24 Agustus, 2011

Sandy Season 2 Episode 5


1 bulan sudah Ibunya Mistin meninggal. Namun ia masih kangen pada ibunya, karena ia teringat saat ia pertama kali ke pontianak. Ia merasakan bubur pedas kesukaannya itu. Tiba-tiba terdengar ketukan pintu rumahnya, ia pun membuka pintunya dan ia menemui Manda didepan pintunya.
“ada-apa, mamamu memanggil tante ke rumahmu?”
“itu yang mau Manda bilang, tante.”
“bilang pada mama kalau tante akan ke sana.”
“OK, tante.” Lalu, Manda pulang kembali ke rumahnya untuk memberitahukan perintah untuk Mistin pada Sandy.
Keesokan harinya, ia bangun dan melihat kalendernya. Alangkah kagetnya kalau hari di kalendernya menunjukkan bulan Desember dan jatuh pada tanggal 31, di tahun ini. Ia melihat keluar lewat jendela rumahnya. Benar saja, orang-orang desa kerja bakti untuk mengadakan acara tahun baru di desanya. Bapak-bapak sedang membuat tenda dan panggung, ibu-ibu sedang memasak di dapur umum, anak-anak membersihkan sampah-sampah di desa, termasuk Aji, Manda, dan Panji. Tiba-tiba terdengar teriakan Fadly dari luar rumahnya,
“sampai kapan kak Sandy didalam rumah?!”
“sebentar, Fadly!!!” ia pun memakai pakaiannya, mengambil pisau, dan keluar dari rumahnya.
“tugasku apa, Ly”
“mmm.... ringan, Ibu Ratih hanya menyuruh kakak memetik 20 buah kelapa di depan rumahmu, itu saja.”
Lalu Sandy memanjati pohon kelapa itu dan memetik satu-persatu dengan pisaunya, dan Fadly menghitungnya. Terdengar BUKK!!
“1...2...3...4...5...6...7...8...9...10...11...12...13...14...15...16...17...18...19...20...21..., tunggu. EH, stop! kak Sandy.”
Tiba-tiba John yang juga mempunyai tugas yang sama seperti Sandy berteriak pada Fadly yang kebetulan sedang memasang lampu jalan.
“HEEEEIII!!! FADLY! YANG KE-21 ITU BUKAN KELAPA, TAPI KAK SANDY GOBLOK!!” Fadly pun melihat kebelakang pohon kelapa itu. Benar saja, Sandy pingsan karena terjatuh. Ia langsung dibawa untuk mengobatinya. Sesaat kemudian, Sandy sadarkan diri.
“kenapa, ya. Kok kalian melihatku seperti itu?”
“kamu tadi jatuh dari pohon kelapa.”
“iya, sorry. aku tadi kepeleset kulit kelapa, habis licin sih batangnya saat mau turun.” Lalu Andra dan mereka semua melanjutkan pekerjaan mereka.
Sejak 13 hari setelah kejadian itu, Sandy merasa aneh dengan orang-orang di sekelilingnya. Ia seperti tidak diperhatikan oleh tetangganya, kecuali Fadly.
“kak Sandy, kok lesu? Biasanya kakak sendiri semangat kalo ingin kerja.”
“tetangga ngambek dengan kakak, Ly. Padahal kakak nggak berbuat apa-apa pada mereka”
“hmm, biasanya kita yang salah karena sesuatu yang selalu kita sembunyikan pada mereka. Nah, Fadly mau tanya pada Kak Sandy. Apa kakak punya sesuatu yang selalu kakak sembunyikan sampai sekarang?” lalu ia menjawabnya.
“tidak ada Fadly, paling-paling kakak ceritakan hal yang kakak sembunyikan pada tetangga.”
“lalu kenapa tetanggamu saat ini membencimu?” tiba-tiba Andra datang menghampiri Fadly dan menjelaskannya,
“dia sedang mikirin apa yang akan ia lakukan untuk merayakan sesuatu yang sangat penting baginya.”
“begitu, ya Benny.”
FAAADLYYY!!!!!! MULAI SEKARANG, AKU AKAN MEMANGGILMU PANJI, INGAT ITU BAIK-BAIK!!!!!!!!!!” Andra pun mengejar Fadly karena tersinggung sering dipanggil Benny, melihat mereka saling berkejar-kejaran di tepi pantai, Sandypun bingung sendiri.
Sore harinya, Manda tiba-tiba datang didepan Fadly, “kak Fadly mirip sekali dengan orang kesukaan Manda.”
“menurut Manda, kak Fadly mirip siapa?”
“Panji di TV, abis kakak ‘kan suka ular.”
“Eh, Manda. Siapa bilang kakak mirip dia.”
“Papa dan mas Aji.” Mendengar apa yang Manda katakan, ia menelepon Sandy dan mengatakan,
BILANG SAMA BENNY KALAU FADLY NGGAK MAU DIBILANG BEGITU, TITIK!!!!!!
Fadlypun langsung menutup teleponnya. Sandypun bingung apa yang Fadly katakan dan bergumam,
“apa maksudmu, Fadly?” malam harinya. Ia merasa aneh dengan rumahnya, rumahnya gelap gulita. Tiba-tiba lampu menyala dan terkejut melihat teman-teman dan semua tetangganya mengejutkannya.
“HAPPY BIRTHDAY, SANDY!!!!!!!”
“jadi, kalian sudah tahu hari ini hari ulang tahunku?”
“ ‘ya iyalah masa ya iya dong, artis dangdut ‘kan Evie Tamala masa Evie Tamadong’,” sindir Aji.
“kalian ini, ada hadiah untuk masing-masing yang membutuhkannya. Nih untuk kamu Fadly.”
 Saat dibuka ternyata isinya ular kingcobra kesukaannya untuk pengganti Ino, (kingcobra yang mati karena terlindas truk)
“Eh, Fadly nggak tahu kalau kak Sandy juga... loh, kak Sandy dimana?”
“FADLY, AKU DISINI!” mereka melihat Sandy berada diatas pohon kelapa saat ia terjatuh.
“jangan, jangan, kak Sandy......!!!!” lalu ia terjatuh lagi.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar