06 September, 2011

Sandy Season 4 Episode 7

“Jurus Ilusi Bulu!!” seru Nadine mengeluarkan jurusnya.
Namun, wartawan yang mengendus keberadaan Sheila dan Sandy cs segera membuat jurus itu tidak berhasil pada mereka.
“Jurus Penangkal Ilusi!!” alhasil, hanya pemimpin redaksi dari masing-masing wartawan saja yang terkena efek jurus ilusi bulu. Diam-diam mereka juga meliput aksi Sheila cs dan Sandy cs dari jendela gedung Wisma Nusantara*. Di salah satu jalur KRL jalur Gambir-Kebayoran, Sanny, Aji, dan Richie mencari anggota X-Mafia yang diduga akan memutus jalur rel kereta yang akan menuju Kebayoran. Aji tiba-tiba mendengar sebuah decitan yang mencurigakan. Benar saja, sepasang kekasih yang diduga anggota X-Mafia memotong jalur rel di km 5, tepatnya di bawah perumahan kumuh. Dan disaat yang nyaris bersamaan, KRL yang akan menuju kebayoran akan melewati jalur itu. Merekapun memberi tanda bahaya di km 3. Masinis yang mengetahui hal tersebut langsung mengerem KRL itu. Namun, remnya blong dan masinis juga memberi tanda bahaya pada Sanny, Aji, dan Richie. Sanny, Aji, dan Richiepun segera menahan bagian depan kereta hingga kecepatannya melambat dan akhirnya berhenti di ujung jalur rel yang terpotong. Para penumpang dan masinis yang berada didalam KRL merasa lega karena nyawa mereka telah diselamatkan.
Sandy melihat disekelilingnya terdapat kaca yang cukup tebal, ia menyadari kalau dirinya, Fadly dan John dikurung didalam tabung kaca masing-masing setelah terjebak oleh bom asap. Tiba-tiba terdengar sebuah pembicaraan dari luar ruangan tempat mereka dikurung.
“kita sudah memberitahukan hal ini pada Reynold, kita hanya tinggal meninggalkan mereka dari sini. Tapi kita tidak tahu apa mereka adalah orang yang Reynold maksudkan.”
Fadly dan John yang baru sadar mendengar hal itu. Setelah orang yang menangkap mereka pergi, merekapun segera menyusun rencana agar dapat keluar dari tabung kaca itu. Syukurlah mereka semua membawa MagnetBoard** yang tersimpan didalam gulungan. Mereka sebenarnya dapat berbicara langsung dari dalam tabung kaca, tetapi untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Mereka sengaja memakai tulisan untuk dapat membuat X-Mafia tidak curiga.
Beberapa jam mereka saling berkomunikasi dengan memakai Magnetboard. Sandypun mengeluarkan Water bombing. Namun, jurus itu membuat tabung terisi air dari bawah tabung.
“Kalian baru menyadarinya ya? Air yang berada didalam tabung itu dapat membuat isi tabung menjadi penuh.” Kata Reynold, pemimpin X-Mafia yang tiba-tiba datang.
“jadi kaulah yang namanya Reynold itu?”
“benar, aku juga adalah ayah dari Reno Red Pearl.”
“jadi dia adalah ayahnya Reno yang selama ini dicari keberadaannya?” gumam Sandy.
“lalu apa tujuan anda mengurung kami bertiga?” tanya John kesal.
“aku ingin membunuh kalian.”
“APA!!!!”
“Kurang Ajar kau!!!” Suara Fadly tiba-tiba menjadi perempuan dan tubuhnya diselimuti oleh kekuatan dari Haruna. Disaat itu pula air yang berada didalam tabung semakin naik hingga tabung terisi penuh dengan air.
“Nikmatilah perjalanan kematian kalian. Ha...ha...ha...” Lalu Reynoldpun pergi.
Lalu Sandypun berbicara dengan bahasa tangannya.
“John, lihat bayang-bayang ekornya. Ekornya semakin bertambah, dan mulai membentuk ekor keempat.” Johnpun mengerti apa yang Sandy katakan lewat bahasa tubuhnya.
Namun tiba-tiba, John merasakan aliran listrik mulai keluar dari tubuh Fadly. Disaat yang bersamaan, tabung yang berada disekitar mereka retak dan mulai pecah karena tekanan yang dihasilkan Haruna melebihi tingkat cakra yang normal. BLARRR! PRAANG! ketiga tabung itu meledak. Merekapun bebas dan segera menahan cakra Haruna dengan kertas mantra yang diberikan oleh tetua Clan Maulana Abdullah pada John beberapa hari sebelum mereka berangkat ke Jakarta. Alhasil, amukan Haruna berhenti dan Fadly sadarkan diri dalam keadaan napas terengah-engah karena Haruna telah mengacaukan aliran cakranya.
“Thanks, Haruna.” Kata Fadly dalam hati.
“cepat, Ibu Ratih telah menunggu kita di pulau Bidadari.” Perintah John.
Lalu merekapun segera meninggalkan markas X-Mafia di pulau Panjang dengan jetski yang ditinggal oleh Reynold dan pasukannya jam 03.00.
 Disaat itu juga, Ibu Ratih, Om Akbar, dan Pak Sonny juga menunggu Sandy, John dan Fadly di sebuah villa yang agak jarang disewa oleh pengunjung. Akhirnya, Sandy, John, dan Fadly tiba di pulau Bidadari dan bertemu Pak Sonny di dermaga.
“cepat, mereka akan datang jam 07.58!” seru Pak Sonny.
Merekapun menuju villa yang terletak di tepi pantai itu. Disitulah mereka menyusun rencana untuk membunuh Shurino.
“begini, kalian harus berada didalam Jantung Shurino saat Shurino telah menelan kalian bulat-bulat. Lalu Sandy, kau sayat kulitnya sampai tubuh Panji ditemukan. Fadly, cepat gotong tubuh ayahmu menuju ke mulut Shurino. John, lumpuhkan semua aliran darah, Syaraf dan seluruh aliran cakranya hingga Shurino mati. Kalau mulut Shurino tertutup rapat, kalian harus keluar dengan kekuatan kalian masing-masing. Ada pertanyaan?”
Tiba-tiba Fadly mengangkat tangannya.
“ada apa Fadly?”
“sebenarnya Fadly mengerti apa yang Ibu Ratih maksud, tapi Fadly ingin bertanya apa darah Shurino atau seluruh bagian tubuhnya beracun jika disentuh?”
“tidak semua, hanya kulit dan matanya saja yang tidak beracun. Tetapi racun yang lebih berbahaya adalah liur Shurino yang dapat membuat kalian tidak bisa menggunakan jurus yang berelemen api atau tanah.”
“tapi mungkin, hal itu juga dapat berefek pada elemen cakra yang lainnya. Yang penting kalian bisa selamat dengan rencana ini. Jangan lupa pakai Dive-suit yang mungkin kalian bawa. Karena, para Ninja di Jakarta dilarang memakai pakaian yang biasa jika menjalankan misi didalam lautan.” Jelas Pak Sonny.
“seperti orang yang ingin ke kolam renang atau mau diving saja. Memangnya ada peraturan seperti itu disini?” tanya Sandy.
“setahu saya, semenjak pemerintahan Pak Soeharto periode ke-2. ketua Clan Bladewind*** sudah mencanangkan hal tersebut.” Jawab Pak Sonny.
“Clan Bladewind setahu saya sudah tidak ada sejak zaman kemerdekaan.”
“masih ada yang tersisa. Dulu hanya keluarga saya yang tersisa, sekarang tinggal saya dan Joe. Adik saya menjadi anggota X-Mafia.” Didalam hati, mereka kaget saat mengetahui saudara Pak Sonny juga seorang anggota X-Mafia.





*gedung tertinggi di kawasan bunderan HI
**papan tulis yang biasanya digunakan para penyelam untuk berkomunikasi
***Clan yang hanya menyisakan Pak Sonny dan Joe

Tidak ada komentar:

Posting Komentar