Keesokan harinya, kami bersiap ke sisi lain pulau ini
untuk menanam bakau dan karang.
“Apa pagi hari ini kalian tidak merasa ngantuk?” kata
Panji.
“Tidak!” seru semua peserta Jambore, termasuk TMZI club.
“Kita nanti mau kemana kak?” tanyaku
dan Amir.
“Kita nanti pergi ke pulau Sebaru besar. Kita akan
menanam bakau dan karang disana….” Jelas Panji.
Kami bergegas ke pulau Sebaru dengan long boat.
Sesampainya disana, ternyata kondisi pulaunya sangat alami dan karang lebih
jelas terlihat. Kami segera mengambil cangkul dan sekop untuk menanam bibit
bakau yang sudah disediakan sebelumnya. Namun sayangnya, aku sendiri yang harus
menanamnya. Sedangkan yang lainnya dibantu teman.
“Udah digali?” kata Yasinta membawa bibit bakau.
“Udah…” kata Peni yang tiba-tiba melihat Axel yang
menanam bakau sendirian.
“Apa aku yang salah atau Dila punya perasaan padaku?”
gumam Axel dalam hati.
Tanpa Axel sadari, pasir galiannya terkena kaki Panji
hingga Panji tidak bisa bergerak kemana-mana.
“Axel?!” Sahut Panji.
“Kak Panji?” lalu berbalik dan melihat kaki Panji
terkubur pasir.
“WADUH???”
“Ada apa denganmu Axel? Apa kamu punya masalah?” tanya
Panji ingin tahu.
Axel hanya tertunduk dan tidak bisa berkata apa-apa.
“Sudah, setelah ini kakak mau bicara dengan kamu dan
Dila!” katanya sambil pergi.
“Kenapa sih, kamu?” tanya Peni.
“Iya, kenapa?” tanya Septian.
“Kita ingin tahu kenapa kamu kalau bertemu dia jadi
begitu.” Paksa Khalil dan Amir.
“AH, kalian nggak usah tau!!” bantah Axel sambil
melanjutkan penanaman bakau.
“Kok dia malah jadi begitu?” pikir Yasinta.
“Sepertinya mereka berdua mulai ada kecocokan.” Kata Faiz
kelepasan.
“Apa?” kaget Haekal.
“Eh, Dila dan Axel baru jak ketemu pas ada camp ini.
Kenapa kau cakap macam tu?” tanya Firadus kesal pada Faiz.
“Ada apa ini? kok bisa-bisanya aku bilang begitu.” gumam
Faiz tertekan.
“Tapi sepertinya Faiz ada benarnya juga. Padahal mereka
baru bertemu kemarin.” Kata Radifan membenarkan.
“Sudahlah, ayo lanjutkan tanam bakaunya daripada
ngomongin mereka.” Kata Satia.
Saat waktunya menanam karang di tengah laut. Axel terus
saja memikirkanku, padahal dia baru bertemu denganku kemarin. Tapi apa secepat
itu? Entahlah, itu membuatnya penasaran denganku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar