06 September, 2011

Sandy Season 4 Episode 11

“jadi kalian sudah tahu gerak-gerikku sebelumnya?”
“tentu saja, karena kau mengandalkan segel dan Genjutsu.”
“kalian ini. Dan kamu Reynold, sejak kau menangkap mereka aku mulai curiga pada perilaku kamu, diikuti yang lainnya. Jadi kau menunggu mereka untuk mengkhianatiku HAH!!” geram Karina.
“iya, dan kami semua sebenarnya hanya berakting. Kami akhirnya dilepas oleh polisi karena tidak cukup bukti untuk menjadikan kami sebagai tersangka.” Tambah anggota X-Mafia yang ikut mengkhianati Karina.
“jadi kalian ini.... terserah apa mau kalian. YANG PENTING PENGKHIANAT ATAU MUSUHKU, KALIAN SEMUA AKAN KUBUNUH DENGAN JURUS TERAKHIRKU!!” Karinapun mengambil tubuh Sandy, Fadly, dan John. Lalu mereka disegel kedalam peti mati dan menenggelamkannya kedalam laut.
Ibu Ratih berang melihat apa yang dilakukan Karina.
“Kau ini, APA KAU SUDAH GILA, KAU MEMBUNUH AGAR KAU MENJADI SEMAKIN KUAT ‘KAN?”
“Ratih, kenapa kau...” tiba-tiba ucapan Om Panji dan Pak Sonny ditahan oleh jurus yang dikeluarkan Ibu Ratih.
“Oh tidak, dia gunakan jurus itu lagi.” Keluh Om Panji khawatir.
Karina tidak mengetahui kalau peti mati yang baru ia segel dilepas oleh sekelompok Putri Duyung. Lalu para putri duyung itu membawa tubuh Sandy, Fadly, dan John menuju istana Penjaga laut.
“Tuan, kami baru saja menemukan 3 orang manusia yang hampir dibunuh oleh manusia yang jahat, saat sedang mencari rumput laut di tempat biasa kami mengambilnya.”
Penjaga Laut itupun mengamati tubuh mereka yang penuh luka dimana-mana. Dan penjaga laut itu merasakan keberadaan ketiga kalung milik saudara-saudaranya yang hilang. Lalu Penjaga Laut itu menarik ketiga kalung itu tanpa memutuskan talinya.
“jadi, nenek peramal yang kutemui 300 tahun yang lalu itu memberikannya pada mereka? Tapi kenapa yang dari pemuda ini retak?” tanya dirinya tertegun dari dalam hati.
“ternyata nenek benar, merekalah yang membawa kembali kalung keramat itu.” Kata Putri Penjaga laut yang tiba-tiba menghampirinya.
“ramalan nenek itu memang benar, tapi kita harus tahu siapa mereka dan kenapa mereka bisa tenggelam seperti ini.”
Tiba-tiba seorang Putri duyung menghampiri Penjaga laut.
“Tuan, aku menemukan obat-obat ini terjatuh didekat kapal angker itu.”
“oh obatku, akhirnya dia mengembalikannya. Ibu, mereka mungkin juga adalah korban keganasan Karina si penyihir itu.” Kata Marina pada ibunya.
“mungkin saja begitu, anakku. Perawat, bawa mereka ke ruang pemulihan.” Perintah Ariel pada Perawat pribadinya.
Sandy tersadar di sebuah kamar perawat yang sangat bersih, dia kaget saat melihat putri duyung menyambut kesadarannya.
“mungkin kau kaget, memang kami adalah bangsa putri duyung yang sering diceritakan anak-anak di dunia kalian. Tapi tenang saja, kami sudah memulihkan kalian kembali. Bahkan, di lingkungan kerajaan ini, kalian kami beri jurus agar bisa bernapas didalam air seperti layaknya manusia lain di dunia kalian.” Terang Suna sang Penjaga laut.
“oh begitu, perkenalkan... aku...”
“Sandy Cylista, aku sudah tahu namamu dan nama kedua rekanmu itu.”
Namun, tiba-tiba Penjaga pintu kerajaan tergopoh-gopoh menghampiri Suna. Bersamaan itu pula, John dan Fadly sadarkan diri.
“Tuan, Karina membuat ulah lagi.”
“Karina? Dialah yang membuat kami hampir kehilangan nyawa karena segelnya.” Kata John.
“apa? Jadi kalian juga adalah korban kebengisannya?” Sandy, Fadly, dan John hanya mengangguk.
“kalau terus dibiarkan, bisa-bisa akan jatuh korban seperti kalian. Karina itu dulunya adalah putri duyung juga seperti kami. Tetapi suatu hari dia mencuri kalung milik saudara-saudaraku. Syukurlah, berkat kalian juga kalung itu kembali bersamaan kalian ditenggelamkan oleh Karina.”
“a, Apa maksud anda?” tanya John.
“kalung yang dibeli oleh pedagang asongan itu sesungguhnya kalung saudaraku yang telah mati dibunuh oleh Karina. Dan pedagang yang Sandy temui itu mungkin adalah cucunya Yuki, peramal yang terkenal dengan pembaca cakranya yang sekarang juga meninggal akibat ulah Karina. Cakra milik kalian sesuai dengan apa yang disampaikan beliau. Sandy yang hanya Air, Fadly dengan cakra Air dan Petir, dan John dengan Cakra Air dan Angin.” Ujar Suna.
“pantas saja seringkali aku memulihkannya, kalung itu juga memulihkan cakranya.”
“Fadly, kau pasti kenal yang namanya Abdul Maulana Abdullah. Aku pernah menemuinya saat dia seumurmu.”
“Itu nama kakekku, kapan anda menemuinya?” tanya Fadly kegirangan
“saat Shurino pertama kali dibuka segelnya. Waktu itu Panji disegel oleh Karina. Karina sekarang berusia 134 tahun. Tetapi wajahnya tetap seperti orang 30 tahun. Seperti Henita Ratih yang tidak sengaja meminum obat awet muda yang ia kira adalah eskrim.”
“itukan nama Guru kami, kenapa anda bisa tahu? Umurnya 105 tahun loh. Tapi wajahnya seperti umur 22 tahun.”
“karena aku mengetahuinya lewat cerita nenek peramal itu dan setiap 1 tahun di dunia kalian sama dengan 50 tahun di negeri kami. Sudahlah kalian harus kembali untuk menghentikan Karina. Kami juga akan membantu kalian, kami janji.”
“baik, Ratu!”
“tapi sebelum itu, minumlah obat ini.”
“apa gunanya?”
“minum saja, nanti kalian akan tahu kok.”
Lalu merekapun menelan obat itu dan berenang kembali ke permukaan laut.



















Tidak ada komentar:

Posting Komentar