08 Oktober, 2011

Sandy season 5 Episode 4

Setelah membagi-bagikan semua hasil buruan Sandy, Fadly, dan John, merekapun segera ke balai desa. Karena mereka mendapatkan misi baru untuk mereka.
“Begini, baru saja Pak Ali menemukan gua bawah laut di Nangkit Atols. Karena ada suatu alasan, ia melaporkan hal ini pada saya. Misi kali ini, kalian harus menelusuri gua bawah laut lebih lanjut bersama teman-teman kalian yang lain dan Om Panji. Karena gua bawah laut dicurigai adalah tempat persembunyian Karina. Tapi tenang, kalian bisa melaksanakannya besok, karena saya tahu dari Om Panji, kalian menangkap ikan kemarin dan menjualnya pada pengepul.” Perintah Ibu Ratih.
“Baik, Bu.” Seru Sandy, Fadly, dan John meninggalkan ruangan.
Beruntung, Ibu Ratih memberikan mereka bertiga waktu untuk beristirahat selama seharian penuh.
Keesokan harinya, Sandy cs menyiapkan gulungan-gulungan yang berisi Peralatan Menyelam, Senjata-senjata, Dive-suit, dan obat-obatan jika diperlukan. Sebelum berangkat mereka harus mengecek kapal yang akan membawa mereka ke Nangkit Atols.
“Sepertinya baik, kondisinya bagus. Apa bahan bakarnya tersedia?” tanya John.
“Bensin 90 liter untuk perjalanan pulang balik. Tenang saja John.” Jawab Pak Admun meyakinkan.
“Bahan makanan sudah cukup, ayo berangkat.” Kata Sandy.
Merekapun berangkat menuju Nangkit Atols. Sesampainya disana merekapun segera memakai Dive-suit, dan membawa semua gulungan yang berisi semua perlengkapan ke gua bawah laut di karang Nangkit. Sandy cs dan Om Panjipun segera menelusuri gua tersebut. Gua tersebut sangat gelap dan semakin jauh semakin gelap. Beruntung cahaya dari air bisa menunjukkan mereka jalan menuju ujung dari gua tersebut.
Gua tersebut semakin jauh dan semakin gelap. Belum lagi Sandy cs mulai kehabisan cakra karena terlalu sering bernapas menggunakan cakra didalam air terlalu lama. Merekapun memutuskan untuk mencari liang yang memungkinkan adanya udara didalam gua bawah laut. Alhasil, John menemukan cahaya dari atas liang gua bawah laut yang mereka cari. Merekapun kembali ke permukaan dan beristirahat sejenak di liang berudara tersebut.
“kita beristirahat sejenak dulu lalu kita lanjutkan lagi.” Kata Om Panji sambil mengeluarkan gulungan yang berisi makanan.
“baik.” Seru Sandy cs.
Merekapun menyantap makanan yang tersedia dengan lahapnya. Disaat itu juga John baru menyadari bahwa malam ini adalah malam bulan purnama. Tentu saja Fadly dan Om Panji tidak bisa menggunakan jurus Breathing with Chakra disaat tersebut.
“Om Panji, aku baru ingat sesuatu.”
“apa John?”
“kalau misi ini juga dilanjutkan malam hari, pasti misi kali ini gagal.”
“kenapa?” tanya Sandy.
“Om Panji pernah bilang kalau di malam bulan purnama, clan Maulana Abullah tidak bisa bernapas mengunakan cakra didalam air. Apa itu benar?”
“iya, dan itu berlangsung seumur hidup.”
Mendengar penjelasan tersebut, Sandy cs tercengang setengah mati.
“tapi tenang, di gulungan Fadly tersimpan banyak tabung oksigen yang sewaktu-waktu dapat kami gunakan.”
“kalau seperti itu baguslah.”
“kenapa kak John menanyakan itu?” tanya Fadly.
“kata kakekku, 1.000.000 tahun yang lalu ketua clan Tancho (nama lama clan Ratclaw) dan Ketua clan Maulana Abdullah bertarung di bulan purnama. Dimalam itu juga, seorang penyihir membuang ramuan yang ia racik ke lautan tempat mereka bertarung. Seharusnya, ramuan itu dimaksudkan agar kekuatan elemen cakra yang mereka miliki hilang selamanya. Tetapi kekuatan elemen petir dan angin yang sama-sama mereka miliki malah membuat kekuatan pernapasan clanku justru meningkat 50% ketimbang biasanya jika di bulan purnama. Dan clan Maulana Abdullah justru sebaliknya. Maaf telah menceritakan ini pada Om Panji dan Fadly.”
“tidak apa-apa, justru kami baru mengetahuinya.”
“apa tetua pernah menceritakan hal ini?” tanya John lagi.
Fadly menggelengkan kepalanya. “kakekku tidak pernah membicarakannya pada yang lainnya.”
“bahkan pada cucu-cucunya sekalipun.” Tambah Om Panji.
“Ya ampun, ternyata sudah jam 18.45. kita harus melanjutkan penelusuran.” Seru Mistin mengingatkan.
“tapi kalian ‘kan tidak bisa Breathing with chakra disaat seperti ini. Bagaimana kalian harus ikut menelusuri gua bawah laut ini?”
“kalian tenang saja, kami sudah membawa ribuan tabung Oksigen didalam gulungan abu-abu ini.” Kata Om Panji.
“kalau begitu, baguslah. Tapi kami masih mengkhawatirkan kondisi cakra kalian. Semoga kita berhasil.” Ujar Nadine tersenyum.
Merekapun kembali melanjutkan penelusuran terhadap gua tersebut meski Fadly dan Om Panji harus menggunakan tabung Oksigen dalam penelusuran kali ini.










Tidak ada komentar:

Posting Komentar