17 Agustus, 2011

Sandy Episode 7


Setelah mengetahui hal itu, baru ia tahu kalau kapal yang ia beli adalah kapal yang sudah dilubangi. Saat badai menerjang ia jatuh ke dasar laut dan tak sadarkan diri dan ia terdampar di pulau yang berjarak 13 km dari dusun yang ia tinggali dan ia baru sadar setelah ia dibangunkan oleh Nadine dan teman-temannya.
“Sandy, kamu nekat amat sih!?” Sandy belum bisa bicara karena menelan air laut yang cukup banyak.
“maaf, aku melupakan kalian.”
Dia dan teman-temannya berkeliling pantai dan Fadly menemukan jejak kaki manusia dan arahnya menuju sebuah gua. Mereka mengikuti jejak tersebut dan mereka melihat ada 4 arah yang berbeda. Sandy melihat dengan jelas jejak kaki ke arah jalan ketiga. Suasana gua yang semakin gelap dan tidak terlihat membuat mereka semakin sulit melihat dasar gua. Beruntung mereka semua membawa obor masing-masing. Lalu mereka melanjutkan perjalanan dan menemui tengkorak-tengkorak dan kerangka manusia yang usianya sekitar 200 tahun. Secara serentak Sandy, Mistin, Fadly, dan Aji berteriak kencang,
“AAAAAAAAAAARRRRGGGGHHH!!!” mendengar mereka berteriak, Nadine mencoba menghentikan teriakan mereka.
“tenang teman-teman, itu ‘kan cuma tengkorak doang, tapi aku curiga juga kalo tengkorak berumur 100-200 tahun tulang-tulang itu biasanya tidak sepenuhnya menyatu.”
“Biasanya, tulang-tulang itukan sudah terpisah.” Sandy pun juga curiga, begitu juga yang lainnya.
Lalu Fadly melihat seekor ular merayap ke arah Sandy. saking takutnya, Sandy pingsan. Namun, Fadly dapat melepaskannya dari jeratan ular itu, sayangnya Fadly terkena serangan ular tersebut. Lalu, Aji mengoleskan minyak anti racun ular buatan ayahnya sendiri ke bagian yang terkena serangan.
Sementara itu, Ari menuju rumah Sandy, karena pintu rumahnya terkunci, ia terpaksa mendobraknya dan melihat kalau Sandy sudah tidak ada dirumahnya dan meninggalkan pesan seperti ini:

Kepada yang bersangkutan
Yang menemukan surat ini berarti kamu harus memberi makan kucingku yang bernama Deidara.
Aku menghilang demi Andra, John, dan Sammy, maaf membuat kalian tersinggung, aku hanya ingin kalian tahu, kalau aku dan teman-temanku sedang mencari mereka.
Salam dariku                                  
Sandy
NB: kalau perlu, kalian boleh membantuku

Melihat hal itu, ia pun memberi makan ketiga peliharaan Sandy dan pergi menuju rumah Ibu Ratih.
“ada apa, Ri? Ada yang diculik lagi?”
“bukan itu Bu, tapi ini.”
Setelah Ibu Ratih membacanya ia menjadi tertegun.
“dilihat dari usia dan kondisi kertas yang ia pakai, sepertinya ia pergi 2 hari yang lalu. Ibu khawatir, Ri jika ada terjadi apa-apa pada Sandy…” Belum selesai ia berbicara, tiba-tiba Ibu Ratih dan Ari dikejutkan dengan laporan orang tua dari teman-temannya Sandy, bahwa teman-temannya juga ikut menghilang bersama Sandy sehari setelah ia pergi, kecuali keluarga Derry. Begitu, juga dengan kabar dari keluarga nenek Rima.
Sementara itu, Sandy masih belum menyadarkan diri karena Nadine masih memulihkan bagian tubuh Sandy yang terkena jeratan ular itu. 2 jam kemudian, Sandy sadar dari jeratan ular yang cukup keras membelitnya.
“Nad, apa yang terjadi pada Fadly?”
“ceritanya panjang  Sandy, ayo kita lanjutkan perjalanan kita.” Lalu mereka melanjutkan perjalanan mereka dan menemui jalan buntu. Anehnya, jalan buntu itu terbuka dengan sendirinya, semuanya semakin bingung. Sementara itu juga, para warga sedang mencari Sandy dan teman-temannya, mereka khawatir kalau mereka menghilang seperti Andra dan Sammy. Lalu saat Sandy dan semua teman-temannya melanjutkan perjalanan, tiba-tiba mereka tidak melihat kalau didepannya ada sebuah kolam besar yang berkedalaman 4 meter dan gelap, mereka memasuki dan jatuh kedalam kolam itu. Tapi untunglah, mereka semua bisa berenang. Saat berenang, tiba-tiba jalan itu buntu, namun Fadly melihat jalan didalam air, Sandy dan teman-temannya pun menyelam dan memasuki jalan itu.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar