12 Januari, 2012

Sandy Season 6 Episode 1

Hari pertama Deny di Desa Kijing, dia sudah disambut dengan keceriaan yang tidak pernah ia peroleh sebelumnya. Seperti memetik kelapa dan menjualnya pada pengunjung, belajar surfing bersama John, dan yang ia tunggu sejak 4 hari yang lalu adalah pergi menyelam ke karang Nangkit.
“kau tidak pernah kesana sama sekali?” tanya Sandy.
“tentu saja, karena aku selalu sibuk dengan para pelaut yang memerlukan pengobatan herbal.”
“kali ini kuajak kau kesana dengan yang lainnya. Kau mau?” tanya Sandy menawarkan.
Deny mengangguk setuju,
“eh tapi apa kau bisa menyelam dengan tabung?”
“kak Sandy, dia kan manusia ikan, dia tidak memerlukan tabung oksigen kalau ia bernapas.” Kata Fadly mengingatkan.
“maaf aku lupa.”
“cukup berikan dia peralatan Snorkelling.” Tambah John.
“sebenarnya Deny juga mau bilang itu.”
“oh begitu? Nih, alat-alatnya.”
“makasih”
Merekapun terjun kedalam lautan dan menikmati karang-karang yang menjulang dari kiri ke kanan.
Sementara itu, di balai Desa Kijing, Ibu Ratih memanggil seluruh anggota Sandy cs. Namun beliau heran saat melihat jumlahnya hanya 8 orang.
“kemana Sandy, John, Fadly, dan Deny?”
Semua berbisik, namun Reno mengacungkan tangannya.
“mereka sedang menyelam di karang Nangkit.”
“baru kali ini mereka meninggalkan desa saat saya akan memberikan misi pada Sandy cs.” Gumamnya.
“Aji, Rista, Rully, dan Mistin. Susul mereka di sana.”
“baik,”
“yang lain akan kupanggil nanti jika mereka sudah datang.”
“terima kasih.” Mereka semua meninggalkan ruangan.
Saat sedang asyik menyelam, tiba-tiba John menemukan sebuah gua misterius di karang tersebut. iapun memberitahukan pada Sandy, Fadly dan Deny untuk melihat dan memasuki gua tersebut.
Semakin jauh menjelajah kedalam membuat mereka semakin penasaran dengan tempat tersebut. dan udara didalam Dive-tube semakin menipis yang membuat Sandy, John dan Fadly terpaksa memakai cakra untuk bernapas didalam air. Beberapa saat kemudian, mereka dikejutkan dengan kerangka manusia yang tanpa disadari membuat Dive-suit Fadly robek di bagian paha kirinya saking takutnya pada kerangka tersebut, tak ayal ia langsung menarik tangan John, Sandy, dan Dive-suit Deny yang juga sama-sama takut kerangka manusia. Merekapun melihat cahaya dari permukaan laut saking paniknya mereka saat sedang menjelajahi gua bawah laut. Ternyata mereka kaget saat melihat mereka berada di permukaan di sebuah laguna misterius. Bahkan belum pernah disentuh manusia sekalipun, Deny yang melihatnya masih kaget dibuatnya.
Sementara itu, Aji, Rista, Mistin dan Rully telah sampai di Karang Nangkit dengan Jetski. Tetapi...
“aneh sekali, padahal aku merasakan cakra mereka berada disini tetapi aku tak dapat melihat mereka.”
Mereka terdiam, namun akhirnya mereka menemukan gua bawah laut yang diduga juga dilewati Sandy, John, Fadly, dan Deny.
“eh, rasanya aku belum pernah lihat gua bagian ini.” Gumam Mistin heran.
“Guys, siapkan peralatan Diving. Kita akan menelusuri gua ini.”
“eh kenapa? Aku nggak bisa nyelam di lautan kan? Ya udah deh jangan ajak...eh kok pada kedalam laut semua? Sedangkan aku disini... uugh NYEBELIN.” Gerutu Aji yang memang tidak bisa menyelam.
Di laguna tersebut, John, Fadly, dan Denypun beristirahat sambil mengisi cakra yang terpakai untuk mereka bernapas. Sedangkan Sandy memutuskan untuk beristirahat di sudut lain laguna.
Beberapa jam setelah istirahat, tiba-tiba Deny merasakan ada sesuatu yang bergerak dari bawah laguna lewat kedua kakinya yang memang bisa merasakan pergerakan bawah laut.
“kak Sandy, Kak John, Kak Fadly! Sesuatu ada yang telah mengikuti kita!”
“eh?” kaget Sandy, Fadly dan John.
Merekapun menunggu gerakan tersebut, namun akhirnya mereka bernafas lega setelah melihat gerakan aneh tersebut ternyata Rista, Mistin dan Rully yang menyusul mereka.
“ada misi dari Ibu Ratih, ayo pulang.”
“Dive-tube kami sudah kosong. Cakra saja masih sedang diisi. Bagaimana mau pulang?”
Ristapun menyerahkan gulungan abu-abu yang berisi ribuan Dive-tube pada Fadly.
“nih, kalo mau Diving kemana-mana bawa itu juga.”
“maaf, tadi aku lupa mengambilnya dari rumah.”
“makanya, biar nggak lupa dicatat dulu apa yang mau dibawa.” Tambah Mistin mengomel.
“tapi Aji kemana ya? Rasanya tadi dia berada dengan kita.”
“jangan-jangan kalian...”
Lalu tiba-tiba muncul Aji dengan kerangka manusia yang ada di kepalanya.
“HEH! KENAPA KALIAN NINGGALIN AKU! AKU KAN JUGA MAU MENGIKUTI KALIAN!!” kesal Aji yang tidak menyadari ada kerangka manusia di punggungnya.
Merekapun pulang dengan rasa takutnya pada kerangka tersebut kecuali Aji. Aji mengira kekesalannya membuat mereka merasa takut secara berlebihan.
Sepulangnya dari karang Nangkit, Sandy cs langsung menuju rumah Ibu Ratih dalam keadaan masih memakai Dive-suit yang basah.
“syukurlah kalian...” Ibu Ratihpun kaget dan heran melihat ekspresi mereka berubah 180o setelah Sandy, John, Fadly, dan Deny sekembalinya dari karang Nangkit. Ditambah ada kerangka manusia yang tersangkut di punggung Aji. Seluruh anggota Sandy cs menempel di tembok saking takutnya dengan kerangka manusia kecuali Aji. Bahkan membuat Ranita yang melewati ruangan tersebut pingsan, semua panik. SREK!! BREK!! Tak terkecuali Dive-suit Fadly yang robek di paha kirinya semakin lebar. Dan saking paniknya ia membungkuk dengan tangan menutupi pahanya saking malunya. Nadine yang melihatnya langsung berteriak keras dan pingsan. Yang lain hanya membuang mukanya, begitu juga Sandy dan Ibu Ratih.
“haduuh, sudahlah kita lanjutkan nanti malam. Untuk kali ini, pertama, kalau kalian ingin bertemu saya, lebih baik lepaskan dulu sebagian Dive-suit kalian kecuali kalau kalian memang telanjang. Kedua, untuk Aji, pulang nanti tolong menghadap ke cermin. Penyebab mereka seperti itu karena ada sesuatu yang tersangkut di belakangmu. Dan ketiga, untuk Fadly, lihat bagian paha kiri kamu, itu tandanya Dive-suitmu sudah harus diganti karena kondisi Dive-suitmu itu sudah tidak dimungkinkan untuk dipakai lagi karena sudah terlalu banyak jahitan yang ada di Dive-suitmu itu. Sudah itu saja, sekarang bubarlah.”
“baik Ibu Ratih.”
“tapi untuk Fadly, kalau mau keluar pakai handuk ini untuk menutupi bagian bawah kamu. Malu dilihat istrimu, apalagi warga desa.” Tambah Ibu Ratih sambil menyodorkan handuk merah pada Fadly. Dengan rasa malu, iapun memakainya. Beberapa saat setelah ia dan Rista meninggalkan rumah Ibu Ratih, terdengar teriakan dari rumah Aji yang sepertinya kaget setelah ia menyadari ada kerangka manusia yang tersangkut di punggungnya yang membuat teman-temannya yang lain merasa takut. Ditambah lagi, kerangka manusia yang dilemparkan Aji keluar rumahnya membuat semua tetangga di sekitar rumah Aji lari tunggang langgang. Bahkan seluruh anggota Ari cs yang sedang lewat di rumah Aji juga ikut-ikutan seperti warga yang terkena gempa bumi.











 (Fakta : seperti halnya Ular atau hewan jenis Reptil yang lain dan berbahaya, Hampir semua orang di dunia juga takut terhadap kerangka manusia.)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar