03 September, 2011

Sandy Season 3 Episode 6


Malam harinya, warga masih melihat kondisi kuburan John yang berantakan tidak karuan. Tentu saja itu membuat Sandy cs sedikit gusar saat berada di Warung Mang Udin.
“sudahlah, kalian nggak usah mikirin mereka. Mereka cuma penasaran aja.” Kata Mang Udin.
“Mang Udin sih memang benar. Tetapi masalah yang kita hadapi bukan itu.” Tegas Sandy sambil memakan bubur pedasnya.
“tapi, apa?” Tanya Sammy.
“kemungkinan, John memakai Genjutsu jauh sebelum aku, Andra, dan Manda pulang kembali ke desa ini.” Ketus Sandy.
Mendengar ucapan Sandy yang acuh tak acuh, semua anggota Sandy cs yang sedang asyik menyantap bubur pedas langsung tersedak. Bahkan, Fadly tidak sengaja memuntahkan kembali bubur pedas yang baru ia santap.
“Ya ampun, bukan ini yang ingin kukatakan.” Gumam Sandy panik.
Fadlypun meneguk minuman yang ada di hadapannya dan segera berbicara.
“Biar Fadly luruskan, mungkin kalian mengira hanya orang-orang dari clan Ratclaw** yang mempunyai kekuatan Genjutsu saja. Sebenarnya, Fadly juga tahu clan-clan lain yang juga mengajari kekuatan Genjutsu. Tetapi hanya clan-clan didesa ini saja yang Fadly ketahui.” Jelas Fadly merasa tidak enak terhadap makanan yang baru dimuntahkannya secara tidak sengaja.
“dan kudengar ada 3 clan yang mengajarkan jurus Genjutsu, Ratclaw, Byakuragi*** dan yang ketiga apa ya?” Tambah Nadine mulai kebingungan.
“yang ketiga itu yang Fadly ingat...”
“kalau tidak salah clan Muhammad Abdullah****.” Tebak Aji.
“Aji, clan itu hanya mengajarkan jurus – jurus Penggerak Boneka.” Sergah Indra.
“kalian lanjutkan pembicaraannya di tempat lain aja, inikan udah jam 19.30. bapak mau menutup warung ini!!” teriak istri Mang Udin dan Reika dari dalam rumah.
“Eh, maaf ya kalo kita kelamaan ngobrol, taunya udah jam segini. Tapi apa bukannya itu cuma berlaku hari Selasa sampai Jumat.” Kata Sammy dan Andra.
“ini hari Jumat, kak Andra, Sammy!!” omel Mistin.
“kalian mengira ini hari Sabtu ‘kan.” Gerutu Sandy dan Aji.
Andra dan Sammy hanya mengangguk. Sandy cs meninggalkan warung Mang Udin dan bergegas ke rumah Ibu Ratih sambil melanjutkan pembicaraan mereka di jalan.
“dan soal kemarin malam itu, apa yang terjadi pada kamu pada saat bertarung melawan  Si Jubah Hitam tanpa sepengetahuan kami?” tanya Sandy sinis.
Fadly terdiam, lalu iapun berbicara juga.
“itu terjadi begitu saja, dan kejadian itu meninggalkan sebuah tanda di tangan kananku ini, dan... AAAKH!! Tanda ini akan memberitahukan sesuatu apa petunjuk di gulungan merah itu.” Jawab Fadly tiba-tiba merasakan sakit yang amat sangat di tangan kanannya.
“Tahan Fadly, aku akan memanggil Ibu Ratih secepatnya.” Teriak Mistin berlari menuju rumah Ibu Ratih.
Bersamaan itu juga, Ibu Ratih baru saja pulang dari puskesmas setempat dan mendapati Mistin berlari menuju arahnya. 
“ada apa Mistin? Ada sesuatu yang terjadi?” tanya Ibu Ratih curiga.
“yang Ibu curigai benar. Sesuatu telah membuat tangan Fadly terasa seperti terbakar.” Jawab Mistin.
“Mistin, panggil keluarganya dan teman-temanmu yang lain. Ibu akan melakukan sesuatu padanya.” Perintah Ibu Ratih pada Mistin.
“Mistin, kau tinggal memanggil keluarganya saja. Kami sudah membawa Fadly.” Cegat Sandy.
“kalau begitu cepat panggil keluarganya.” Perintah Ibu Ratih lagi.
“dan kalian, ikut Ibu ke ruang pengobatan.” Tambahnya.
Beberapa menit kemudian, tetua clan Maulana Abdullah dan mantri mendatangi rumah Ibu Ratih. Mereka melihat keadaan Fadly yang separuh dari tubuhnya tertutup oleh kulit ular putih berekor 8.
“sepertinya ini kutukan dari Haruna*****, karena ia merasa dendam terhadap orang yang telah menyegelnya di tubuh Fadly.” Terang tetua Clan Maulana Abdullah.
Ibu Ratih terdiam sejenak karena memikirkan kakak kesayangannya yang meninggal dalam misinya menyegel 3 Bijuu******, dan membuat Sandy, Fadly, dan John menjadi Jinchuuriki seumur hidupnya.
“...iya Pak Maulana, tapi bagaimana caranya agar tubuh Fadly bisa kembali seperti semula?” tanya Ibu Ratih.
Sejenak, tetua terdiam. Tetapi akhirnya ia mendapat cara menghilangkan sisik ular itu dari tubuh Fadly.
“Reni, lihat lengan kanannya Fadly. Jika ada tanda yang mencurigakan...”
“Paman, tanda petir ini mirip milik Freddy Cylista dan milik suamiku yang pertama.” Potong Ibu Reni.
“Apa maksud...eh, benar. Seperti milik Freddy dan Kak Panji. Tetapi kalau pada mereka tidak keluar sisik ular seperti ini.” Kata Ibu Ratih.
“Reni, Ratih, dia tidak seperti pemilik tanda petir sebelumnya. Jika dia mempunyai tanda seperti ini dan kekuatan yang dihasilkan melebihi siapapun, berarti dia adalah seorang Jinchuuriki seperti Sandy dan John.” tegas tetua.
“John juga Jinchuuriki??”
“iya Ratih, hanya saja Jinchuuriki John adalah Landak bertanduk 7 yang juga bisa memakai jurus genjutsu seperti clannya sendiri.” Jawab tetua.
“kalau Sandy bagaimana???”
“dia Musang ekor 9, hanya saja efeknya baru terlihat jika dia atau temannya sudah mulai terdesak oleh serangan musuhnya. Secara kasat mata orang yang memiliki Jinchuuriki seperti orang pada umumnya. Tapi perbedaannya terlihat di mata orang yang memiliki Jinchuuriki. Warna matanya sama dengan warna hal-hal di sekitarnya, kecuali yang memiliki Jinchuuriki Ular Putih seperti Fadly dan Jinchuuriki Monster Kucing berekor 3 seperti Sanny. Warna matanya seperti warna rambutnya. Sulit sekali membedakan orang biasa dengan Jinchuuriki.” Jelas tetua lagi.
“mama.” Kata Fadly bangun dari ketidak sadarannya.
“Fadly...kamu harusnya jangan banyak bergerak dulu. Soalnya...”
Mereka melihat kondisi Fadly menjadi seperti semula.
“hei, saat kita sedang berbicara, kondisinya tidak seperti ini” kat Reni heran.
“apa maksud kalian?” tanya Fadly semakin heran.







*istilah jepang sebutan seseorang yang mempunyai monster di dalam tubuhnya.
**clan milik John
***salah satu clan yang kurang dikenal.
**** salah satu clan yang kurang dikenal (tetapi masih satu saudara dengan Clan Maulana Abdullah)
***** Nama dari salah satu monster Ular Putih ekor 8
******istilah jepang Monster-Monster yang paling berbahaya didunia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar