mewaspadai tanda bahaya di sekitar mereka.
Sandy berjalan melintasi orang-orang yang akan pergi ke tempat kerja mereka, di samping itu dia juga membeli 3 kalung keberuntungan untuk dirinya, John, dan Fadly, tetapi ia tidak mengetahui kalau ketiga kalung yang ia beli dari seorang pedagang asongan itu adalah kalung yang dapat menghasilkan cakra dari seluruh ekor putri duyung. Jika orang tersebut tidak bisa mengendalikan cakra tersebut, ia akan menjadi duyung selamanya. Namun, dibalik gedung-gedung pencakar langit yang dia lewati, ia melihat banyak anak-anak jalanan memenuhi hidupnya di jalanan Ibu kota. Seperti yang dirasakan Sandy, Fadly yang sedang Snorkeling di dekat dermaga merasa prihatin dengan lingkungan di sekitar pantai. Banyak sampah dari sampah kayu bekas tebangan orang-orang yang tidak bertanggung jawab, sampah daun-daunan yang memang terkadang berguguran setiap hari, termasuk yang jatuh diatas kepalanya hingga sampah rumah tangga yang selalu dibuang warga ibukota setiap hari. Bahkan, sampah pabrik gula yang limbahnya berbau menyengat. Sayangnya, orang-orang tak mau peduli lingkungan di sekitarnya, akhirnya iapun memutuskan untuk membersihkannya sendiri meski membutuhkan cakra yang cukup besar untuk membersihkan sampah-sampah itu dengan jurus Water Sphere untuk menyaring sampah. Baru 4 liter sampah ia bersihkan dari dalam laut, ia kehabisan cakra. Tetapi, ia terus memaksakan dirinya mengangkut semua sampah itu hingga ia benar-benar kehabisan cakra dan saat ia akan mengangkut sampah yang ke 7 liter, ia tiba-tiba terjatuh. Tetapi, hal itu telah dilihat Pak Sonny, Sheila cs yang sesungguhnya akan membersihkan sampah-sampah itu, Sandy yang baru pulang dari jalan-jalannya, dan John yang juga ingin ikut Fadly Snorkeling bareng. Dengan sigap, John, Sandy, dan Pak Sonny menahan Fadly yang jatuh pingsan dari jauh dengan jurus Water Antifell dan membawa Fadly ke sebuah pondok yang terletak didepan markas Sheila cs. Sandy, Nadine, Mistin, Rista, dan Ibu Ratih segera melepas Dive-suit yang dipakai Fadly dan memulihkan aliran cakra Fadly yang terhenti mendadak karena terlalu banyak memakai cakra. Tanpa sepengetahuan Fadly, Sandy mengalungkan salah satu kalung yang ia beli pada leher Fadly saat Nadine dan Mistin memulihkan kembali seluruh aliran cakra ditubuhnya. Setelah kalung itu dipasang, tiba-tiba dari kalung itu keluar sinar seperti yang ada di tangan Nadine, Mistin dan Ibu Ratih. Sandy mengira kalung yang dibelinya itu kalung biasa.
“hentikan pemulihan, ternyata kalung itu dapat mengisi kembali cakra yang hilang.” Perintah Ibu Ratih menghentikan pemulihannya.
Benar saja, Mistin merasakan aliran cakra Fadly mulai mengalir deras kembali dengan deras. Bahkan, dapat membuat Fadly sadar kembali dari pingsannya karena kehabisan cakra.
“kakak, biar Fadly yang...” kata Fadly yang tiba-tiba gerakannya ditahan Ibu Ratih.
“Cakramu masih diisi, jangan banyak bergerak dulu!!!” sergah Nadine.
Fadly sesungguhnya ingin mengatakan sesuatu, tetapi untuk kedua kalinya ditahan oleh Sandy.
“kamu pasti mau bilang maaf ‘kan? Kakaklah yang seharusnya minta maaf pada kamu Fadly, kakak dan yang lainnyalah yang seharusnya yang melakukan itu.”
“Fadly bukan anak kecil lagi, kak Sandy. Fadly melakukan itu karena Fadly ingin terlihat pantai ini menjadi bersih seperti di Pantai Kijing.”
“Fadly, dulu kak John juga seperti itu. Sampai-sampai lupa makan. Kamu pasti lapar, kakak bawain Salad Sayur dan tempe bacem kesukaan kamu.”
“eh makasih kak.” Fadlypun segera menyantap hidangan itu, tentunya dengan kesabaran. Tetapi di benaknya, tertanam seribu keinginan yang salah satunya ingin bertemu Ayah pertama dan seluruh kakak-kakaknya. Tetapi tidak mungkin dirinya bisa menyelamatkan ayahnya dari dalam jantung Shurino. Karena dirinya baru mengetahui hal itu sekarang. Setelah ia menghabiskan semua makanan itu, iapun membuang semua sampah pembungkus makanan ke tempat sampah yang ada di samping pondok dan masuk ke rumah. Sandy mengetahui kalau sesuatu telah terjadi pada dirinya, namun langkah Sandy ditahan Ibu Ratih.
“biarkan dia menenangkan hatinya dulu, kamu tahu ‘kan kalau dia baru mengetahui dia itu seperti kamu.” Kata Ibu Ratih.
Fadlypun segera mandi dan langsung tidur siang. Memang, Health Power*-nya tidak sebanding dengan kekuatan cakra Jinchuuriki yang dimilikinya. Tetapi kemajuan yang terlihat ia semakin dapat mengetahui tingkat kekuatan lawannya dengan kepekaan yang didapat dari Tobi dan Gaara.
Sementara itu, yang dirasakan John juga sama yang dirasakan Fadly. Tetapi ia memikirkan sesuatu yang akan terjadi jika ayahnya Fadly yang sekarang bertemu dengan ayahnya yang berada didalam jantung Shurino. Sandy juga memikirkan Fadly jika dia menghadapi musuh yang lebih kuat darinya.
*kekuatan darah yang terkandung didalam tubuh(tergantung jumlahnya)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar