01 Oktober, 2011

Sandy Season 5 Episode 2

Di desa, Rista dikenal sebagai pelatih Surfing, Guru Diving, dan pengrajin yang berpengalaman. Namun tanpa disadari Sandy cs dan semua warga desa termasuk Tetua, dia sesungguhnya juga Jinchuuriki seperti Sandy, Fadly, dan John.
Awal Rista dilahirkan di dunia, ia hanya manusia biasa. Namun, saat Pak Bandon memungutnya dari Panti Asuhan. Ia dibawa menuju Pulau Anker. Oleh Pak Bandon, Phoenix yang terkunci di batu keramat dipindahkan kedalam tubuhnya sampai ia mati. Ia tetap memakai kekuatannya, tetapi ia menyadari kalau Phoenix akan mengamuk jika Jinchuuriki Kyuubi atau Ular Putih ekor 8 menyerangnya secara membabibuta.
Sekilas tidak ada yang aneh dengan fisiknya. Namun jika fisiknya akan disakiti, Phoenix mengubahnya menjadi serangan berbalik arah yang mengakibatkan efek serangan berbalik ke arah penyerang. Sayangnya kemampuan itu tidak berlaku untuk sesama Jinchuuriki. Sekalipun yang tingkat Jinchuuriki termasuk yang tertinggi. Namun, ada pengecualian bagi Laba-laba bermata 5 yang merupakan Jinchuuriki yang paling berbahaya. Karena kelemahannya selain cahaya dan Petir, juga sangat lemah terhadap serangan Phoenix dan suara Mermaid Flute yang mematikan bagi SaiChuuriki.
Rista sesungguhnya juga kesal terhadap Fadly karena masih mementingkan peliharaannya ketimbang dirinya. Namun, hal itu sangat dimakluminya karena jika ia tak mempunyai peliharaan bagaimana ia harus menyelesaikan Ujian Jounin sendiri tanpa peliharaannya.
Keesokan harinya, iapun ke rumah Fadly untuk meminta maaf kepada Om Panji karena kesalahannya.
“Permisi, Om Panji ada dirumah?”
Namun yang membuka pintu adalah Fadly.
“maaf, papa sedang berladang di kampung sebelah. Memangnya ada apa?”
“ada urusan penting, tolong sampaikan saya akan menemui beliau di rumah kak Sandy jam 7 malam.” Pesan Rista sambil pergi menuju pantai.
“Hei! Tunggu dulu. Maksudmu apa?”
Rista justru semakin menjauh dan terus menjauh pergi meninggalkan Fadly. Dan tanpa disadari, ia menabrak Sandy. Iapun segera membereskan barang-barang Sandy yang sempat jatuh.
“eh, maaf kak.” Lalu Rista meninggalkan Sandy begitu saja.
Melihat kelakuan Rista, Sandy dan Fadly yang baru mendekatinya justru semakin bingung.
Dirumah, ia kemudian memainkan piano yang terletak di ruang keluarga rumah Sandy. Ia memainkan piano itu sambil menangis.
Malam harinya, Rista menemui Om Panji di rumah Sandy.
“Saya tahu maksudmu apa, yang jelas kamu ingin meminta maaf kepada saya. Iya kan?”
Rista mengangguk.
“justru saya yang harus meminta maaf pada kamu, karena saya baru menyadari kalau kau cocok dengan Fadly. Hanya...”
“Apa Om?” tanya Rista.
“mungkin saja Ibunya tidak mau merestui hubunganmu dengan Fadly. Ia takut kau tidak bisa menghasilkan keturunan.” Jelas Om Panji.
Tanpa Om Panji sadari, Fadly mendengar pembicaraan itu dari balik tembok rumah Sandy. Dengan hati tersakiti, iapun segera berlari menuju pantai yang terletak di balik hutan dan dibalik semak-semak ia mengganti pakaiannya dengan Dive-suit dan Ikat pinggang pemberat. Iapun segera mengeluarkan gulungan yang berisi perahu buatannya yang seharusnya ia berikan pada ulang tahun ibunya keesokan harinya dan pergi ke tengah laut di malam bulan purnama. Tanpa sepengetahuan Fadly, John mengikutinya dari balik semak-semak.
“sedang apa dia di malam bulan purnama begini ke tengah lautan? Padahal di clannya kan nggak boleh pergi ke laut selain cari ikan di malam bulan purnama. Ah, paling mau mencari gurita.” Gumam John meninggalkan persembunyiannya.
Sesampainya di tengah laut, iapun menulis surat di secarik kertas. Inilah isi surat itu :

Untuk semuanya.
Maaf, karena Fadly telah menyakiti perasaan Ibu hingga membuat ibu ingin memutuskan hubunganku pada Rista. Padahal itu bukan hanya karena Fadly ingin mempunyai anak, tetapi cinta yang tulus yang membuat Fadly menjadi lebih dewasa daripada yang dulu. Dan bagiku, mungkin misi kita di Jakarta adalah misi yang terakhir kujalani bersama kalian, Sandy cs. Terima kasih, Mang Udin telah membuatkan aku masakan yang paling enak seumur hidupku. Dan ayah, maafkan Fadly karena begini...
Aku takkan melupakan kalian semua

Fadly

Iapun menaruh surat itu di bawah tabung Oksigennya. Meski merasa berat, tapi ia harus rela melakukannya meski tidak menggunakan cakranya. Iapun terjun dari ujung perahu dan menenggelamkan dirinya dibawah lautan yang tenang cukup dalam.
“aduh, jeruknya masuk kedalam tehnya. Maaf ya Om...”
Melihat kejadian itu, Om Panji menyadari kalau sesuatu telah terjadi pada Fadly.
“Fadly kemana, Sandy?”
“biasanya dia dirumah.”
Tiba-tiba Ibu Reni datang.
“Sandy, kalian melihat Fadly? Beberapa jam ini dia keluar rumah dan nggak pulang-pulang.”
“sepertinya di rumah John, dia kan sering berada di warnet tempat John kerja.” Tebak Rista Khawatir. Kemana Fadly?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar