15 Oktober, 2011

Sandy Season 5 Episode 6

Misteri laba-laba bermata 5 mulai terkuak. Ternyata kelemahannya adalah seekor Phoenix. Tentu saja semua kaget, mereka hanya mengetahui kalau Phoenix sudah punah di zaman penjajahan Belanda. Bagaimana caranya mereka harus mengalahkan Laba-laba bermata 5 tanpa Phoenix? Mustahil bagi Sandy cs mencari Phoenix lagi di zaman modern ini.
“aku ingin bertanya Merry, Phoenix itu bentuknya seperti apa dan apa elemen terkuatnya?” tanya Ibu Ratih.
“yang kuketahui dari kakekku, Phoenix itu juga Jinchuuriki seperti Sandy, Fadly, dan John. Meski tingkat Jinchuurikinya adalah SaiChuuriki, tetapi kekuatannya melebihi Ular Putih. Elemen terkuatnya adalah api dan tanah seperti Kyuubi. Wujudnya adalah burung merah api yang menyala. Bulunya bersinar seperti berlian. Itulah alasannya kenapa Phoenix menjadi punah.”
“kapan terakhir Phoenix diburu dan clan mana yang memburunya?”
“Phoenix terakhir diburu dan disegel di pulau Anker oleh Clan Mong Li dan Red Pearl saat 2 tahun kemerdekaan Indonesia ini.”
Semua terdiam, tidak terkecuali Rista yang pernah merasakan tubuhnya diberikan kekuatan suci tersebut oleh Pak Bandon. Ia sengaja menyembunyikan kekuatannya dari warga desa dan Sandy cs agar tidak dicurigai tetua. Melihat Rista merasa gelisah, Merry segera menghiburnya.
“apa kau ingin tahu, kekuatannya seperti apa?”
Rista menggangguk saja.
“kekuatannya seperti Kyuubi, namun Phoenix memiliki kekuatan yang dapat mengobati dan menetralkan racun dari tubuh. Dibanding Kyuubi, Phoenix tidak sampai membakar orang yang mengendalikannya, kecuali jika didepannya adalah musuh. Jika dia tersegel didalam tubuh manusia, kekuatan Ninjutsu dan Taijutsunya dapat melebihi yang biasanya. Kalaupun diserang sesama Jinchuuriki, dia juga akan membalasnya dengan kekuatan yang jauh lebih mematikan ketimbang kekuatan yang telah melukainya.” Jelas Merry.
“terima kasih atas informasinya, Merry.”
“soal tumpukan buku-buku dan gulungan-gulungan kuno itu, akan kita bahas nanti. Sekarang aku pergi dulu.”
BLUFFFF!!! Merrypun kembali ke dunianya.
“kalian pulang dan istirahatlah untuk 2 hari ini. Kalau ada sesuatu yang penting mengenai hal tersebut, aku akan menghubungi kalian.” Kata Rully.
Merekapun pulang. Setibanya di rumah, Rista terus terdiam di balik jendela kamarnya. Semilir angin yang semakin bertiup kencang membuatnya semakin gelisah terhadap apa yang ia alami selama dirinya masih diasuh Pak Bandon.
Sementara itu, John, Fadly, dan Ari yang sedang menunggu bubur pedas pesanan mereka bingung dengan apa yang ditanyakan Rista pada Merry.
“Fadly bingung, kenapa dia menanyakan hal itu. Nan arimasen ga arimasu nazonazo zatsuyou isso kijiku o hairu  (apa tidak ada pertanyaan yang lain yang lebih masuk akal)?”
John sebenarnya mengerti maksud Fadly. Tapi kadang-kadang ia malah salah menerjemahkannya ke bahasa Indonesia. Dan seperti ini contohnya :
“John juga nggak ngerti, Ly, kayaknya dia sedang depresi dengan apa yang ia pikirkan.”
“Depresi? Dia tidak sedang depresi Kak John.” Kata Fadly kebingungan.
“Fadly lupa kalau kak John nggak ngerti bahasa Jepang.” Gumam Fadly sambil mengacak-acak rambutnya.
“wajar aja, Ketua clanku ‘kan bukan asli orang Jepang. Maaf saja kalau John salah menerjemahkan bahasa Jepangmu. Tidak seperti nenekmu yang asli keturunan Ninja dari Jepang.” Ujar John sambil mengambil sendok didepannya.
“Fadly, bubur pedasnya udah siap tuh.” Kata Mang Udin mengigatkan Fadly.
“Eh, makasih.” Kaget Fadly.
Di waktu yang nyaris bersamaan, Sandy menanyakan hal yang sama pada Tetua. Tetua justru menjawabnya lebih detil daripada Merry.
“kekuatan Phoenix dan Kyuubi nyaris sama. Perbedaannya, luka serangan Kyuubi lama sembuhnya, sedangkan Phoenix malah membuat bagian luka bakar tersebut menjadi racun.” Jelas tetua.
“Begitu ya, kek. Pertanyaannya cuma ini aja. Aku pulang dulu ya kek. Terima kasih ya.” Kata Sandy meninggalkan Tetua di depan rumahnya.
“iya, sama-sama.” Balas Tetua.
Sesampainya dirumah, ia heran melihat Rista yang sedang terpaku pada lonceng angin di jendela kamarnya. Iapun segera mengetuk pintu dan masuk ke kamarnya.
“Siapa?” tanya Rista dari dalam kamarnya.
“Kak Sandy.”
“oh, Masuklah.”
Sandypun membuka pintu kamar Rista.
“apa gerangan kau gelisah saat kau menanyakan hal itu pada Merry?”
Rista diam beberapa saat. Namun, iapun mengutarakan hal tersebut.
“sebenarnya aku gelisah karena aku...”
“ceritakan saja.”
“Aku sebenarnya Jinchuuriki seperti kakak.” Ujar Rista sambil membuka lengan baju bagian bahu kirinya. Tentu saja itu membuat Sandy kaget karena melihat lambang yang sama dengan yang diperihatkan di gulungan merah milik Reno. Mendengar pernyataan itu, Sandy tercengang dan bertanya sekali lagi.
“darimana kau dapatkan kekuatan itu?”



Tidak ada komentar:

Posting Komentar