06 September, 2011

Sandy Season 4 Episode 8

Namun, jam menunjukkan pukul 07.01. mereka harus cepat-cepat menuju pulau Panjang. Fadlypun mengeluarkan gulungan yang berisi Dive-suit dari dalam pakaiannya dan segera membuka segelnya. Blufff!!! Pakaian Sandy, John, Fadly, Om Akbar, Ibu Ratih, dan Pak Sonnypun berubah menjadi Dive-suit. Tetapi...Ups, ternyata bukan hanya Dive-suit yang keluar dari dalam gulungan. Tetapi Snorkel-Mask* dan senjata yang ada di gulungan yang lain juga ikut keluar.
“Fadly, kali ini kamu memang tidak lupa. Tetapi tidak perlu berlebihan seperti ini juga kali!!” omel John dan Pak Sonny.
“mungkin maksudnya juga untuk jaga-jaga kalau sampai mata kita kena racun Shurino.” Tambah Om Akbar.
“tumben juga otakmu cair, Ly.” Puji Sandy.
Lalu merekapun mengambil senjata kesayangannya masing-masing.
“memang, kita sudah lama tidak memakai senjata. Terakhir kita memakainya saat kita bertemu Pak Bandon.”
“cepat sebelum X-Mafia mengacaukan Jakarta!!!” perintah Pak Sonny.
Merekapun menuju Pulau Langsat tempat dimana Shurino disegel. Namun, mereka terhenti di pulau Biawak dan bertemu dengan Joe dan Yulika yang sudah menunggu mereka di ujung karang.
“jadi kalian sudah mengetahuinya?”
Lalu Sandy dan Ibu Ratih melihat gulungan merah pembuka segel berada di tangan Yulika.
“HEI NARUTO**! KAU JANGAN MEMBUAT PERASAANKU MENDIDIH YA!!!!” sahut Sandy pada Yulika yang rambutnya pirang seperti salah satu tokoh kartun kesukaan Manda di Desa Kijing.
“APA KATAMU!!!!....” jengkel Yulika yang dipotong Joe.
“Apa kau ingat rencana Reynold tadi? HAH!!” omel Joe.
“nggak kawan, nggak musuh, semua lupa tujuan yang sebenarnya.” Gerutu Pak Sonny dari dalam hati.
“sudahlah langsung saja kita bertempur!!” seru Yulika sambil membawa gulungan itu.
Melihat hal tersebut, Kurenai*** mulai membuat cakra John menjadi tidak terkendali.
“HEI! TUNGGU!!” seru John dalam keadaan dikendalikan Kurenai.
Mengetahui hal tersebut, Ibu Ratih menyusul John ke arah Yulika melarikan diri.
“Johnny Antonio!!!”
Tinggallah Om Akbar, Pak Sonny, Fadly dan Sandy yang akan bertempur dengan Joe. Sesungguhnya, Pak Sonny tidak tega bertarung dengan saudaranya sendiri. Namun, Tuhan telah mentakdirkan mereka bertarung. Lalu Pak Sonny menyerang Joe dengan Jurus Seribu Shuriken, tetapi Joe menahan cakranya dan malah menghindar kedalam laut. Fadlypun segera mengeluarkan jurus Lightning Palm di bawah laut. Melihat hal tersebut, Om Akbar, Sandy, dan Pak Sonny segera melompat untuk menghindari aliran listrik yang dihasilkan Fadly.
“jadi perubahan cakranya adalah petir?” Pikir Joe.
Tiba-tiba sesuatu menarik kaki Joe menuju kedalam laut.
“kau pikir itu adalah jebakan ya?” kata Fadly yang tiba-tiba keluar dari dalam laut.
Lalu, Fadly mengeluarkan jurus Lightning Blade di CrocligatorSword-nya dan membuat topeng Joe terpecah-belah. Wajah Joe ketahuan dan tidak disangka Pak Sonny juga kaget melihat wajahnya tetap seperti saat Joe pergi meninggalkan Jakarta.
“setelah 16 tahun kau pergi, wajahmu tetap tidak berubah.” Kata Pak Sonny.
“jadi dia yang bernama Joe Bladewind?” tanya Sandy.
Namun, Pak Sonny tidak menjawabnya. Ia membuka kacamatanya dan memakai ikat pinggang yang sudah tertambat gulungan di pinggangnya.
“jadi kau selama ini memakai lensa kontak? Bukannya matamu minus 7?” tanya Om Akbar.
“sebulan lalu, minusku berkurang 6. jadi dokter mengatakan kalau mataku mulai normal dan dibolehkan menggunakan lensa kontak asal kacamata dapat mendukung tingkat penglihatan menjadi lebih baik.”
“jadi kau sudah memakai lensa kontak ya? Kak Sonny.”
“Jangan Banyak Bicara kau!!!” lalu Fadly mengeluarkan Taijutsu terbarunya. Namun, Joe menghindar dan balik menyerang Fadly dengan Thousand Kick Combat-nya. Fadly terpental berkali-kali hingga pukulan terakhir mengenai sumsum tulang belakang yang merupakan kelemahannya. Fadlypun tidak kehabisan akal, iapun mengeluarkan jurus Dual Lightning Hammer. Tetapi Joe malah membuat jurus Dual Wind Vortex untuk menghindari jurus dan melukai Fadly dan mendaratkan tulang belakangnya tepat di ujung karang yang tumpul. Joe membiarkan Fadly jatuh dan tenggelam di dasar laut. Melihat hal tersebut, Sandy menyelamatkan dan memulihkan kembali kekuatannya dengan Water Renewal.
Melihat apa yang dilakukan Joe pada Fadly, Pak Sonny segera menyegel tubuhnya kedalam Lightning Prison. Joe tidak dapat menghindar dan akhirnya terperangkap didalam jurus Pak Sonny. Polisi laut yang sedang berpatroli menemui Pak Sonny dan segera menahan Joe di jeruji besi terapung.
Sementara itu, John dan Ibu Ratih berusaha mengejar Yulika yang berada di ujung pulau Langsat. Disaat itu juga, polisi laut yang berasal dari arah utara membawa Joe dalam keadaan terperangkap kedalam jurus Pak Sonny menuju ke Jakarta. Yulikapun membuang gulungan merah yang dibawanya kedalam laut. Namun, Yulika tidak bisa mengelak dengan jurus ilusi yang dibuat oleh Ibu Ratih. Alhasil, Yulika dan jetskinya menabrak karang dan terjebak didalam jurus Water Prison-nya John.
“kalau kalian sudah tahu begini jadinya, terus yang selalu mengikutiku itu siapa?”
“tangkapan yang bagus, benar ‘kan Reno dan Rully?” tanya Ibu Ratih yang asli pada Reno dan Rully yang memakai jurus pengubah identitas. Lalu John dan Ibu Ratih pun menampakkan wajah aslinya pada Yulika. Yulika kaget setelah mengetahui kalau orang yang mengikutinya ternyata bukan John dan Ibu Ratih.
“kudengar kalian menyusul sehari setelah kami tiba di Jakarta, apa iya?” tanya John.
“benar, Reno mengetahuinya saat Fadly kehabisan cakra. Tapi kalian jangan khawatir, aku sudah benar-benar dapat menguasai jurus yang diajarkan kakek Maulana pada Reno.” Jawab Reno.
“kalian tolong susul Sandy dan yang lainnya di Pulau Langsat, sementara kami akan membawa Yulika pada polisi setempat.” Perintah Ibu Ratih pada Reno dan Rully.
“akan kami laksanakan!” kata Reno sambil menyusul Sandy di Pulau Biawak.










*sejenis peralatan menyelam
**Sesosok tokoh kartun yang sedang naik daun saat itu
***nama salah satu Monster Landak Bertanduk 7

Tidak ada komentar:

Posting Komentar