31 Agustus, 2011

Sandy Season 2 Episode 9


Saat Sandy cs akan membawa Fadly pulang, tiba-tiba mereka dicegat roh halus yang aneh. Yang lebih aneh lagi, hanya Sandy cs dan para penduduk desa Kijing yang dapat melihat roh leluhur clan Cylista. Untunglah mereka berada di pihak Sandy cs dan Sheila cs. Akhirnya mereka dapat menginvasi wilayah yang dikuasai Pak Bandon yang dibantu oleh Sheila cs dan Roh para leluhur clan Cylista. Sandy baru ingat saat ia berada di Pontianak 3 tahun yang lalu. Jurus memelunakkan tembok besi, saat itu ia masih berusaha keras untuk membuat tembok besi menjadi terbentuk. Sementara itu, Pak Bandon masih mempersiapkan peralatan perangnya di ruang tamu, Rista mengetahuinya dan mempersiapkan pakaian dan barang-barangnya untuk kabur saat Pak Bandon pergi. Disaat itulah, Rista kabur dari rumah Pak Bandon. Sementara itu mereka masih membawa Fadly kabur, disaat itu juga, Ibu Ratih, Pak Haji, dan Ari menyusul Sandy cs dan tim polisi. Sementara itu, Sandy masih membawa Fadly pulang menuju desa. Roh anak kecil tiba-tiba mengatakan sesuatu yang berkaitan dengan cerita Ibu Ratih 8 tahun yang lalu,
“yang diceritakan Ratih, sebagian besarnya memang semua marga Cylista yang diteror oleh Bandon dan preman-preman yang disewanya, tetapi sisanya Rista diasingkan dari desa untuk sementara sampai Bandon mengakui perbuatannya.” Jelas anak kecil itu.
Sandy semakin mengerti dan dapat mengetahui misteri kematian keluarga besarnya. Ia semakin dendam pada Pak Bandon karena kebengisannya terhadap keluarganya yang telah ia habisi bersama Dika dan teman-temannya. Perjalanan mereka kali ini dihentikan untuk sementara karena Fadly, Aji, dan Sanny mulai kelelahan berlari.
Merekapun makan malam dengan makanan-makanan yang seharusnya diperuntukkan untuk Fadly. Fadly saat itu makan besar karena sudah kelaparan sejak ia diculik. Aji hanya memegang perutnya karena kelaparan, Sanny langsung saja menyerahkan semangkuk sup miliknya pada Aji. Aji pun kaget.
“San, kamu nggak apa-apa kelaparan?”
“nggak, apa-apa Sanny juga udah terbiasa.” Jawab Sanny.
Jam 03.45 dinihari, mereka akhirnya memutuskan untuk melanjutkan perjalanan pulang.
Saat Sandy cs dan Sheila cs akan membawa Fadly pulang, mereka dihalangi oleh Pak Bandon yang sudah menunggu mereka dari tadi.
“tampaknya kalian sudah tahu tempat dia dikurung, dan nyawa Fadly sebenarnya akan kupakai untuk upacara dewa pencipta.”
Mendengar perkataan Pak Bandon, kemarahan Fadly langsung meledak.
“KURANG AJAR, HUKUM KARMA AKAN MEMBALAS PERBUATANMU NANTI!!!”
“hentikan, Fadly!!!...” sergah John.
“kalau begitu, aku akan membalasmu dengan caraku...” Pak Bandon mengeluarkan pedang listriknya.
“Oh, tidak...jika aku pakai pedang andalanku aku bisa saja terkena sengatan listriknya.” Gumam Sandy.
Lalu Sandypun membuat suatu rencana, rencana itupun disetujui Sandy cs dan Sheila cs. Fadlypun mengeluarkan pedang beracunnya. Sayangnya, Pak Bandon menghidupkan Electric Swordnya  yang telah  menggores lengan Fadly dan menyetrumnya. Fadlypun terpental 3 meter dari jarak jauh, Sandy berlari dan menjatuhkan dirinya kedalam laut. Pak Bandonpun mengikutinya. Didalam laut, Sandy berusaha mengalahkan Pak Bandon, tetapi ia terkena sengatan listriknya, listrik di pedang Pak Bandon bukan hanya mengalirkan listriknya pada Sandy, tetapi juga pada benda yang berada diatas air termasuk kapal yang ditumpangi Ibu Ratih, Pak Haji, dan Ari menyusul Sandy cs, tim polisi menuju tempat kejadian dan kapal yang ditumpangi semua anggota Sandy cs dan Sheila cs juga terkena aliran listrik Pak Bandon karena bahan baku badan kapal adalah campuran besi, titanium*, dan tembaga. Sandy kembali tak sadarkan diri didalam laut.
Sementara itu di desa, para pengawal Pak Bandon diam-diam mencari anak-anak desa. Tetapi, hal tersebut sudah diketahui sebelumnya oleh Romi, Rika, dan anak-anak asuhnya termasuk Manda dan Panji. Merekapun menyerang para pengawal itu walaupun memakai alat seadanya dan dibantu warga desa yang tidak ikut menyusul Sandy cs hingga babak belur dan menyerahkan diri ke kantor Polisi. Fadlypun mencari dan menolong Sandy, sial nasib Fadly, ia melihat tiga ekor hiu berkeliaran di dalam laut. Anehnya, hiu tersebut dipelihara oleh Pak Bandon. Ia tahu kalau Gaara juga bisa menyelam seperti dirinya, iapun mengendalikan Tobi ke arah jantung hiu dan Gaara kesemua tubuh Sandy dan membawanya ke permukaan selagi Fadly menghadapi hiu, dikesempatan itu juga, Tobi menusukkan bisa ular itu pada hiu tersebut. Seketika, hiu tersebut berputar kesana-kemari dan mati. Pak Bandon marah dan menancapkan pedangnya kearah laut, namun terhalang lemparan samurai milik Rista. Seketika ia, melompat dari pohon jengkol yang sedang berbuah dan berlari menuju kapal.
“dasar pembunuh bajingan!!” seketika itu juga, Sandy sadarkan diri dan menaiki kapal itu.
“RISTA, SEHARUSNYA KAMU TIDAK DATANG KEMARI!!!!”
“maaf, ini demi Fadly, iya kan sayang...”












*sejenis logam yang dapat menghantarkan listrik yang lebih kuat daripada besi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar